New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel
New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel
Persenjataan itu dibuat dari bom Israel yang gagal meledak.
- New York Times: Ismail Haniyeh Dibunuh dengan Alat Peledak yang Disimpan di Penginapan Dua Bulan Sebelumnya
- Bukan Iran, Israel Sebut Hamas Pakai Senjata Buatan Negara Asia Ini
- Hamas Sebut New York Times Biang Kerok Sebar Hoaks Soal Warga Israel Diperkosa Saat Serangan 7 Oktober
- Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza
New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel
Sebagian besar persenjataan yang digunakan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada serangan 7 Oktober lalu ternyata buatan Israel. Demikian dilaporkan harian the New York Times (NYT) dua hari lalu.
"Militer Israel dan pejabat intelijen menyimpulkan sebagian senjata yang digunakan Hamas pada serangan 7 Oktober dan perang di Gaza berasal dari sumber militer Israel sendiri," tulis NYT Ahad lalu.
Menurut keterangan intelijen, sebagian besar senjata peledak Hamas dibuat dengan mendaur ulang bom Israel yang tidak meledak di Gaza.
"Bom yang tidak meledak menjadi sumber utama bahan peledak Hamas," kata Michael Cardash, mantan wakil kepala Divisi Penjinak Bom Polisi Nasional Israel, seperti dilansir laman the Cradle, Selasa (30/1).
"Hamas mampu membuat banyak roket dan senjata anti-tank dari ribuan bom yang gagal meledak ketika Israel menyerang Gaza," kata NYT mengutip ahli senjata serta pejabat intelijen AS dan Israel.
Laporan NYT juga menyebut para pejuang Hamas memakai senjata yang dicuri dari pangkalan militer Israel.
"Informasi yang diperoleh intelijen selama beberapa bulan berperang mengungkap otoritas Israel menganggap remeh kemampuan Hamas untuk mendapatkan senjata."
Pada 9 Oktober, kantor berita Iran Tasnim mengutip sumber Palestina yang mengatakan ada unsur di dalam militer Israel yang bersekongkol dengan Hamas dan memberikan informasi intelijen penting yang membuat operasi 7 Oktober itu berhasil.
Menurut pejabat itu, kerja sama tersebut berlangsung selama beberapa waktu dan terus meningkat selama beberapa tahun sampai persenjataan di pangkalan Israel dicuri.
"Pencuri seringkali membobol sistem keamanan dan mengambil peralatan militer, peluru, senapan, generator, dan bahkan kendaraan militer," kata Tasnim.
Pada 2012, harian Haaretz melaporkan peralatan militer senilai USD 14 juta dicuri dari pangkalan militer Israel. Pada Mei 2019 koran Maariv melaporkan hilangnya 50 pucuk senapan M16 dan senjata itu tak pernah ditemukan.
Penyelidikan the Cradle tahun lalu mengungkap kelompok perlawanan Palestina di Tepi Barat mengandalkan senjata yang dicuri dari pangkalan militer Israel dan penyelundupan dari Irak, Suriah, Yordania.