Penelitian: 10 Jenis Obat Bisa Jadi Efektif Lawan Virus Corona
Para peneliti memetakan protein manusia yang berinteraksi dengan virus di dalam tubuh ketika menginfeksi sel dan membuat salinannya sendiri, kemudian mencari senyawa yang dapat memblokir virus dari penggunaan protein tersebut.
Sedikitnya 10 senyawa obat yang berbeda, mulai dari terapi kanker hingga antipsikotik dan antihistamin mungkin efektif mencegah virus corona menggandakan diri di dalam tubuh. Demikian menurut penelitian multidisiplin yang dilakukan oleh tim ilmuwan di Amerika Serikat dan Prancis.
Para peneliti memetakan protein manusia yang berinteraksi dengan virus di dalam tubuh ketika menginfeksi sel dan membuat salinannya sendiri, kemudian mencari senyawa yang dapat memblokir virus dari penggunaan protein tersebut.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (1/5), hasil penelitian menunjukkan 47 senyawa dalam kultur sel memiliki efek yang diinginkan, setidaknya 10 di antaranya sudah dalam berbentuk obat yang disetujui atau sedang dipelajari untuk berbagai kondisi, tetapi dapat digunakan kembali terhadap COVID-19.
Para peneliti telah bergegas untuk mengembangkan terapi eksperimental serta untuk menggunakan kembali obat yang sudah ada untuk mengobati pasien dengan COVID-19 dan masyarakat menaruh harapan tinggi pada obat antivirus eksperimental Gilead Sciences, remdesivir.
Dalam studi baru, yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada Kamis 30 April, kandidat untuk repurposing termasuk bahan obat alergi termasuk clemastine, haloperidol antipsikotik, dan obat malaria hydroxychloroquine.
Studi ini juga mengungkapkan mengapa hydroxychloroquine sering ditemukan memiliki efek toksik pada jantung.
Obat malaria, yang telah berulang kali dipuji-puji oleh Presiden AS Donald Trump, berikatan dengan reseptor pada sel manusia, yang mana diperlukan virus untuk menginfeksi sel.
Tetapi hydroxychloroquine juga mengenai protein tertentu dalam jaringan jantung, yang dapat menjelaskan efek obat pada irama jantung - efek samping yang baru-baru ini ditandai oleh regulator kesehatan AS dan UE.
Tim juga menemukan bahan kimia eksperimental, PB28, 20 kali lebih kuat daripada hydroxychloroquine dalam menargetkan reseptor, tetapi memiliki afinitas yang jauh lebih rendah untuk protein jantung.
Hormon progesteron juga ditemukan bertindak melawan virus, yang mungkin menjelaskan beberapa alasan mengapa pria tampaknya lebih rentan terhadap Covid-19 dan lebih sering menderita komplikasi parah.
Senyawa lain yang ditemukan memiliki aktivitas antivirus adalah plitidepsin, yang digunakan dalam terapi kanker eksperimental PharmaMar, Aplidin yang berbasis di Madrid yang saat ini sedang diuji dalam uji coba Covid-19 di Spanyol.
“Beberapa obat dan senyawa kami berkali-kali lebih kuat daripada remdesivir, setidaknya dalam pengaturan di laboratorium,” kata penulis penelitian Nevan Krogan dari University of California San Francisco, mengatakan dalam sebuah jumpa pers.
Remdesivir Gilead bisa menjadi yang terdekat dengan persetujuan regulator setelah hasil uji coba awal pada hari Rabu menemukan bahwa obat itu membantu pasien pulih lebih cepat.
Tim mengatakan akan terus menguji kandidat yang telah mereka identifikasi dan menggunakan metode yang sama untuk mempelajari biologi penyakit lebih lanjut untuk wawasan selanjutnya.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)