PBB Masukkan Israel Dalam Daftar Hitam, Satu Golongan dengan ISIS dan Al-Qaeda
Daftar hitam ini dipekirakan akan dipublikasikan pekan depan.
Daftar hitam ini dipekirakan akan dipublikasikan pekan depan.
- PBB Peringatkan Nyawa Seluruh Warga Palestina di Gaza Utara Terancam, Dikepung Tentara Israel Tanpa Makanan dan Obat-Obatan
- Pelapor Khusus PBB Ungkap Israel Lakukan Pembantaian Lain di Gaza Utara: Orang-Orang Dibunuh oleh Para Algojo
- PBB Ungkap Berapa Banyak Warga Gaza Masih Terkubur di Bawah Puing Bangunan
- Pakar PBB Ungkap Kekejaman Tentara Israel ke Perempuan & Anak Palestina, Dibunuh Tanpa Alasan Hingga Diperkosa di Penjara
PBB Masukkan Israel Dalam Daftar Hitam, Satu Golongan dengan ISIS dan Al-Qaeda
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bakal memasukkan Israel ke dalam daftar hitam yang dibuat setiap tahun. Israel akan berada dalam daftar yang sama dengan organisasi teroris ISIS, Al-Qaeda, dan Boko Haram.
Dikutip dari The Cradle, Minggu (9/6), PBB menetapkan daftar hitam tahunan untuk negara-negara dan organisasi yang melukai atau mengorbankan anak-anak di zona konflik.
Media Israel berbahasa Ibrani, Channel 13 News melaporkan pada 6 Juni, Sekjen PBB Antonio Guterres telah menginformasikan kepada Atase Pertahanan tentara Israel di Amerika Serikat, Mayjend Hidai Zilberman terkait "keputusan final"-nya terkait penetapan ini.
Daftar hitam ini secara resmi akan dipublikasikan pekan depan sebagai bagian dari laporan yang didistribusikan ke anggota Dewan Keamanan PBB. Pembahasan terkait laporan ini akan berlangsung pada 26 Juni.
Israel membujuk Guterres untuk tidak mengeluarkan keputusan ini, namun gagal,
menurut laporan koran Israel, Yedioth Ahronoth.
"Sekretaris Jenderal saat ini anti-Israel dan tidak bisa lagi dipengaruhi," kata seorang pejabat Israel kepada Yedioth Ahronoth.
"Memasukkan Israel dalam daftar hitam itu sangat problematik dan bisa membuat negara-negara menjatuhkan embargo senjata pada Israel," lanjut pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut.
Namun PBB diperkirakan tidak secara eksplisit menyebut "Israel" atau "tentara Israel" dalam daftar tersebut, melainkan "pasukan keamanan Israel".
Laporan tahunan tersebut, yang ditulis oleh Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata Virginia Gamba, akan mencakup seluruh tahun 2023, dengan peningkatan insiden yang signifikan akibat kampanye genosida Israel di Gaza.
Dalam agresi brutalnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 36.000 rakyat Palestina,
termasuk sekitar 15.500 anak-anak dan 10.300 perempuan.
Jumlah korban luka dalam aksi genosida ini lebih dari 80.000 orang,
sebagian besar anak-anak dan perempuan.