Putin Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Rusia Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Rusia mengundang sekitar belasan kelompok Palestina ke Moskow untuk membahas masalah internal pada 29 Februari.
- Presiden Putin Tegas Ungkap Penyebab Lingkaran Setan Kekerasan di Timur Tengah: Ketidakadilan terhadap Rakyat Palestina!
- Presiden Putin Sidak Pasukan Chechnya buat Serang Ukraina: Benar-Benar Tak Terkalahkan!
- Vladimir Putin Peluk Hangat Presiden Palestina, Rasakan Sakit Mendalam Banyak Anak & Wanita Jadi Korban
- FOTO: Penuh Hangat, Ini Momen Putin Sambut Kunjungan Presiden Palestina
Putin Undang Hamas dan Kelompok Palestina ke Moskow, Ini yang Bakal Dibahas
Rusia mengundang kelompok perlawanan Hamas dan faksi Palestina lainnya, termasuk Fatah ke Moskow untuk membahas perang Hamas-Israel dan isu lainnya di Timur Tengah, kata seorang pejabat Rusia Jumat lalu.
Media pemerintah Rusia Tass mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov yang mengatakan Rusia mengundang sekitar belasan kelompok Palestina ke Moskow untuk membahas masalah internal pada 29 Februari.
"Kami mengundang seluruh perwakilan Palestina--semua barisan politik yang berada di berbagai negara, termasuk Suriah, Libanon, dan negara lain," ujar Bogdanov, yang juga duta besar Presiden Vladimir Putin untuk Timur Tengah, seperti dilansir laman Arab News, Jumat (17/2).
Perwakilan yang diundang termasuk Hamas Jihad Islam, Fatah, dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Sementara itu Perdana Menteri Palestina Muhammad Shtayyeh kemarin menuturkan, Otoritas Palestina ingin bersatu dengan Hamas dalam pembicaraan di Moskow nanti.
"Rusia mengundang semua faksi Palestina yang akan mengadakan pertemuan pada 26 Feburari ini di Moskow. Kami ingin melihat apakah Hamas siap untuk bersatu dengan kami," kata Shtyyeh dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman kemarin, seperti dikutip the Times of Israel, Ahad (18/2).
"Kami siap menjalin hubungan. Jika Hamas tidak siap maka akan lain ceritanya. Kami butuh bersatunya Palestina," kata dia seraya menyebut untuk bersatu maka Hamas perlu memenuhi persyaratan tertentu.
"Agar Hamas bisa menjadi anggota dari PLO, maka harus ada persyaratan yang diterima Hamas--landasan politik PLO, pemahaman soal perlawanan dan kami menyerukan perlawanan populer, bukan yang lain," kata dia.
Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada 7 Oktober. Israel membalas serangan itu dengan membombardir Jalur Gaza hingga menewaskan sedikitnya 28.775, terutama anak-anak dan perempuan, kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Putin menyerukan gencatan senjata dan Moskow berulangkali mengkritik Israel atas tindakannya di Jalur Gaza.