Ratusan Tahun Bikin Ilmuwan Penasaran, Rahasia Sosok Mumi Menjerit Akhirnya Terungkap
Mumi itu dibungkus dengan kulit domba, kulit yang dianggap najis oleh bangsa Mesir kuno. Dan tak kalah aneh adalah dia dikubur bersama para raja dan ratu Mesir kuno. Wajahnya seakan sedang berteriak kesakitan.
Juni 1886, Kepala Dinas Keperbukalaan Mesir, Gaston Maspero, melakukan pekerjaan rutinnya membuka beberapa sarkofagus mumi, membuka kain pembungkus mereka, dan mencatat semua hal berkaitan dengan mumi itu. Namun di hari itu dia menemukan sebuah sarkofagus yang berbeda dari biasanya dan membuatnya terkejut.
Tidak seperti sarkofagus para raja dan ratu di Mesir, sarkofagus ini tidak memberikan informasi mengenai identitas mumi di dalamnya. Bahkan, yang lebih anehnya lagi mumi itu dibungkus dengan kulit domba, kulit yang dianggap najis oleh bangsa Mesir kuno. Dan tak kalah aneh adalah dia dikubur bersama para raja dan ratu Mesir kuno.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kotoran mumi? Penelitian ini mengungkap penduduk Karibia kuno memakan berbagai macam tanaman, tembakau, bahkan kapas.
-
Kenapa arkeolog meneliti kotoran mumi? Lewat penelitian kotoran mumi, arkeolog bisa mengetahui pola makan manusia ribuan tahun lalu.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan peti mati Mumi Tadi Ist? Arkeolog menggali peti mati tersebut pada awal 2023 dan menemukan gambar yang mirip Marge Simpson di bagian dalam tutupnya, dikelilingi oleh selusin pendeta yang melambangkan 12 jam dalam sehari.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Kenapa temuan ini penting bagi arkeologi? Artefak tersebut rusak di sisi kanan dan kiri, serta sisi atas dan bawah dalam keadaan semula. Oleh karena itu, kami rasa potongannya lebih panjang,” kata Schachner. “Artefak ini adalah karya unik Bogazkoy. Untuk pertama kalinya, kita dihadapkan pada sebuah karya yang dihias dengan pemandangan yang dibuat dengan begitu rumit dan indah.
-
Apa yang ditemukan arkeolog selain reruntuhan kuil? Selain itu, salah satu temuan paling menarik adalah sebuah teater kecil dengan area belakang panggung dan tangga yang mengarah ke platform mirip panggung.
Ketika dia akhirnya membuka sarkofagus itu, Maspero melihat tangan dan kaki mumi itu terikat. Dia membuka secara perlahan-lahan sarkofagus itu dan menemukan mumi ini seakan sedang berteriak dengan wajah memandang ke arahnya.
Di bagian perut kiri mumi itu juga tidak ada bekas irisan seperti layaknya proses mumifikasi pada umumnya yang harus mengeluarkan organ perut bagian dalam. Mumi itu tidak menjalani proses mumifikasi yang sepantasnya.
Lantaran memiliki sarkofagus aneh, tangan serta kaki yang terikat, dan ekspresi wajah yang tampaknya tersiksa, para ahli kemudian menyimpulkan bahwa mumi itu kemungkinan mati diracun, dikubur hidup-hidup atau disiksa sebelum akhirnya meninggal.
"Siapa pun yang melihat mumi itu secara langsung akan menduga dia diracun. Kontradiksi dari kondisi perutnya, gerakan kepalanya yang seperti tertarik ke belakang, ekspresi kesakitan di seluruh wajahnya, kecil kemungkinan ada penjelasan lain selain diracun," tulis Maspero di bukunya Les Momies Royales de Deir-el-bahari (1889), seperti dilansir laman Archive Archeology.
Daniel Fouquet, dokter yang memeriksa mumi itu kala itu, sepakat mumi itu diracun.
"Penderitaannya yang sangat mengerikan masih terlihat setelah ribuan tahun," kata Fouqet.
Ahli kimia bernama Mathey yang juga menganalisis mumi itu mengatakan,"sosok malang ini pasti dibuat sesak napas--besar kemungkinan dia dikubur hidup-hidup."
Mumi Menjerit atau para ahli Mesir Kuno menyebutnya Sosok Misteri E kemudian masih terselubung misteri. Siapa dia sebenarnya? Benarkah dia mati diracun? Mengapa dia dikubur bersama para raja? Apa kesalahannya sampai dia harus diperlakukan tanpa kehormatan seperti itu? Sejarawan menghabiskan waktu ratusan tahun untuk mengungkap sosok Mumi Menjerit berusia 2.000 tahun itu.
Maspero menduga mumi itu adalah Pangeran Penterwere, putra dari Ramesses III (1185-1153 Sebelum Masehi) yang terlibat konspirasi untuk membunuh ayahnya. Para pelaku melibatkan Ratu Tiy dan Pentewewre. Mereka menulis rencana itu dalam sebuah gulungan kuno yang kemudian ketahuan. Dia kemungkinan dieksekusi atau diberi hak untuk bunuh diri karena dia masih bangsawan.
Teori lain menyebut dia adalah seorang gubernur yang mati di luar negeri dan harus segera diawetkan oleh orang yang kurang ahli atau dia adalah seorang pangeran dari kubu musuh, bangsa Hittite.
Ratusan tahun berselang. Hasil pemindaian CT pada 2017 membuktikan dugaan Maspero itu keliru. Organ tubuh mumi itu benar sudah dikeluarkan sebagaimana prasyarat mumifikasi orang Mesir Kuno. Dia juga diperlakukan cukup baik--tidak ada tulang yang patah, termasuk jarang untuk ukuran mumi. Pakar wajah Dr Caroline Wilkinson memastikan, dari struktur tulang wajahnya Sosok Misteri E adalah orang Mesir, bukan bangsa Hittite.
Dokter Ashraf Salim menyimpulkan Sosok Misteri E berusia 25-40 tahun ketika dia meninggal dan itu juga menggugurkan teori dia warga asing. Orang seusia itu tidak akan ditugaskan ke luar negeri. Sosok E adalah orang Mesir dan dia mati di negerinya sendiri.
Dengan demikian teori baru muncul. Mumi Sosok Menjerit adalah seorang bangsawan yang berbuat salah dan dia akhirnya dibunuh atau bunuh diri. Dia tidak mendapat restu untuk masuk ke dunia setelah mati seperti firaun lainnya, tapi dia masih layak dikuburkan bersama para raja.
Dr Zahi Hawass, sekretaris jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, mengatakan dia dan timnya yang melakukan pemindaian itu akhirnya punya teori bahwa Sosok E kemungkinan adalah bangsawan yang mati, tepatnya Pangeran Penterwere, si anak hilang dari Rameses III, seperti dugaan Maspero.
Apakah Pentewere mati bunuh diri atau dibunuh, hasil pemindaian CT tidak bisa mengetahuinya. Tapi jelas terlihat dia dikuburkan tidak selayaknya bangsawan atau raja lainnya.
(mdk/pan)