Negara Barat desak Arab Saudi ungkap fakta soal kematian Jamal Khashoggi
Pemerintah Inggris, Prancis, dan Jerman mendesak Arab Saudi untuk mengungkapkan fakta sesungguhnya tentang kematian jurnalis Jamal Khashoggi.
Pemerintah Inggris, Prancis, dan Jerman mendesak Arab Saudi untuk mengungkapkan fakta sesungguhnya tentang kematian jurnalis Jamal Khashoggi. Desakan itu muncul setelah Turki berjanji untuk mengungkap fakta sebenarnya tentang apa yang terjadi di konsulat Saudi di Istanbul saat Khashoggi dilaporkan hilang.
"Masih ada kebutuhan mendesak untuk mengklarifikasi apa yang terjadi pada tanggal 2 Oktober, di luar hipotesis sejauh ini oleh penyelidikan Saudi, yang perlu didukung oleh fakta kredibel," demikian diungkapkan oleh Inggris, Prancis, dan Jerman dalam sebuah pernyataan bersama.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Bagaimana pemerintah Arab Saudi menghadapi pemberontakan di Masjidil Haram? Pemerintah Arab Saudi, yang dipimpin oleh Raja Khalid bin Abdulaziz Al Saud, merespons dengan memobilisasi pasukan keamanan untuk mengatasi pemberontakan.
-
Kapan Maarten Paes tiba di Arab Saudi? Terbaru, Maarten Paes terbang dari Amerika Serikat untuk bergabung dengan pemain lainnya dalam rangka persiapan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kenapa Maarten Paes pergi ke Arab Saudi? Terbaru, Maarten Paes terbang dari Amerika Serikat untuk bergabung dengan pemain lainnya dalam rangka persiapan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Menteri luar negeri Inggris, Jeremy Hunt, berbicara kepada Al-Jubeir pada hari Minggu untuk menyampaikan pandangan London bahwa "tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan ini", dan menegaskan bahwa penjelasan yang diberikan tidak sepenuhnya kredibel.
Sumber dari Kantor Luar Negeri Inggris juga mengatakan: "Pada akhirnya kekuatan tanggapan kami akan bergantung pada sejauh mana kebenaran telah ditemukan, dan keyakinan kami bahwa itu tidak boleh terjadi lagi."
Dalam komentarnya yang paling kuat hingga saat ini, Presiden AS Donald Trump menuduh Arab Saudi berbohong tentang kematian Jamal Khashoggi.
Namun, kemungkinan lebih menakutkan bagi Arab Saudi adalah ketika presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, berjanji untuk mengungkapkan penuh hasil penyelidikan terhadap pembunuhan Khashoggi, pada hari Selasa (23/10) nanti.
Hingga kini, presiden Turki dan tokoh-tokoh pemerintah senior lainnya tetap berhati-hati dalam pernyataan publik mereka, mempersingkat tuduhan atas Arab Saudi dan merujuk pada penyelidikan jaksa.
Surat kabar Turki pro-pemerintah telah merilis informasi yang merinci bagaimana sebuah tim 15 anggota dikirim ke Istanbul untuk mengeksekusi Jamal Khashoggi di konsulat.
Diduga bahwa Turki memiliki rekaman audio pembunuhannya, yang akan melemahkan klaim Arab Saudi, bahwa Khashoggi dibunuh secara tidak sengaja dengan mencekiknya setelah menolak desakan untuk pulang kembali ke Riyadh.
"Saya akan membuat pernyataan tentang ini pada Selasa (23/10) dalam sebuah pertemuan. Karena kami mencari keadilan di sini, kami akan mengungkap semuanya secara terang-terangan," ungkap Erdogan.
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Turki sebut mayat Khashoggi dibawa ke Saudi oleh pengawal pribadi Pangeran Muhammad
Erdogan berjanji ungkap kematian Jamal Khashoggi secara terang-terangan
Menlu Saudi sebut pembunuhan Jamal Khashoggi adalah kesalahan besar
Pernyataan tidak konsisten dari Saudi dalam kasus terbunuhnya Jamal Khashoggi
Arab Saudi akui Jamal Khashoggi terbunuh di konsulat Istanbul