Muslim Uighur di China dilarang simpan sajadah dan Alquran
Rezim Komunis China menilai ajaran Islam pangkal ekstremisme. Mereka menentang ajaran Islam dan menuntut agar kaum minoritas tidak menjalankan ibadah yang sudah diatur dalam kitab.
Penduduk Muslim Uighur di Xinjiang, China, terancam menjalani hukum berat jika tidak memenuhi peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah. Setelah memberlakukan larangan berpuasa di bulan Ramadhan, pemerintah mendesak penduduk Muslim Uighur menyerahkan barang-barang keagamaan termasuk Alquran dan sajadah.
Peraturan penuh kontra tersebut dibuat sebagai upaya pemerintah meningkatkan kampanye melawan penganut Islam di wilayah tersebut. Pemerintah menilai, ajaran Islam memicu tindakan ekstremis di antara warganya dan Alquran dianggap merupakan pedoman dalam melakukan tindakan ekstrem.
Menurut pejabat setempat, peraturan baru ini sudah disebar melalui berbagai sarana salah satunya adalah lewat media obrolan daring.
"Warga di Kashgar, Hotan, dan daerah lainnya telah diberitahu bahwa semua orang Uighur harus menyerahkan barang-barang berkaitan dengan Islam. Pemberitahuan juga disiarkan melalui jaringan sosial WeChat," kata Juru Bicara Kongres Uighur, Dilxat Raxit, seperti dilansir dari laman metro.co.uk, Jumat (29/9).
Selama lima tahun terakhir, pemerintah telah mengintervensi dan mengatur kehidupan warga Uighur yang beragama Islam. Mereka menentang ajaran Islam dan menuntut agar kaum minoritas tidak menjalankan ibadah yang sudah diatur dalam kitab.
"Peraturan beragama yang baru menunjukkan bagaimana pemerintahan Xi Jinping saat ini. Di China, mereka menuntut loyalitas warganya sehingga etnis minoritas, pembangkang, dan orang-orang dengan kepercayaan tertentu dinilai menyalahi aturan tentang visi negara," kata Direktur HAM Uighur, Omer Kanat.
"Jika kelompok-kelompok ini tidak sejalan, maka hal itu dianggap sebagai penghinaan terhadap pemerintah," lanjutnya.
Baca juga:
Muslim China dilarang pakai bahasa mereka di sekolah
Sensus 'bakat terorisme' buat warga Uighur di China dikecam
China paksa muslim Uighur pasang aplikasi pemantau di ponsel
China semakin kalap, warga Uighur pulang berhaji langsung ditangkap
China larang nama Islami bagi umat muslim Uighur
China bakal kumpulkan DNA warga muslim Uighur di Xinjiang
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.