Polisi Malaysia Tangkap 8 Tersangka Teroris, Termasuk Anggota Abu Sayyaf
Kedelapan orang itu ditangkap dalam operasi penggerebekan yang dilakukan oleh polisi khusus dari divisi anti-terorisme mulai 30 Oktober hingga 12 November di Sabah dan Putrajaya.
Polisi Malaysia menangkap delapan orang diduga teroris, di mana enam di antaranya merupakan anggota Kelompok Abu Sayyaf.
Inspektur Jenderal Polisi Fuzi Harun mengatakan bahwa kedelapan orang itu ditangkap dalam operasi penggerebekan yang dilakukan oleh polisi khusus dari divisi anti-terorisme mulai 30 Oktober hingga 12 November di Sabah dan Putrajaya.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Siapa Teuku Muhammad Hasan? Lalu, siapakah Teuku Muhammad Hasan ini? beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pegiat di bidang agama dan pendidikan. Ia juga banyak memberikan masukan untuk generasi muda Aceh saat itu dengan menghimpun dana belajar atau beasiswa untuk mereka.
-
Kenapa TPA Suwung terbakar? Sementara, untuk fokus pemadaman di TPA Suwung berada di sebelah barat yang merupakan titik api pertama. Saat ini titik api sudah merembet ke sebelah timur.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Siapa sosok Buya Haji Ahmad Rasyid? Nama Buya Haji Ahmad Rasyid Sutan Mansur atau dikenal dengan A.R. Sutan Mansur menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia. Beliau merupakan salah satu tokoh besar Muhammadiyah di Minang dan berkecimpung di dunia politik semasa perjuangan kemerdekaan.
Tujuh orang teroris tersebut merupakan orang Filipina dan satu orang merupakan warga Malaysia. Polisi mengatakan bahwa satu warga Filipina yang ditangkap di Ranau, Sabah, bertugas merekrut anak-anak untuk dijadikan sebagai tameng.
"Salah satu tersangka berusia 35 tahun. Dia bertugas merekrut anak-anak untuk bergabung dengan Abu Sayyaf. Mereka akan digunakan sebagai tameng selama bertempur dengan militer Filipina di Basilan," kata Fuzi, seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/11).
"Dia juga terlibat dalam pemenggalan kepala para sandera yang ditahan Abu Sayyaf," tambahnya.
Pria yang bekerja di tempat konstruksi itu ditangkap dalam operasi yang juga turut menjaring tersangka lain dalam Kelompok Abu Sayyaf dari Filipina, yakni seorang lain berusia 46 tahun, seorang teknisi.
Kedua pria itu juga terlibat dalam kegiatan penculikan untuk tebusan di Sabah dan Filipina Selatan.
Selain itu, seorang anggota Abu Sayyaf lainnya, berusia 30 tahun, ditangkap di Kinarut, Sabah. Dia merupakan seorang sub-komandan dan tangan kanan komandan kelompok itu, Furuji Indama, kata polisi.
Tiga tersangka Abu Sayyaf lainnya, berusia antara 27 dan 51 tahun dan yang bekerja sebagai buruh dan ditangkap di Tenom, Sabah.
"Salah satu tersangka, berusia 34 tahun, memiliki keahlian dalam memproduksi senjata api untuk penggunaan Abu Sayyaf," ungkap Fuzi.
Sementara itu, warga Filipina berusia 60 tahun yang bekerja sebagai pedagang kecil di pasar malam juga ditangkap karena keterlibatannya dalam melindungi salah satu tersangka yang ditangkap pada 8 November saat dia berusaha melarikan diri dari jebakan polisi.
Seorang pria Malaysia berusia 38 tahun, yang bekerja sebagai agen penjual emas batangan, ditangkap di Putrajaya karena menyalurkan dana kepada seorang anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Akel Zainal di Suriah pada tahun 2017 untuk mendanai kegiatan teror.
Penangkapan itu terjadi setelah aksi mereka pada 11 September yang terlibat dalam penculikan dua nelayan Indonesia di perairan lepas pantai Sabah.
Abu Sayyaf terkenal karena menculik orang untuk tebusan dan memenggal sandera ketika korban tidak dapat membayar.
Kelompok itu mengarungi Laut Sulu dan membuat serbuan yang berani ke pantai timur Sabah untuk merebut korban mereka.
Baca juga:
Istri Mantan Perdana Menteri Najib Razak Didakwa Menerima Suap Rp 661 miliar
Menhan Indonesia dan Malaysia Bahas Keamanan di Perbatasan
Mahathir Desak Myanmar Akui Status Kewarganegaraan Rohingya
Tragedi Lion Air Bisa Jadi Petunjuk Kecelakaan Malaysia Airlines MH370
KPK Malaysia kembali periksa Najib Razak soal proyek panel surya senilai RP 6 triliun
Malaysia penjarakan WNI peternak bebek karena simpan foto ISIS di ponsel