Raja Salman Undang 1.000 Warga Palestina dari Keluarga Korban Genosida Israel di Gaza Naik Haji
Agresi brutal Israel di Jalur Gaza dimulai sejak 7 Oktober 2023 dan sejumlah pihak menyebutnya genosida terhadap rakyat Palestina.
Agresi brutal Israel di Jalur Gaza dimulai sejak 7 Oktober 2023 dan sejumlah pihak menyebutnya genosida terhadap rakyat Palestina.
Raja Salman Undang 1.000 Warga Palestina dari Keluarga Korban Genosida Israel di Gaza Naik Haji
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz mengundang secara khusus 2.322 orang untuk melaksanakan ibadah haji, termasuk 1.000 anggota keluarga warga Palestina yang terbunuh atau terluka akibat agresi brutal Israel di Jalur Gaza serta keluarga tahanan Palestina yang dipenjara Israel.
- Bos Mossad Israel Ancam Keluarga Jaksa Mahkamah Internasional Soal Kejahatan Perang di Gaza
- 10.000 Warga Palestina Masih Terkubur di Bawah Reruntuhan Gaza, Butuh Waktu 3 Tahun untuk Dikumpulkan
- Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya, Ternyata Ini Alasannya
- Israel Serang Warga Palestina di Gaza 16 Kali Sehari Sejak 7 Oktober, Jatuhkan 70.000 Ton Bom dalam Enam Bulan
Sebanyak 1.300 orang dari undangan haji khusus ini berasal dari 88 negara.
Raja Salman juga mengundang 22 anggota keluarga dari bayi kembar siam yang operasi pemisahannya dilakukan di Arab Saudi.
Demikian diumumkan Biro Pers Saudi (SPA), dikutip dari Arab News, Kamis (30/5).
Undangan khusus ini bagian dari Program Tamu Penjaga Dua Masjid Suci untuk Haji dan Umrah yang diawasi Kementerian Islam, Dakwah, dan Bimbingan.
Program ini dimulai 26 tahun yang lalu dan telah mengundang 60.000 jemaah.
Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi, Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikhb mengatakan perintah tersebut mencerminkan kepedulian Raja Salman terhadap umat Islam di seluruh dunia dan upayanya untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan di antara umat Islam dengan mempertemukan mereka untuk menunaikan ibadah haji tanpa mengeluarkan biaya.
“Ini merupakan perwujudan kepedulian mereka terhadap Islam dan umat Islam dari seluruh dunia. Hal ini juga akan membantu memperdalam ikatan persatuan dan persaudaraan melalui berkumpulnya para tamu haji atas biaya Raja Salman di tengah sistem layanan terpadu yang diatur oleh kementerian di Makkah dan Madinah,” jelasnya.
Abdullatif mengatakan persiapan untuk menampung jemaah haji ini telah dimulai dan rencana strategis telah dikembangkan.
“Sejak dikeluarkannya perintah kerajaan tersebut, kementerian telah melakukan persiapan matang untuk menampung para jemaah haji tersebut dan menyiapkan rencana strategis melalui sejumlah panitia yang bertugas mengurus tamu-tamu Raja,” ujarnya.
"Kami mengurus mulai dari keberangkatan dari negara masing-masing hingga kedatangan mereka di Kerajaan, menerima mereka dan memungkinkan mereka untuk melakukan ibadah umrah dan haji dengan mudah dan nyaman, selain memfasilitasi kunjungan mereka ke Madinah dan salat di Masjid Nabawi,” pungkasnya.