Orang tua korban bom Boston minta pelaku tak dihukum mati
Pelaku Dzokhar Tsarnaev awal bulan ini terbukti bersalah atas 30 dakwaan dan terancam hukuman mati.
Bill dan Denise Richard yang kehilangan putra mereka, Martin (8 tahun), setelah bom meledak di ajang lomba maraton Boston pada 2013 memaafkan pelaku. Mereka setuju pelaku, Dzokhar Tsarnaev, dihukum tapi tidak dengan hukuman mati.
Dalam pernyataan tertulis yang dimuat Harian Boston Globe, Mereka minta Dzokhar cukup dipenjara seumur hidup. "Jika hukuman mati dilakukan, niscaya itu akan memperpanjang kenangan buruk tentang hari paling menyakitkan dalam hidup kami," tulis mereka dalam artikel yang dilansir hari ini, Sabtu (18/4).
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
Ketika bom panci itu meledak dekat garis finish pada 15 April 2013, Martin Richard sedang berdiri di pinggir jalan. Martin tewas seketika, bersama tiga orang lainnya. Puluhan lainnya cedera parah, termasuk kehilangan kakinya akibat ledakan tersebut.
Denise, sang ibu yang juga ada di TKP, sempat tak sadarkan diri. Anak keluarga Richard yang lainnya, Jane (6 tahun), satu kakinya terpaksa diamputasi.
Bill dan Denise menyatakan hukuman penjara sudah cukup untuk semua kesalahan Dzokhar dan saudaranya, Tamerlan Tsarnaev yang tewas saat dikejar polisi dua hari setelah insiden tersebut.
Dua bersaudara imigran Chechnya yang tiba di AS pada 2003 ini mengaku tidak tersangkut jaringan teror manapun, namun sangat bersemangat untuk jihad.
"Cukup bagi kami bila pelaku tidak lagi disorot media. Saat itulah kami bisa bangkit, melanjutkan hidup dengan wajar," tulis Bill dan Denise.
"Kami berpendapat akan lebih baik jika pelaku seumur hidup dipenjara, tanpa peluang untuk bebas dan mengajukan banding."
Pada sidang 9 April lalu, Dzhokhar Tsarnaev dinyatakan bersalah pada peristiwa pemboman saat Boston yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 lainnya. Dia terbukti bersalah atas 30 dakwaan. Dengan demikian, dia bisa dijerat dengan hukuman maksimal. Boston sampai sekarang masih menerapkan hukuman mati, dengan cara suntik racun.
Baca juga:
Pelaku Bom Boston divonis bersalah, terancam hukuman mati
Empat sampul majalah paling kontroversial sepanjang sejarah
Korban luka bakar Bom Boston nikahi perawatnya
Maksud hati rayakan Halloween, apa daya malah diancam dibunuh
Tersangka Bom Boston ditembak di wajah sebelum ditangkap