Pengawal Bush nyaris bunuh Ahmadinejad
Insiden ini terjadi saat Ahmadinejad menghadiri Sidang Majelis Umum PBB pada 2006 lalu.
Seorang anggota pasukan pengamanan presiden Amerika Serikat (Secret Service) ternyata pernah hampir menembak Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad saat menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Kota New York, Amerika, pada 2006 lalu. Hal ini terungkap setelah sebuah buku karya Marc Ambinder dan D.B Grady berjudul Deep State: Inside the Government Secrecy Industry menulis kisah itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Kamis (21/3), buku itu menulis, insiden ini sebetulnya terjadi secara tidak disengaja. Saat itu, seorang anggota Secret Service tidak disebutkan namanya sedang menyetel senjatanya di sebelah mobil mantan Presiden Amerika George W Bush. Namun, tiba-tiba saja senjata itu mengeluarkan tembakan yang mengarah ke Ahmadinejad.
-
Di mana A.T. Mahmud dilahirkan? Abdullah Totong Mahmud, lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 3 Februari 1930.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Siapa Syekh Ibrahim Asmoroqondi? Pria bernama asli Syekh Ibrahim as-Samarqandi ini disebut Makdum Ibrahim Asmoro atau Maulana Ibrahim Asmoro dalam Babad Tanah Jawi.
-
Apa yang dibahas Mahfud MD dengan Gubernur Rusdy Mastura? Mahfud mengatakan Gubernur Rusdy menyampaikan terkait peristiwa 1965 di Sulteng.
-
Apa yang dikabarkan oleh Bahlil Lahadalia terkait pengunduran diri Mahfud MD? Bahlil pun meminta agar seluruh pihak menunggu informasi resmi dari Mahfud apakah benar akan mengundurkan diri atau tidak. "Jadi tunggu saja ya, kalau memang itu benar baru saya kasih tanggapan,"
Akibat kejadian itu, sebuah laporan langsung disebarkan ke puluhan petinggi pejabat pemerintahan Bush. "Seorang anggota Secret Service telah membuat sebuah kecelakaan tidak disengaja dengan menembakkan senapannya ke arah iring-iringan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad yang saat itu sedang menuju ke Hotel InterContinental," tulis laporan itu, menurut seorang pejabat yang mengutip isi buku itu.
Pejabat tidak disebutkan namanya itu mengatakan ketika dia membaca isi laporan itu, dirinya ingat sampai menutup mata.
"Ketika suara tembakan itu terdengar, semua orang langsung berhenti," ujar pejabat itu. "Orang Iran yang berada di iring-iringan itu langsung melihat ke arah kita dan kita juga melihat ke arah mereka. Anggota Secret Service itu langsung meminta maaf dan Ahmadinejad hanya memutar kepalanya dan masuk ke mobilnya."
Setelah itu, para pejabat pemerintahan Bush khawatir jika Ahmadinejad akan mengklaim bahwa Secret Service mencoba membunuh dia dan menyebabkan kemarahan publik selama Sidang Majelis Umum PBB, di mana saat itu PBB sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi terhadap pemerintahan Ahmadinejad.
Namun, dia menyebut, Ahmadinejad ternyata tidak mengatakan apapun terkait insiden penembakan itu dan kejadian ini tersimpan begitu saja menjadi sebuah sejarah sampai akhirnya terkuak sekarang.
Buku Deep State, yang berjanji akan membongkar segala rahasia dari pasukan keamanan presiden Amerika, akan diluncurkan pada April mendatang. Penulis buku itu, Ambinder, merupakan mantan wartawan Gedung Putih, sementara Grady merupakan seorang penulis dan mantan tentara angkatan darat.
(mdk/fas)