PBB Akhirnya Sebut Israel Telah Melakukan Genosida terhadap Rakyat Palestina di Gaza
PBB Akhirnya Sebut Israel Telah Melakukan Genosida terhadap Rakyat Palestina di Gaza
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Fransesca Albanese, kemarin mengatakan ada "alasan yang masuk akal" untuk meyakini Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza.
- Baru Sehari Pulang Dari Gaza, Tentara Israel Bunuh Diri Tembak Kepalanya Sendiri
- Penyelidikan Resmi PBB: Israel Terbukti Bersalah Atas Kejahatan Perang dan Kemanusiaan di Gaza
- PBB: 800.000 Warga Palestina Melarikan Diri dari Rafah, Kini Tak Ada Satu Pun Tempat yang Aman di Gaza
- Tentara Israel Tembak Mati Pegawai PBB di Gaza, Konvoi Kendarannya Diberondong Peluru
PBB Akhirnya Sebut Israel Telah Melakukan Genosida terhadap Rakyat Palestina di Gaza
"Setelah hampir enam bulan serangan Israel yang tak henti-hentinya di Gaz, adalah tugas serius saya untuk melaporkan hal terburuk dari apa yang dapat dilakukan oleh umat manusia, dan untuk mempresentasikan temuan-temuan saya."
Albanese mengatakan itu dalam dialog di Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, di mana ia mempresentasikan laporan terbarunya yang berjudul "Anatomi Genosida."
Albanese menambahkan, "Ada alasan yang masuk akal untuk meyakini ambang batas yang menunjukkan terjadinya kejahatan genosida telah terpenuhi."
Albanese mendefinisikan genosida sebagai tindakan yang diperhitungkan yang dilakukan dengan keinginan untuk menghancurkan, baik sebagian maupun seluruhnya, suatu bangsa, etnis, atau kelompok ras atau agama.
"Israel telah melakukan tiga tindakan genosida dengan niat yang disyaratkan, menyebabkan kerusakan fisik atau mental yang serius pada anggota kelompok, dengan sengaja menimbulkan kondisi kehidupan kelompok yang diperhitungkan akan menyebabkan kehancuran fisik secara keseluruhan atau sebagian, dan memaksakan langkah-langkah yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran di dalam kelompok tersebut," ujar pakar hak asasi manusia tersebut.
Genosida yang terjadi di Gaza digambarkan oleh Albanese sebagai fase terburuk dari "proses pemukim-kolonial yang telah berlangsung lama untuk menghapus penduduk asli Palestina."
"Selama lebih dari 76 tahun, proses ini telah menindas rakyat Palestina dengan berbagai cara yang dapat dibayangkan, menghancurkan hak-hak mereka yang tidak dapat dicabut untuk menentukan nasib sendiri secara demografis, ekonomi, teritorial, budaya, dan politik," ujarnya.
"Amnesia kolonialisme Barat telah memaafkan proyek pemukim kolonial Israel," dan menambahkan "dunia sekarang melihat buah pahit dari kekebalan hukum yang diberikan kepada Israel. Ini adalah tragedi yang telah diramalkan."
Untuk mencegah bencana yang sedang terjadi, Albanese meminta negara-negara anggota untuk mengeluarkan embargo senjata dan sanksi terhadap Israel.
Israel sebelumnya menentang perwakilan khusus PBB. Pada bulan Februari, Tel Aviv memberlakukan larangan visa bagi Albanese karena dia menyebut serangan Hamas pada 7 Oktober bukanlah tindakan "anti-Yahudi", tetapi sebagai tanggapan terhadap penindasan Israel terhadap rakyat Palestina.