Penantian tujuh hari dalam gelap dan cemas
Penantian tujuh hari dalam gelap dan cemas. Tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya masih belum ditemukan setelah hilang di dalam gua Sabtu pekan lalu.
Cuaca sedang cerah ketika Prajak Sutham, 14 tahun, dan beberapa teman satu tim sepak bola membawa sepeda mereka naik kereta Sabtu pekan lalu. Mereka membawa tas ransel dan naik gunung ke Gua terkenal Tham Luang Nang Non di sebelah utara Thailand.
Ke-12 remaja itu adalah tim Wild Boars beserta pelatih mereka berusia 25 tahun yang tengah. Sebelumnya mereka juga pernah mengunjungi gua itu bersama-sama. Kunjungan ini adalah bagian dari latihan mereka.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
Lokasi wisata itu cukup populer di kalangan turis, terutama warga lokal. Sekitar satu kilometer dari gerbang masuk gua susunan batu besar dengan atap tinggi di dinding gua menciptakan pemandangan seperti sedang berada di dalam sebuah teater terbuka.
Semakin ke dalam, terowongan di dalam gua semakin sempit dan warga setempat mengingatkan daerah itu tidak aman.
Tapi tanpa alasan yang diketahui rombongan tim sepak bola remaja dan pelatih mereka itu terus masuk ke dalam gua lebih dalam, melewati tanda petunjuk yang memperingatkan pengunjung untuk tidak masuk makin jauh ke dalam di saat musim hujan yang biasanya mulai Juli.
tim sepak bola remaja thailand hilang dalam gua ©Facebook
Mereka terus berjalan dan atap gua kian rendah. Dinding gua juga makin sempit. Mereka berjalan sejauh tiga kilometer dan mencapai pertigaan. Ke kiri adalah jalur yang lebih panjang tapi di ujungnya pintu keluar gua. Ke kanan akan membawa mereka ke tanah lebih tinggi dan lubang gua bagian atas mengarah langsung ke pegunungan sebagai satu-satunya jalan keluar.
Mereka kemudian melepas tas ransel dan sepatu. Di luar hujan mulai turun.
Beberapa jam kemudian seorang petugas jagawana dari Taman Nasional Chiang Rai mengabarkan ke pihak berwenang, dia melihat ada sepeda masih terikat di lokasi padahal wilayah taman nasional sudah ditutup. Tim SAR kemudian segera dikerahkan.
Dilansir dari laman CNN, Sabtu (30/6), rombongan remaja laki-laki berusia 11 hingga 16 tahun dan pelatihnya itu kini sudah hilang selama sepekan. Petugas penyelamat dan tim pencari bekerja siang malam berusaha menemukan mereka. Tim juga menjatuhkan bantuan makanan dari atas gua yang berada di tengah hutan berharap ada respons dari mereka.
Tim sepak bola Thailand hilang dalam gua ©REUTERS/Stringer
Petugas juga menyedot air keluar dari gua di arah pintu masuk supaya banjir tidak menutupi jalur pencarian. Kamis lalu hujan deras mengguyur lokasi, menyebabkan bagian dalam gua banjir. Tim SAR dari militer Amerika Serikat juga dikerahkan atas permintaan pemerintah Thailand, bersama para ahli gua dari Inggris.
Tim dari Angkatan Laut Thailand juga sudah menyelam sejauh tiga kilometer ke dalam jalur paling gelap buat menemukan rombongan itu namun hasilnya nihil. Keberadaan mereka masih teka-teki.
Keluarga korban hilang sudah lebih dari cemas.
"Ketika melihat sepedanya terparkir di dalam pintu masuk gua air mata saya berlinang," kata ayah dari remaja bernama Pipat, Pinyo Bhodi. "Saya ingin segera bertemu anak saya."
Sejak mereka hilang tanpa jejak, keluarga, kerabat, dan teman berdoa dan memberi persembahan serta berpuasa agar mereka segera ditemukan. Sebagian lagi yang tak mampu menampung kesedihan mendalam hanya terdiam lalu pingsan di tengah lumpur di depan gua dan dilarikan ke rumah sakit.
"Saya rasanya sudah mati ketika melihat tas, ponsel, dan sepatunya," kata Sudsakorn, ayah dari Prajak Sutham. "Tapi yang bisa saya lakukan hanya menunggu."
Sudah tujuh hari mereka hilang tanpa tanda-tanda kehidupan. Perbekalan mereka pasti sudah berkurang. Waktu makin tipis.
Baca juga:
Tim sepak bola remaja Thailand sudah lima hari hilang di dalam gua
Masuk ke gua terlarang, tim sepakbola remaja Thailand terjebak berhari-hari
Tim sepak bola remaja Thailand berhari-hari hilang dalam gua
Negara-negara ini berlakukan wajib militer untuk usia muda
Dipaksa putus dengan pacar, remaja ini nekat racuni keluarganya