Penelitian Oxford: Imunitas Setelah Terinfeksi Virus Corona Bisa Bertahan Enam Bulan
Orang yang terinfeksi virus corona tak mungkin terinfeksi lagi selama sekurang-kurangnya enam bulan. Demikian temuan para peneliti di Universitas Oxford yang diungkapkan pada Jumat.
Orang yang terinfeksi virus corona tak mungkin terinfeksi lagi selama sekurang-kurangnya enam bulan. Demikian temuan para peneliti di Universitas Oxford yang diungkapkan pada Jumat.
Temuan ini merupakan bagian dari penelitian skala besar terkait infeksi ulang Covid-19 setelah observasi dari profesional kesehatan bahwa fenomena tersebut relatif jarang terjadi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Profesor Universitas Oxford, David Eyre, salah satu penulis penelitian tersebut mengatakan temuan itu merupakan kabar sangat baik.
"Kita bisa jadi percaya diri bahwa, setidaknya dalam jangka pendek, kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 tak akan terkena lagi," jelasnya, dikutip dari Times of Israel, Minggu (22/11).
Para penulis penelitian menyoroti, mereka belum mengumpulkan data yang cukup untuk membuat penilaian infeksi ulang setelah enam bulan.
Namun demikian, penelitian yang masih berlangsung ini memiliki tujuan akhir memverifikasi bagaimana perlindungan jangka panjang terhadap infeksi ulang dapat bertahan berapa lama secara keseluruhan.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Universitas Oxford (OUH), Katie Jeffery, menyebut temuan itu menggembirakan. Dia mengatakan, temuan ini mengindikasikan infeksi virus memberikan perlindungan jangka pendek dari infeksi ulang.
Penelitian infeksi ulang yang dilakukan Oxford ini mengambil data dari tes virus corona reguler 12.180 petugas kesehatan di OUH selama 30 minggu.
Ditemukan bahwa tidak satu pun dari 1.246 staf dengan antibodi virus corona mengembangkan infeksi bergejala.
Tiga anggota staf dengan antibodi memang dinyatakan positif virus corona tetapi kondisinya baik dan tidak menunjukkan gejala.
(mdk/pan)