Pemuja Teori Konspirasi Sebut Orang Mendarat di Bulan Hoaks, Ini Bantahannya
Banyak orang mempercayai teori konspirasi yang menyebutkan bahwa manusia yang pernah mendarat di Bulan itu hoaks atau palsu.
Banyak orang mempercayai teori konspirasi yang menyebutkan bahwa manusia yang pernah mendarat di Bulan itu hoaks atau palsu.
Kendati disuguhkan banyak bukti bahwa misi Apollo 11 Amerika Serikat (AS) itu benar-benar mendarat di Bulan pada 20 Juli 1969, para pemuja teori konspirasi masih tetap dengan pendiriannya yang teguh.
-
Kenapa ilmuwan terkejut dengan penemuan di Saturnus? Tidak ada seorang pun di tim Cassini-Huygens yang membayangkan bahwa bulan-bulan kecil Saturnus bisa aktif secara kimiawi dan menghasilkan molekul-molekul berat. Ini adalah kejutan terbesar dan mungkin merupakan penemuan Cassini yang paling penting,” tambah Blanc.
-
Bagaimana para ilmuwan akan meneliti sampel asteroid Bennu? 30 persen sample akan dianalisis lebih dari 200 ilmuwan selama 2 tahun kedepan. Sedangkan sisanya disisihkan untuk melakukan uji teknologi dan keperluan penelitian di masa depan, dengan cara dibagi melalui potongan material agar mempermudah alokasinya.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Mengapa sampel asteroid Bennu penting bagi ilmuwan? Selain untuk menghindari bencana tabrakan asteroid Bennu dan Bumi, sampel dari Bennu juga akan memberikan wawasan kepada para ilmuan tentang proses-proses penyebab pembentukan tata surya sekitar 4,5 miliar tahun lalu.
-
Bagaimana para astronom mempelajari atmosfer planet di luar tata surya? Para astronom sekarang dapat menganalisis atmosfer planet yang mengorbit bintang jauh, mencari bahan kimia yang hanya dapat dihasilkan oleh organisme hidup, seperti yang terjadi di Bumi.
-
Siapa yang terlibat dalam mempelajari dan membahas asteroid berbahaya? Melansir laporan ScienceAlert, Rabu (29/11), para ilmuwan dan politisi yang mempelajari asteroid telah mengadakan Planetary Defence Conference (PDC) atau Konferensi Pertahanan Planet pada tahun ini, untuk mengkaji semua masalah yang berhubungan dengan asteroid.
Menurut artikel IFL Science, dikutip Rabu (5/4), alasan utama mereka menganggap peristiwa bersejarah itu palsu karena anjloknya kepercayaan terhadap pemerintah, khususnya pemerintah AS.
Ada beberapa teori konspirasi yang beredar. Ada yang meyakini bahwa proyek pendaratan di Bulan pada 1969 itu seluruhnya palsu dan tidak ada astronot yang terbang meninggalkan Bumi.
Ada juga yang percaya para astronot memang terbang menuju orbit Bulan tapi tidak pernah mendaratkan kakinya di Bulan.
Selain itu, teori lainnya menyebut bahwa Bulan, sama seperti Bumi, itu datar dan mendarat dianggap mustahil.
Bagaimana membuktikan bahwa dua astronot Neil Armstrong dan Buzz Aldrin benar-benar pernah menginjakkan kakinya di Bulan?
Misi Apollo adalah salah satu proyek terbesar dalam sejarah manusia. Diperkirakan ada 400.000 orang dipekerjakan untuk proyek tersebut.
Ratusan ribu orang yang terlibat di dalamnya sangat mustahil untuk ikut memalsukan berbagai hal terkait proyek ini.
Sampel batu dari Bulan
Misi Apollo membawa kembali 380 kilogram batu dan debu dari permukaan Bulan yang diambil dari beberapa wilayah yang berbeda.
Para ahli geologi manapun yang terlibat dalam penelitian bisa meminta sampel tersebut untuk penelitiannya dan hasil penelitian mereka ini diterbitkan.
Sampel-sampel ini diteliti menggunakan laser, diuji reaksinya dengan reagen, dan dijalankan melalui spektrometer massa. Hasilnya secara konsisten menunjukkan batuan yang terbentuk di lingkungan tanpa udara dan sebagian besar tanpa air, tidak seperti batuan di Bumi, dan telah menghabiskan miliaran tahun terpapar angin matahari secara langsung.
Kecuali jika ribuan ahli geologi di seluruh dunia terlibat dalam penipuan ini, bebatuan tersebut perlu dipalsukan dengan cara yang jauh melampaui teknologi modern, apalagi sekitar 50 tahun yang lalu.
Tidak mungkin ada orang yang bisa memprediksi komposisi yang diperlukan untuk memalsukan batu Bulan sebelum pendaratan. Namun sampel yang dikembalikan oleh Chang'E-5 China cukup cocok, memungkinkan lokasi mereka yang berbeda, untuk menunjukkan keduanya berasal dari objek langit yang sama.
Seorang ahli geologi menyatakan akan lebih sulit memalsukan bebatuan daripada benar-benar pergi ke Bulan.
Dipantau Uni Soviet
Walaupun misi Bulan ini merupakan ekspedisi ilmiah, namun juga menjadi kebanggaan nasional orang Amerika.
Presiden AS saat itu, John F Kennedy, merasa malu setelah Uni Soviet mengalahkan AS dengan satelit pertama mereka dan manusia pertama yang mereka kirim ke luar angkasa.
Tidak ada yang lebih disukai Soviet selain melihat AS gagal. Jika mereka memiliki bukti sekecil apa pun Apollo 11 tidak mendarat, tentunya mereka tidak akan diam. Teleskop radio mereka melacak setiap misi dan akan memiliki banyak kesempatan untuk mendeteksi jika sinyal datang dari mana saja selain Bulan.
Benda ditinggalkan di Bulan
Tiga misi Apollo meninggalkan cermin di permukaan bulan tempat laser telah dipantulkan untuk mengukur jarak Bumi-Bulan dengan presisi luar biasa. Pada saat misi robot tidak memiliki kapasitas untuk memasangnya.
Pengorbit bulan robot NASA telah memotret benda yang ditinggalkan di setiap situs pendaratan, namun bukti itu dianggap hoaks atau palsu oleh mereka yang tidak bisa terima bukti asli.
Pada 2008, satelit Jepang SELENE mengamati ledakan kawah ledakan yang ditinggalkan oleh Apollo 15. Menjadi bukti lainnya bahwa misi Apollo itu bukan hoaks.
(mdk/pan)