Pasukan elite Filipina tak berdaya hadapi sergapan Abu Sayyaf
Satu peleton pasukan yang diterjunkan dihabisi oleh militan Abu Sayyaf.
Upaya Filipina untuk membebaskan 18 warga asing, termasuk 10 pelaut asal Indonesia dari tangan militan Abu Sayyaf menemui jalan buntu. Satu peleton pasukan yang diterjunkan ke Provinsi Basilan tak berdaya menghadapi hujan peluru yang dilancarkan para ekstremis tersebut.
Alhasil, 18 tentara tewas bersama dengan lima militan Islam setelah terlibat baku tembak selama 10 jam. Sedangkan 50 tentara lainnya mengalami luka-luka.
Harian Philippine Daily Inquirer sampai melaporkan, seluruh peleton 'dihabisi', dan empat di antaranya dipenggal. Padahal, pasukan yang dikirim merupakan pasukan elite di Filipina, yakni Pasukan Batalion Khusus Ke-4 dan Batalion Infanteri ke-44, mereka diadang lebih dari 100 militan Abu Sayyaf.
-
Bagaimana wanita tersebut dimakamkan? Berdasarkan hasil penelitian kerangka, tinggi wanita tersebut sekitar 152 cm. Kerangkanya ditemukan berbaring telentang di samping kerangka suaminya, namun yang mengejutkan para ilmuwan, bagian atas kepalanya hilang.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Di mana Praka Ongen Saknosiwi bertanding melawan petarung Filipina di Byon Combat Showbiz Vol 3? Pertandingan sendiri digelar di Lapangan Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, pada Sabtu (22/6).
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
"Pasukan kami sedang akan menyerbu mereka. Di perjalanan kami disergap," kata Kolonel Benedict Manquiquis, juru bicara militer wilayah Basilan kepada stasiun radio DZRH, seperti dilansir BBC, Minggu (10/4).
Keberadaan mereka di provinsi tersebut adalah memburu militan Abu Sayyaf yang diinformasikan bersembunyi di Pulau Joso. Mereka berusaha mencium jejak kelompok yang berafiliasi dengan ISIS tersebut selama dua minggu terakhir.
Pasukan Batalion Khusus Ke-4 yang diterjunkan untuk memburu militan Abu Sayyaf bukan pasukan sembarangan, mereka merupakan bagian dari pasukan penerjun payung atau lintas udara. Pasukan ini berada di bawah komando Pasukan Resimen Khusus.
Pasukan elite ini berdiri pada 1960-an oleh Kapten (Inf) Fidel V Ramos, sekaligus komandan pertama di pasukan tersebut. Pasukan ini dilatih melalui Operasi Perang Non-konvensional dan Operasi Perang Psikologis, bahkan dilatig langsung oleh Pasukan Khusus AS yang dikenal dengan Baret Hijaunya.
Sejak berdiri, pasukan ini sudah diterjunkan untuk mengatasi pemberontakan dan terorisme, utamanya kelompok militan Moro. Kini, mereka ikut berhadapan dengan Abu Sayyaf dalam misi pembebasan sandera.
Sementara Batalion Infanteri ke-44 berada di bawah komando Divisi Regular Pertama, yang juga dikenal dengan nama Divisi Tabak. Pasukan ini terbentuk sejak 5 Mei 1936, serta ikut terlibat dalam pertempuran melawan Pasukan Jepang di kawasan Pasifik.
Baca juga:
18 Tentara Filipina tewas disergap Abu Sayyaf, 10 WNI masih ditahan
TNI AU klaim siap bebaskan 10 WNI dari Abu Sayyaf
Abu Sayyaf belum bebaskan 10 WNI, keluarga gelar pengajian
Demi bebaskan 10 WNI di Filipina, Umar Patek bakal jadi mediator
BNPT bersyukur Umar Patek mau jadi mediator bebaskan 10 WNI