Sehebat Apa Sistem Pertahanan THAAD dari AS Buat Lindungi Israel dari Serangan Iran?
Selain di Israel, AS juga menempatkan THAAD di Korea Selatan dan Guam.
Sistem pertahanan The Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) merupakan salah satu senjata antirudal paling canggih yang dimiliki oleh militer Amerika Serikat (AS). Sistem ini mampu mencegat rudal balistik dalam jarak 150 hingga 200 kilometer dengan tingkat keberhasilan hampir sempurna selama pengujian.
THAAD menggunakan kombinasi radar dan pencegat mutakhir, menjadikannya satu-satunya sistem pertahanan rudal AS yang dapat menghancurkan rudal balistik jarak pendek hingga menengah, baik di dalam maupun di luar atmosfer pada fase akhir penerbangannya.
- Setelah Iran, Israel Dilaporkan Serang Target Militer Suriah
- AS Kirim Tentara dan Sistem Pertahanan Rudal THAAD ke Israel untuk Perang dengan Iran
- Takut Sama Hamas, Tentara Israel Ramai-Ramai Menolak Kembali Berperang di Gaza
- Hamas Punya Sistem Terowongan Bertingkat yang Sangat Canggih di Perbatasan Mesir, Tak Terdeteksi Israel Puluhan Tahun
Menurut laporan dari CNN pada Rabu (16/10/2024), pencegat THAAD bekerja secara kinetik, yaitu menghancurkan target dengan cara bertabrakan, bukan dengan meledak di dekat hulu ledak. Laporan dari Congressional Research Service menyebutkan bahwa militer AS memiliki tujuh baterai THAAD, salah satunya kini dikerahkan di Israel untuk meningkatkan kemampuan negara tersebut dalam menghadapi serangan rudal dari Iran, yang terjadi pada 13 April dan 1 Oktober.
Namun, untuk mengoperasikan THAAD yang tiba di Israel pada Senin (14/10), AS memerlukan pasukan darat. Pentagon menginformasikan bahwa Angkatan Darat AS telah mengirim sekitar 100 tentara ke Israel untuk mengoperasikan baterai tersebut. Dengan sistem komando dan kontrol yang canggih, baterai THAAD dapat berkomunikasi dengan berbagai sistem pertahanan rudal AS lainnya, termasuk sistem Aegis yang biasanya terpasang di kapal Angkatan Laut dan sistem Patriot yang dirancang untuk mencegat target jarak pendek.
Penempatan THAAD di Israel menunjukkan pentingnya dukungan pemerintahan Joe Biden terhadap negara tersebut. ### Apa yang Membuat THAAD Begitu Akurat? Keakuratan THAAD berasal dari sistem radarnya, yaitu AN/TPY-2, yang menyediakan informasi penargetan. Radar ini dapat dikerahkan bersama baterai rudal atau ditempatkan di kapal Angkatan Laut AS dan instalasi lainnya.
Sistem ini dapat mendeteksi rudal dengan dua cara: dalam mode berbasis maju, radar ini dapat melacak target hingga jarak 3.000 kilometer, dan dalam mode terminal, radar diarahkan ke atas untuk memperoleh target saat turun. Mengingat jarak Iran sekitar 1.700 kilometer dari Israel, THAAD menjadi sangat relevan.
Analis militer dan mantan kolonel Angkatan Udara AS, Cedric Leighton, menjelaskan bahwa THAAD tidak akan beroperasi sendiri dalam melindungi Israel dan dapat berfungsi sebagai "pencegah" tambahan terhadap serangan.
"Dengan keberadaan THAAD, itu akan menambah lapisan perlindungan pada sistem pertahanan udara dan rudal Israel yang sudah ada," ungkap Leighton.
Bagaimana dengan sistem pertahanan rudal lainnya yang dimiliki oleh Israel?
Israel memiliki beberapa sistem pertahanan rudal yang dirancang untuk menghadapi proyektil yang mengancam. Menurut Missile Threat Project, salah satu sistem tersebut adalah David's Sling, hasil kolaborasi antara RAFAEL Advanced Defense System dari Israel dan perusahaan pertahanan AS, Raytheon.
Sistem ini menggunakan pencegat kinetik Stunner dan SkyCeptor untuk menghancurkan target dalam jarak hingga 300 kilometer. Selain itu, ada juga sistem Arrow 2 dan Arrow 3 yang dikembangkan bersama dengan AS. CSIS menyebutkan bahwa Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi untuk menetralkan rudal balistik yang masuk pada fase terminal, sedangkan Arrow 3 memanfaatkan teknologi hit-to-kill untuk mencegat rudal balistik, mirip dengan kemampuan yang dimiliki THAAD.
Sistem Iron Dome berfungsi untuk melawan proyektil dengan tingkat ancaman terendah yang diluncurkan ke Israel. Iron Dome terdiri dari 10 baterai, masing-masing dilengkapi dengan tiga hingga empat peluncur rudal yang dapat bergerak. Ini bukan pertama kalinya AS mengirim baterai THAAD ke Israel; baterai tersebut juga dikirim pada tahun 2019 untuk latihan.
Di sisi lain, penempatan THAAD di Korea Selatan pada tahun 2017, yang dilakukan saat meningkatnya ancaman rudal dari Korea Utara, mendapat penolakan kuat dari Beijing. China khawatir bahwa radar canggih THAAD dapat digunakan untuk memantau aktivitas mereka. Selain itu, AS juga telah menempatkan THAAD di Guam untuk melindungi pangkalan militer vital dari ancaman rudal balistik yang mungkin datang dari Korea Utara atau China.