Sepak Terjang Ayman al-Zawahiri, Pemimpin Al Qaidah yang Tewas Dirudal AS
Dia muncul pertama kali di depan publik sebagai militan muslim ketika dipenjara karena keterlibatannya dalam pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981.
Pemimpin kelompok militan Al Qaidah Ayman al-Zawahiri Sabtu lalu (31/7) tewas akibat serangan drone Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan. Pengumuman tewasnya pria 71 tahun itu disampaikan langsung oleh Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih kemarin.
Siapa sebetulnya Zawahiri? Bagaimana sepak terjangnya selama ini?
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Bagaimana Ayman dibandingkan dengan kakaknya? Mereka membandingkan tinggi badan bukan dengan berdiri, tetapi dengan duduk bersama-sama.
-
Apa yang diterima oleh Ammar Zoni? Ammar, yang ikut serta secara virtual melalui Zoom, tampak terkejut saat mendengar keputusan tersebut. Dengan mata yang hampir meneteskan air mata dan suara yang bergetar, Ammar menerima hukuman yang dijatuhkan kepadanya.
-
Siapa Laksamana Muda Mohammad Nazir? Nama Mohammad Nazir Isa mungkin banyak orang yang tidak mengetahui siapa sosok yang satu ini.
-
Bagaimana Ayman melatih ayahnya? Ayman, atlet bulu tangkis berbakat, tak hanya berprestasi di lapangan, tapi juga memberikan pelatihan singkat pada sang ayah.
-
Siapa yang melakukan zina al-aman? Zina Al-Aman umumnya dilakukan oleh panca indera.
Zawahiri berasal dari keluarga Mesir terkemuka, kata laporan harian the New York Times. Kakeknya, Rabia'a Al-Zawahiri, adalah imam di Universitas al-Azhar, Kairo. Paman dari orangtuanya, Abdukl Rahman Azzam, menjadi sekretaris Liga Arab pertama.
Zawahiri menjadi salah satu pentolan perancang serangan 11 September 2001 (9/11) di Amerika yang menewaskan lebih dari 2.000 orang di New York ketika dua pesawat komersil yang dibajak menabrak gedung kembar World Trade Center.
"Mereka 19 orang yang pergi menyerahkan jiwanya kepada Allah yang Maha Kuasa, Allah memberikan kemenangan ini untuk kita nikmati sekarang," kata Zawahiri dalam pesan video yang dirilis April 2002.
Itu adalah pesan Zawahiri pertama setelah peristiwa 9/11. Dia kemudian menjadi pemimpin Al Qaidah setelah pasukan AS membunuh Bin Ladin pada 2011.
Dilansir dari laman CNN, Selasa (2/8), Zawahiri sering berpindah-pindah lokasi sejak AS memulai invasi ke Afghanistan tak lama setelah serangan 9/11. Pada suatu ketika dia berhasil lolos dari serangan AS di pegunungan Tora Bora, Afghanistan. Serangan itu menewaskan istri dan anaknya.
Dia muncul pertama kali di depan publik sebagai militan muslim ketika dipenjara karena keterlibatannya dalam pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981.
"Kami ingin bersuara kepada seluruh dunia. Siapa kami? Siapa kami?" kata dia saat diwawancara di penjara.
Di kala itu, Zawahiri si dokter muda itu sudah berniat menggulingkan pemerintahan Mesir untuk menggantinya dengan pemahaman Islam fundamentalis. Dia dengan bangga dan lantang menyerukan pembunuhan Sadar ketika pemimpin Mesir itu berdamai dengan Israel.
Dia mendekam tiga tahun di penjara setelah SAdar dibunuh. Zawahiri mengaku disiksa ketika di penjara. Setelah dibebaskan, dia pergi ke Pakistan dan membantu merawat anggota mujahidin yang terluka dalam perang melawan Soviet.
Saat itulah dia bertemu dengan Bin Ladin dan punya tujuan yang sama.
"Kami bekerja sama dengan Bin Ladin," kata dia dia saat mengumumkan bergabungkan kelompok teroris pimpinannya Jihadi Islam Mesir dengan Al Qaidah pada Mei 1998. "Kami sudah mengenalnya selama lebih dari 10 tahun saat ini. Kami berperang bersamanya di sini Afghanistan."
Mereka berdua kemudian menandatangani sebuah fatwa: "Memerangi Amerika dan sekutunya, baik itu sipil maupun militer, adalah kewajiban bagi setiap muslim."
Dalang 9/11
Serangan terhadap AS pun dimulai beberapa pekan kemudian, diawali dari pengeboman kedutaan AS di Kenya dan Tanzania yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai 5.000 lainnya. Zawahiri dan Bin Ladin kemudian berhasil lolos dari serangan balasan rudal AS di Afghanistan.
Serangan selanjutnya terjadi di kapal perang AS USS Cole di Yaman pada Oktober 2000 ketik pengebom bunuh diri meledakkan kapal mereka hingga menewaskan 17 pelaut AS dan melukai 39 lainnya.
Puncak serangan yang didalangi Zawahiri terjadi pada 11 September 2001 ketika hampir 3.000 orang tewas akibat serangan ke menara kembar World Trade Center di New York dan Pentagon.
Sejak itu Zawahiri menjadi sorotan publik. Dia muncul di sejumlah video dan pesan suara menyerukan muslim ikut berjihad melawan AS dan sekutunya. Sejumlah pesan suaranya diikuti kejadian serangan teroris.
Pada Mei 2003 misalnya, serangan bom di Riyadh, Arab Saudi menewaskan 23 orang, termasuk sembilan orang Amerika, beberapa hari setelah pesan suara Zawahiri dirilis.
Kementerian Luar Negeri AS menyediakan hadiah uang senilai USD 25 juta bagi informasi tentang keberadaan Zawahiri. Sebuah laporan PBB pada Juni 2021 mengabarkan dia berada di perbatasan antara Afghanistan dan Pakistan.
(mdk/pan)