Peradaban Terbesar di Bumi Ternyata Ada di Bawah Tanah, Ada 'Ratu', Prajurit, Sampai Petani
Peradaban ini ada di bawah kaki kita, tapi mungkin seringkali tidak kita sadari.
Peradaban Terbesar di Bumi Ternyata Ada di Bawah Tanah, Ada 'Ratu', Prajurit, Sampai Petani
Walaupun serangga mungkin seringkali diabaikan di dunia, mereka sebenarnya adalah kelompok yang paling banyak jumlahnya. Dari kupu-kupu hingga kumbang, mereka mendiami hampir setiap ekosistem di Bumi, dan ada satu kelompok yang mungkin telah menciptakan peradaban terbesar tepat di bawah kaki kita.
Sumber: IFL Science
Keluarga Formicidae berisi sekitar 12.000 spesies semut. Terlepas dari kekayaan dan keragaman spesiesnya, semua semut mengikuti rencana tubuh dasar yang sama dengan spesies lain yang hidup dalam koloni yang dibangun secara sosial dan sangat kompleks. Semut memiliki kemampuan sebagai kelompok sosial yang tinggi.
Foto: Pavel Krasensky/Shutterstock
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di dalam inti bumi? Namun, para ilmuwan kini telah menemukan wilayah besar misterius berbentuk donat yang terletak di dalam inti terluar bumi.
-
Apa yang dipelajari dari alam? Alam memberikan pelajaran tentang kebesaran dan kerendahan hati secara sekaligus.
-
Bagaimana ilmuwan menemukan dunia prasejarah ini? Saat tinggal di desa kecil di gurun tinggi dengan populasi sekitar 35 orang, para peneliti baru menemukan laguna ini setelah melihat petunjuk pada citra satelit.
-
Kapan ilmu pengetahuan mencoba memahami hakikat alam semesta? Contohnya, dalam fisika, penelitian tentang teori relativitas Albert Einstein bertujuan untuk memahami prinsip-prinsip dasar ruang, waktu, dan gravitasi dalam alam semesta.
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
Untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana dan betapa cakapnya semut, para peneliti mengungkapkan bahwa sepertiga dari biomassa hewan di hutan hujan Amazon seluruhnya terdiri dari semut dan rayap.
Meskipun ada variasi antara spesies yang berbeda, sebagian besar koloni mengikuti hierarki yang sama dengan sistem kasta yang mencakup pekerja, prajurit, ratu ergatoid, dan ratu. Kasta yang berbeda ini memiliki perbedaan morfologi dan disesuaikan secara khusus untuk peran yang berbeda dalam koloni tersebut.
Meskipun mereka cocok untuk pekerjaan tertentu, bukan berarti mereka tidak bisa mengerjakan tugas lain. Sebagai contoh, spesies Camponotus fellah, seperti yang ditemukan dalam studi tahun 2013, berkembang dari peran sebagai perawat menjadi pembersih sarang, dan kemudian menjadi pengumpul sepanjang hidup mereka.
Salah satu spesies semut yang paling terkenal adalah pemotong daun dalam genus Atta dan Acromyrmex, yang mampu membawa beban 10-50 kali berat tubuh mereka, bahkan bisa lebih dari itu. Pada 2014, para ilmuwan menemukan sendi leher semut lapangan Amerika bisa menahan tekanan hingga 5.000 kali lebih besar dari berat badan mereka.
Sumber: IFL Science
Selain memiliki masyarakat yang terorganisir dan kekuatan yang luar biasa, semut juga bertani. Mereka secara aktif melindungi kelompok kutu daun dari pemangsa seperti kumbang, sementara kutu daun menghasilkan zat yang disebut embun madu dengan cara memakan getah pohon. Embun madu ini bisa membentuk hingga 90 persen dari makanan semut, sehingga hubungan mutualisme ini sangatlah penting.
Sebagai serangga sosial, semut sangat baik dalam menjaga anggotanya. Menurut New Scientist, di dalam koloni semut Matabele (Megaponera analis), kelompok semut pengumpul yang terluka, biasanya oleh rayap, dibantu untuk kembali ke koloni dan dirawat oleh semut lain agar mereka pulih.
- Niat Menjebak Musang, Petani Ini Malah Temukan Hewan yang Dianggap Punah 130 Tahun Lalu
- Peneliti Dibikin Bingung, Mayat Pria Ini Tiba-Tiba Berubah Jadi Mumi Hanya dalam 16 Hari
- "Dunia Saya Telah Berakhir. Semuanya Lenyap Ditelan Gempa"
- Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel
Semut juga terlibat dalam perilaku yang dikenal sebagai nekroporesis. Mereka memiliki semut pengukur yang khusus bertugas mengeluarkan jenazah semut yang sudah mati dari koloni untuk mencegah penyebaran patogen kepada semut lain. Bahkan semut pengumpul memiliki sistem penumpukan yang kompleks untuk semut yang sudah mati.
Lebih dari itu, semut berhasil melakukan semua ini tanpa adanya bentuk pemerintahan atau kepemimpinan langsung, tetapi mereka telah bertahan jauh lebih lama dan jauh lebih berhasil daripada spesies lain yang berevolusi sekitar 140 hingga 168 juta tahun yang lalu. Mungkin mereka adalah pelopor salah satu peradaban terbesar di Bumi.