Seperti Nazi, Israel Diam-Diam Akan Bangun Kamp Konsentrasi di Gaza, Dijaga Tentara Bayaran dari CIA
Nazi yang dipimpin Adolf Hitler membangun konsentrasi kamp yang tersebar di Jerman, untuk "menghukum" orang-orang Yahudi, dalam kurun waktu 1933 sampai 1945.
Media Israel, Yedioth Ahronoth melaporkan pada 22 Oktober, kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diperkirakan akan menyetujui rencana pembangunan kamp konsentrasi di Gaza, Palestina. Kamp konsentrasi ini nantinya akan dijalankan perusahaan keamanan swasta GDC yang dikelola mantan pejabat AS dan intelijen Israel serta komandan pasukan khusus.
GDC dipimpin pengusaha Israel-AS, Moti Kahane, yang bekerja dengan intelijen Iseael selama perang di Suriah, mendukung kelompok pemberontak ekstremis untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
- Seperti Nazi, Israel Tandai Tahanan Palestina dengan Nomor di Kening
- Tentara Israel Sudah Bangun 4 Pos Militer di Gaza, Ternyata Ini Tujuannya
- Gaza Jadi Kamp Konsentrasi Terbesar & Paling Memalukan di Abad 21, Israel & Senjata Amerika-Eropa Bantai Warga Palestina
- Kejahatan Perang Israel di Gaza Terang Benderang, 6 Bulan Jatuhkan 70 Ribu Ton Bom Jauh Lampaui Perang Dunia II
Dikutip dari The Cradle, Rabu (23/10), tentara Israel akan ditugaskan untuk “membersihkan” kelompok pejuang Hamas dan mendirikan tembok pemisah di sekelilingnya dalam waktu 48 jam. Masuk ke kompleks ini akan dilarang kecuali bagi penduduk yang tinggal di lingkungan tersebut dan harus menjalani identifikasi biometrik.
Mengenai rencana tersebut, jurnalis AS Dan Cohen melaporkan, “pemerintahan Biden telah menyetujui pengerahan 1.000 tentara bayaran swasta yang dilatih CIA sebagai bagian dari rencana bersama AS-Israel untuk mengubah reruntuhan apokaliptik Gaza menjadi distopia teknologi tinggi.”
Butuh Ratusan Tentara Bayaran
Yedioth Ahronoth melaporkan, GDC terlibat dalam berbagai perang yang didukung barat, termasuk di Afghanistan, Irak, dan Ukraina. Perusahaan ini aktif di sekitar 100 negara dan mempekerjakan lebih dari 14.000 orang.
Perusahaan ini mempekerjakan mantan pejuang di unit elit tentara AS dan Inggris, serta pejuang Kurdi. Tentara bayaran ini bertugas mengamankan konvoi kemanusiaan yang akan masuk ke setiap kamp konsentrasi di Gaza yang dibagi dalam "gelembung-gelembung".
Perusahaan ini meyakini sekitar 100 tentara bayaran akan dibutuhkan untuk “mengamankan” setiap “gelembung” lingkungan. GDC akan mulai beroperasi dalam waktu 30 hari sejak persetujuan, dan cabang perusahaan Israel akan dipercaya untuk mengoordinasikan aktivitas tersebut dengan tentara Israel.
Asal Sumber Dana
Di antara orang Israel yang terlibat dalam proyek tersebut adalah Mayor Jenderal (res.) Doron Avital, Brigadir Jenderal (res.) Yossi Koperverser dan mantan Panglima Angkatan Laut, David Tzur. Justin Sapp, pensiunan Kolonel Baret Hijau AS dengan pengalaman tugas aktif selama hampir 30 tahun, juga membantu membimbing perusahaan tersebut.
Pendanaan untuk memenjarakan warga Palestina di Gaza di kamp konsentrasi ini diperkirakan berasal dari pemerintah AS dan sumbangan dari luar negeri.
Rencana tersebut pertama-tama akan dilaksanakan di Gaza utara, dengan tujuan memperluasnya ke poros Netzarim di Gaza tengah dan Koridor Philadelphi di wilayah perbatasan Mesir-Gaza.
Rencana untuk membangun “gelembung kemanusiaan” di Gaza muncul ketika pengepungan Israel untuk memusnahkan, membuat kelaparan, dan membersihkan etnis ratusan ribu warga Palestina di bagian utara Jalur Gaza memasuki hari ke-18.