Ratusan Pejuang Hamas Dilatih di Iran Sebelum Serangan ke Israel
Pelatihan ini dipimpin oleh perwira dari Pasukan Quds, cabang luar negeri dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)
Laporan ini mengungkapkan sekitar 500 militan dari Hamas dan kelompok lain yang didukung oleh Iran, yaitu Jihad Islam Palestina, terlibat dalam latihan tersebut pada September.
Ratusan Pejuang Hamas Dilatih di Iran Sebelum Serangan ke Israel
Pelatihan ini dipimpin oleh perwira dari Pasukan Quds, cabang luar negeri dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC). Selama latihan ini, para pejabat Palestina senior dan kepala Pasukan Quds, Esmail Ghaani, turut hadir.
Latihan ini terjadi sebelum eskalasi terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang dimulai ketika militan Hamas melintasi perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober.
- Begini Reaksi Warga Gaza Saat Baca Selebaran Israel Berisi Tawaran Imbalan Uang Soal Tawanan Hamas
- Iran Desak Negara Anggota OKI Usir Dubes Israel dan Jatuhkan Embargo Minyak
- Iran Siap Gempur Israel Jika Gaza Terus Dibombardir
- Tembakan Israel Sasar Rombongan Jurnalis di Libanon, Satu Orang Tewas dan Enam Terluka
Israel merespons serangan Hamas dengan serangan udara dan artileri yang tak henti-hentinya ke Gaza, mengakibatkan lebih dari 7.000 tewas, menurut otoritas kesehatan di Gaza.
Teheran, yang merupakan sumber utama dukungan finansial dan militer bagi Hamas, memuji serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober sambil membantah keterlibatan dalam perencanaan atau pelaksanaan serangan tersebut.
Meskipun Amerika Serikat menuding Iran terlibat dalam serangan Hamas ke Israel, mereka menggarisbawahi bahwa mereka tidak memiliki intelijen atau bukti yang mendukung tuduhan ini.
Israel sejak lama menuduh Iran menyuplai senjata kepada Hamas. Teheran, yang menolak mengakui keberadaan Israel, telah menjadikan dukungan terhadap masalah Palestina sebagai komponen fundamental kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam pada tahun 1979.
Selama bertahun-tahun, Iran dan Israel terlibat dalam konflik rahasia. Iran menuduh Israel sebagai pelaku serangan sabotase dan pembunuhan yang menargetkan program nuklirnya. Informasi ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang latar belakang dan persiapan yang terjadi sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu eskalasi konflik di wilayah tersebut.
Sumber: Al Arabiya