Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Pemilu AS akan digelar NOvember mendatang.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Bagaimana reaksi Volodymyr Zelensky saat Joe Biden salah sebut namanya? Pemimpin Ukraina berusia 46 tahun itu merengut dan menggelengkan kepalanya sebelum bercanda, “Saya lebih baik.”“Anda jauh lebih baik,” jawab Biden.
-
Apa yang terjadi saat Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Salah satu peserta yang hadir dalam forum itu kemudian berteriak, "Zelensky!", berusaha untuk mengoreksi perkataan presiden berusia 81 tahun itu. Para pemimpin dunia yang hadir tampak ragu untuk bertepuk tangan untuk menyambut Zelensky dan tampaknya juga sedang menunggu Biden untuk mengoreksi perkataannya.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Siapa yang salah sebut nama Volodymyr Zelensky sebagai "Presiden Putin"? Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan insiden yang membuat sejumlah orang menarik napas panjang pada Kamis (11/7) malam. Di hadapan para pemimpin NATO, Biden salah sebut saat memperkenalkan nama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan memanggilnya dengan nama "Presiden Putin", musuh bebuyutan Ukraina.
-
Mengapa Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Biden kemudian langsung meminta maaf, mengatakan insiden salah sebut itu terjadi karena dia "sangat fokus untuk mengalahkan" Putin.
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal kemarin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
Sebelum Trump maju untuk menjadi presiden pada 2016, Putin memuji Trump dengan menyebutnya "luar biasa dan berbakat".
- VIDEO: Donald Trump Makin Ngegas Usai Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024
- VIDEO Joe Biden Salah Sebut, Perkenalkan Presiden Ukraina dengan Nama 'Putin' di Hadapan Pemimpin NATO, Begini Reaksi Zelensky
- Momen Presiden AS Joe Biden Diteriaki 'Diktaktor Genosida', Begini Responnya
- Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Biden selama ini cukup keras mengkritik Putin dan sempat menyebutnya "pembunuh" sebelum Rusia menyerang Ukraina.
Putin juga menyinggung wawancara dirinya dengan jurnalis AS Tucker Carlson belum lama ini. Menurut dia wawancara itu agak mengecewakan karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kurang tajam.
Dilansir dari laman BBC, Kamis (15/2), Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu "lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama."
Putin mengabaikan pertanyaan soal kesehatan mental dan usia Biden yang sudah lansia dengan mengatakan dia tidak melihat ada yang janggal ketika mereka terakhir bertemu pada 2021.
"Bahkan tiga tahun lalu orang bilang dia tidak mampu, tapi saya tidak melihat hal itu," kata dia.
"Ya, dia sering melihat ke kertasnya dan terus terang saya juga begitu. Jadi tidak ada yang aneh."
Putin menuturkan Rusia akan bekerja sama dengan siapa pun yang mendapat kepercayaan rakyat AS dan memenangkan kursi presiden.
Meski banyak memuji Biden, Putin juga menyebut kecaman presiden AS itu atas perang di Ukraina "sangat menyakitkan dan keliru".
Menjelang pemilu AS 2016 Trump sempat menyatakan dia dan Putin akan "menjadi teman yang baik."
Trump belum lama ini menuai kemarahan ketika mengatakan dia akan mendukung Rusia untuk menyerang negara NATO manapun yang tidak memenuhi permintaan AS untuk menyumbang dana 2% dari GDP negara itu kepada NATO.