Kronologi Lengkap Brio Bos Rental Tangerang Disewa lalu Digelapkan Berujung Penembakan, Empat Kali Berpindah Tangan
Kasus penembakan bermula dari adanya tindak pidana penggelepan mobil sewaan milik bos rental inisial IA (48) yang saat ini sedang ditangani oleh Polda Banten.
Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto menjelaskan kronologi penembakan terhadap bos rental yang melibatkan tiga oknum TNI Angkatan Laut (AL). Dia menyebut kasus tersebut bermula dari adanya tindak pidana penggelepan mobil sewaan milik bos rental inisial IA (48) yang saat ini sedang ditangani oleh Polda Banten.
"Kejadian penggelapan ini adalah di CV Makmur Raya, tempat rental kendaraan. Pukul 00.15, dilakukan penyewaan di Taman Raya Rajeg, Blok I, 15, RT 015, RW 005, Desa Mekarsari, Kecematan Rajeg, Kabupaten Tangeran yang disewa adalah Honda Brio, warna orange, nomor polisi B2694KZO," katanya saat konferensi pers di Koarmada, Jakarta, Senin (6/1).
Mobil pertama kali disewa oleh salah seorang berinisial AS yang merupakan warga asal Pandeglang. Untuk menyewa kendaraan milik IA, kata Syudui, konsumen diharuskan menyiapkan KTP dan KK asli sebagai bentuk jaminan.
Bermodal KTP dan KK Palsu
Akhirnya, pelaku AS menggunakan KTP dan KK palsu, dan mobil sewaan itu diserahkan kepada pelaku IH yang saat ini berstatus DPO.
Mobil itu pun terus berpindah tangan dari IH ke RH seharga Rp23 juta. Hingga akhirnya dijual kembali ke anggota TNI AL sertu AA dengan harga yang lebih besar lagi.
"Kemudian dari saudara RH, baru diserahkan atau dijual kepada saudara AA oknum TNI Angkatan Laut melalui saudara SJ, harganya sudah naik, dinaikin menjadi Rp40 juta," beber Suyudi.
"Nah jadi itu proses daripada penggelapan rangkaian yang tadi saya sampaikan, sehingga mobil Brio ini setelah dikuasai oleh Oknum anggota TNI AL, kemudian dibawa, yang rencananya disewa itu untuk digunakan ke daerah Sukabumi," Suyudi menambahkan.
Pemilik Rental Deteksi Mobil Bermodalkan GPS
Suyudi menambahkan, mobil korban baru dapat terdeteksi berkat GPS yang telah dipasang. Ada tiga unit GPS yang terpasang, hanya dua diantaranya saja yang aktif.
"Maka si pemilik rental, saudara Agam, dan ayahnya, dan juga staf-nya, keluarganya, melakukan pencarian secara sendiri, secara mandiri," tutur Suyudi.
Mobil tersebut akhirnya terdeteksi beradi daerah Pandeglang, Banten. Tepatnya berada di rest area KM 45. IA bersama dengan rekannya sempat terlibat cekcok dengan orang mengendarai kendaraan sewaannya.
"Di situlah terjadi upaya perampasan atau pengambilalihan dari pihak rental, tapi karena adanya situasi yang agak tarik-menarik di sana, sehingga terjadilah penembakan," tutup Suyudi.