RI mulai bom kapal, Malaysia minta nelayannya diusir baik-baik
"Jika ada nelayan Malaysia tak sengaja masuk ke perairan Indonesia, cukup dihalau balik," kata Mendagri Malaysia.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi merespons kebijakan Indonesia yang baru saja menghancurkan tiga kapal nelayan asal Vietnam karena melanggar wilayah. Dia berharap RI terus menghormati MoU tentang penanganan maritim pada 2011.
"Jika ada nelayan Malaysia tak sengaja masuk ke perairan Indonesia, tidak perlu ditenggelamkan. Cukup dihalau balik ke wilayah Malaysia," ujarnya seperti dilansir the Rakyat Post, Minggu (7/12).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kenapa Menteri Pertanian mendorong percepatan tanam padi di Barito Kuala? Kita dihadapkan El Nino, yaitu kemarau panjang dan dahsyat. Antisipasinya kita dapat percepat tanam menjadi 3 kali tanam setahun. Habis panen langsung tanam dengan menggunakan alsintan. Losses panen dapat berkurang dan produksi dapat ditingkatkan," terangnya.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Apa yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) untuk meningkatkan keberlanjutan sumber daya perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Marine Stewardship Council (MSC) menjamin ketertelusuran sekaligus keberlanjutan sumber daya perikanan, khususnya ikan konsumsi.
-
Bagaimana Menteri Trenggono ingin memanfaatkan kapal ikan asing ilegal? Sebaliknya, Menteri Trenggono lebih memilih memanfaatkan kapal ikan asing ilegal untuk kepentingan negara. Meski demikian, KKP akan berkolaborasi dengan kementerian terkait dalam pemanfaatan kapal ikan asing ilegal. "Jadi nggak seperti itu, kalau bisa dimanfaatkan, ya. Tapi tentu kita koordinasi juga. Memanfaatkan ini kan termasuk barang apa, apakah barang sitaan, atau apaa, ada roll of the game yang harus kita penuhi juga," bebernya.
Pelanggaran wilayah operasi oleh nelayan, menurut Hamidi, adalah sesuatu yang niscaya. Sebab laut tak terlalu jelas batas-batasnya. Dia pun percaya pencari ikan asal Indonesia kadang juga memasuki wilayah negaranya.
"Jadi bagaimana kita mau membedakan mana nelayan Malaysia dan mana nelayan Indonesia. Mereka kan tidak punya paspor."
Oleh sebab itu, pemerintah Malaysia berharap kedua negara serumpun memperbanyak komunikasi untuk kerja sama pengamanan wilayah masing-masing. Bukan fokus pada perbedaan.
"Malaysia dan Indonesia harus bersatu, baik dalam tindakan maupun pikiran," kata Hamidi.
Pekan lalu emerintah dan jajaran TNI Angkatan Laut membuktikan keseriusannya menenggelamkan kapal asing yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia.
Tiga buah kapal nelayan asal Vietnam ditenggelamkan dengan cara ditembak dan dibom. Eksekusi dilakukan di Kelurahan Tarempa, Anambas, Kepulauan Riau.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan, kapal tersebut ditenggelamkan lantaran terbukti melakukan pencurian dan beroperasi atas nama perorangan atau perusahaan tertentu. Sehingga, tidak perlu dikaitkan dengan negara asal.
"Hubungan bilateral kita tidak masalah, mereka tidak mewakili negara, mereka pencuri yang pergi kemana-mana, ambil semau mereka yang mereka sukai. Kan jahat," ujarnya.
(mdk/ard)