Pemerintah tanggapi serius ancaman Abu Sayyaf bunuh sandera WNI
Keluarga awak kapal TB Charles akan diundang ke Jakarta menceritakan detail ancaman terbaru
Kementerian Luar Negeri Indonesia segera menghubungi keluarga anak buah kapal korban penyanderaan di selatan Filipina. Hal ini dilakukan untuk mengonfirmasi adanya kabar para ABK akan dibunuh jika permintaan penyandera tidak dipenuhi.
"Kita sudah dapat informasi mengenai adanya hal itu (sandera akan dibunuh), makanya kita akan mengonfirmasi ke keluarga hal tersebut benar terjadi," kataJuru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di kantornya, Jakarta, Kamis (28/7).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan. Edi Sudrajat, mungkin bagi banyak orang tidak mengetahui siapa sosok dibaliknya.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
"Dalam waktu dekat keluarga akan kita minta ke Jakarta untuk dapat lebih detil apakah mereka pernah dihubungi penyandera."
Dalam waktu bersamaan, pria kerap disapa Tata ini mengatakan Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi terus membahas masalah penyanderaan dengan Menlu Filipina Perfecto Yasay di sela-sela pertemuan tingkat menteri ASEAN di Laos. Dalam pertemuan tersebut, Tata membeberkan kedua menlu bertukar informasi termutakhir dari lapangan. Dengan demikian, operasi pembebasan terus diupayakan.
"Kita punya informasi dan saling sharing berbagai hal yang kita miliki," tutur Tata.
Kepala Biro Administrasi Menteri Kemlu ini menyampaikan, tujuh WNI yang ada di Filipina dalam kondisi baik meski mereka berpindah-pindah tempat. Kadang mereka dipecah, kadang disatukan, informasi yang seperti itu kita dapat dari sumber di lapangan," kata Tata.
Merujuk perkembangan terbaru, Abu Sayyaf menebar ancaman baru. Mereka menuntut uang 250 juta Peso segera dibayar buat menebus 4 awak Kapal tunda (TB) Charles ditawan. Mereka mengancam tak segan membunuh seluruhnya jika tak dipenuhi. Informasi itu pertama kali diterima istri ABK Ismail, Dian Megawati Ahmad tiga hari lalu. Dia menerima telepon dari seseorang mengaku kelompok Al Habsy Misaya Group.
Baca juga:
Dialog penanganan perompakan bersenjata di kawasan Asia Tenggara
Diancam dibunuh Abu Sayyaf, ABK TB Charles disebut tertekan
Abu Sayyaf minta tebusan 250 juta Peso dan ancam bunuh 4 ABK Charles
Keamanan Laut Sulu dan Abu Sayyaf belum jadi perhatian di ASEAN
Bantu bebaskan sandera WNI, Nur Misuari tak minta imbalan RI
Giliran lima nelayan Malaysia kembali diculik Abu Sayyaf
Menhan: 7 WNI terpantau di Panamao, 3 terpisah di Pulau Lapac