Mumi Tertua di Dunia Bukan Berasal dari Mesir, Bangsa Ini Pertama Kali Mengawetkan Mayat 9.000 Tahun Lalu
Peradaban Mesir kuno terkenal dengan mumi-mumi mereka. Namun ternyata, mumi tertua bukan berasal dari Mesir.
Mumi Tertua di Dunia Bukan Berasal dari Mesir, Bangsa Ini Pertama Kali Mengawetkan Mayat 9.000 Tahun Lalu
Mumi Mesir kuno sangat termasyhur. Namun ternyata, mumifikasi mayat bukan pertama kali dilakukan orang-orang Mesir.
Masyarakat Chinchorro di Gurun Atacama, Chili adalah orang pertama yang mengawetkan mayat. Ini terbukti dengan penemuan mumi Chinchorro berusia lebih dari 7.000 tahun. Mumi ini berasal dari sekitar 5050 SM.
Sumber: IFL Science
Namun, ada individu yang lebih tua yang menjadi mumi secara alami di wilayah tersebut yang berasal dari tahun 7020 SM, ketika orang-orang Chinchorro memanfaatkan gurun yang sangat gersang untuk mengawetkan orang mati.
Foto: Shutterstock
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Chile? Sisa-sisa fosil Ichthyosaurus sepanjang hampir empat meter ditemukan oleh para arkeolog di Chile pada sebuah gletser yang meleleh.
-
Di mana mumi Chinchorro ditemukan? Penemuan pertama kali dilakukan pada tahun 1917, dan sejak saat itu lebih dari 282 mumi ditemukan di lokasi pemakaman di sepanjang pantai sempit dari Ilo di Peru selatan hingga Antofagasta di Chili utara.
-
Mengapa mumi Chinchorro penting? Mumi Chinchorro yang berasal dari periode sekitar 7020 SM hingga 3000 SM, memegang predikat sebagai salah satu mumi tertua di dunia, mengungkapkan praktik mumifikasi yang lebih awal dari kebudayaan Mesir.
-
Siapa yang memimpin penelitian penemuan mumi tikus di Andes? Tetapi penelitian baru yang dipimpin para ahli dari Universitas Nebraska mengklaim tikus-tikus ini tiba di puncak atas kemauan mereka sendiri.
-
Siapa dewa yang menjadi penguasa dunia bawah di Mesir Kuno? Osiris merupakan dewa yang melambangkan dunia bawah. Dia juga melambangkan kematian, kebangkitan, dan siklus banjir Sungai Nil yang sangat digantungkan masyarakat Mesir Kuno demi kesuburan pertaniannya.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan dunia kuno di bawah lapisan es Antartika? Ilmuwan menggunakan teknologi satelit dan metode radio-echo-sounding untuk memetakan area seluas 32.000 km2 di bawah lapisan es tersebut.
Masyarakat Chinchorro, sekelompok pemburu dan pengumpul di sekitar pantai utara Gurun Atacama, hidup sebagai nelayan yang rajin dan bergantung pada sumber makanan laut. Nama mereka berasal dari cara mereka menangkap ikan dengan jaring insang.
Mereka tinggal di daerah yang sangat kering, Gurun Atacama, yang merupakan salah satu gurun terkering di dunia. Meskipun lingkungan ini sulit bagi kehidupan, masyarakat Chinchorro memanfaatkannya dengan baik.
Salah satu praktik unik mereka adalah membawa jenazah orang yang meninggal ke daerah gurun yang sangat kering. Kondisi ini mencegah pembusukan secara alami dan menyebabkan mumi yang terjaga dengan baik. Manusia Acha, salah satu jenazah tertua, diperkirakan berusia sekitar 9.000 tahun dan ditemukan di daerah kering yang disebut Acha.
Sumber: IFL Science
Terinspirasi oleh proses alami ini, masyarakat Chinchorro kemudian mulai membuat mumi secara sengaja. UNESCO mengaitkan situs Chinchorro dari tahun 5450 SM dengan pembuatan mumi manusia secara artifisial. Banyak mumi yang masih dalam kondisi bagus, memakai pakaian dan hiasan yang mencerminkan budaya mereka.
Namun, perubahan iklim telah menyebabkan degradasi mumi-mumi ini, bahkan beberapa terurai menjadi "lumpur hitam yang menjijikkan."
Meskipun keberadaan situs ini diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2021, masa depan mumi-mumi Chinchorro menjadi tidak pasti karena dampak perubahan iklim.
Sebelum kemajuan proses mumifikasi oleh Mesir kuno, masyarakat Chinchorro telah lama mengembangkan praktik mumifikasi mereka. Meskipun mumi-mumi Chinchorro telah bertahan selama ribuan tahun, tantangan saat ini adalah memastikan kelangsungan dan pelestariannya di masa mendatang.