Satu WNI tertembak saat Abu Sayyaf kembali serang kapal Indonesia
Kapal tongkang yang dirompak Jumat (15/4) petang itu membawa 10 WNI. Lima selamat, sedang empat lainnya disandera
Insiden penculikan anak buah kapal asal Indonesia di perairan Filipina kembali terjadi. Kementerian Luar Negeri menyatakan lokasi perompakan serta penyanderaan ada di perairan antara Cebu menuju Tarakan di Kalimantan Utara.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan kapal nahas yang menjadi korban pembajakan adalah kapal tongkang Cristi dan Kapal Tunda TB Henry. Penyerangan oleh rombongan terduga militan dari selatan Filipina itu terjadi pada Jumat (15/6), pukul 18.31 waktu setempat.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
"Kapal membawa 10 orang ABK WNI," seru pria akrab disapa Tata ini saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (16/4) dini hari.
Dalam pembajakan kali ini, seorang ABK tertembak. Sementara itu, lima orang berhasil selamat, sedangkan empat lainnya diculik oleh kelompok tersebut.
Kepada Badan Administrasi Menteri (BAM) Kemlu itu menuturkan satu ABK yang tertembak telah diselamatkan oleh Polisi Maritim Malaysia guna mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sementara lima ABK lain yang selamat bersama kedua kapal sudah dibawa Polisi Maritim Negeri Jiran ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia.
"Informasi terakhir yang diperoleh, meski mengalami luka tembak, namun yang bersangkutan dalam kondisi stabil. Sementara itu, lima ABK lain yang selamat bersama kedua kapal dibawa oleh Polisi Maritim Malaysia ke Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia," pungkasnya.
Ini adalah pembajakan ketiga, semuanya diduga didalangi Abu Sayyaf, dalam sebulan terakhir yang menimpa ABK asal Indonesia. Insiden pertama terjadi akhir Maret lalu, ketika 10 WNI disandera saat mengangkut batu bara menuju Filipina.
Selanjutnya, pada 2 April, kapal berbendera Malaysia dirompak oleh militan di perairan dekat Sabah, Malaysia. Di kapal itu ada tiga anak buah kapal berstatus WNI. Tapi ketiganya dilepas oleh rombongan militan. Abu Sayyaf hanya menyandera empat ABK berpaspor Malaysia. Ketiga WNI itu sekarang berada di KJRI Tawau.
Dengan penculikan terbaru ini artinya total 14 WNI sekarang sedang disandera oleh Abu Sayyaf. Pemerintah RI menyerahkan sepenuhnya upaya pembebasan kepada otoritas keamanan Filipina. Kendati demikian, TNI dua pekan terakhir telah menyiagakan armada di Tarakan.
Baca juga:
Lagi, empat WNI ditawan Abu Sayyaf di Filipina
Fadli Zon minta ormas Islam bantu bebaskan WNI disandera Abu Sayyaf
Tito ragukan Umar Patek mampu lobi Abu Sayyaf agar bebaskan 10 WNI
Malaysia ingin kerja sama dengan RI bebaskan sandera Abu Sayyaf
Kapolri pertimbangkan libatkan Umar Patek bebaskan 10 WNI
Balik menyerang, tentara Filipina bunuh 13 anggota Abu Sayyaf
DPD minta pemerintah segera bebaskan 10 WNI yang disandera