Sering disebut luka parah bahkan tewas, pemimpin ISIS tak mati-mati
Sering disebut luka parah bahkan tewas, pemimpin ISIS tak mati-mati. Pada November 2014 Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan luka parah bahkan kemudian tewas akibat serangan udara Amerika Serikat dan pasukan koalisi. Namun kabar itu ditepis ISIS dengan beredarnya rekaman suara Baghdadi setelah kejadian itu.
Pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi menjadi incaran Amerika Serikat dan pasukan koalisi yang bernapsu membunuhnya. Baghdadi yang nama aslinya Ibrahim Awad Ibrahim diduga dilahirkan di Samarra, sebelah utara Baghdad pada 1971.
Sebagian kalangan meyakini dia sudah menjadi militan sejak era Saddam Hussein. Sebagian lagi mengatakan dia menjadi radikal akibat ditahan selama empat tahun di Kamp Bucca, sebelah utara Irak, tempat banyak para pentolan Al Qaidah dipenjara oleh militer AS.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Kapan Saddam Hussein menjadi Presiden Irak? Lahir pada 28 April 1937 di Al-Awja, dekat Tikrit, Irak, Saddam naik ke puncak kekuasaan sebagai Presiden Irak pada tahun 1979 dan memerintah hingga tahun 2003.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Bagaimana Saddam Hussein dibunuh? Hukuman mati dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2006 dengan digantung di sebuah fasilitas militer di dekat Baghdad.
-
Di mana Abu Bakar Aceh dilahirkan? Profil Singkat Aboebakar Atjeh atau disebut juga Abu Bakar Aceh ini lahir di Peureumeu, Aceh Barat pada tanggal 28 April 1909.
-
Siapa yang didukung oleh Abu Bakar Ba'asyir? Ba'asyir mengatakan bahwa pasangan calon yang paham Islam adalah paslon nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Pada November 2014 dia dikabarkan luka parah bahkan tewas akibat serangan udara Amerika Serikat. Namun ternyata kabar itu ditepis ISIS dengan beredarnya rekaman suara Baghdadi setelah kejadian itu.
Rekaman berdurasi 17 menit itu mengatakan upaya koalisi internasional menyerangnya gagal total. Baghdadi sekaligus memprovokasi pasukan AS dan Saudi hanya setor nyawa ke tangan prajurit ISIS. Dalam rekaman tersebut, Baghdadi menegaskan ISIS akan terus melawan dan berperang di mana saja demi kejayaan khilafah. Rekaman suara itu sekaligus mengecam Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama.
Peristiwa-peristiwa di bawah ini membuktikan Baghdadi ibarat punya sembilan nyawa, meski sering dikabarkan luka parah bahkan tewas, sang khalifah ini tidak mati-mati. Berikut ulasannya:
Bos ISIS Baghdadi dikabarkan tewas bersama 50 pengikutnya
Sebuah kabar menyebutkan pemimpin kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi tewas bersama 50 pengikutnya dalam operasi udara pasukan koalisi Barat. Dalam berita itu dilansir dia terbunuh di Kota al-Qaim, dekat perbatasan Irak-Suriah.
Surat kabar Mirror melaporkan, Ahad (9/11/2014), Baghdadi ada dalam iring-iringan sekitar 10 truk hendak menuju al-Qaim dan mereka diserang dari udara. Para ekstremis ini berlari ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan pengeras suara meminta warga segera mendonasikan darah mereka.
Sebuah sumber mengklaim Baghdadi menjadi salah satu dari 50 orang yang tewas akibat serangan ini. Sumber lain mengatakan pemimpin ISIS itu ada di Provinsi Anbar dan tangan kanannya telah terbunuh.
Serangan udara ini juga menyasar ke sebuah pasar dan membunuh delapan warga. Amerika Serikat mengumumkan akan mengirimkan 1.500 pasukan lagi ke Irak untuk mengatasi ISIS. Namun belum ada pihak yang membenarkan perihal tewasnya pemimpin kelompok ISIS ini.
Pemimpin ISIS luka parah akibat serangan udara
Sejumlah sumber mengatakan pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar Al-Baghdadi luka parah akibat serangan udara di sebelah barat Irak.
Sumber yang punya hubungan dengan jaringan kelompok teroris itu mengungkapkan Baghdadi luka serius akibat serangan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat pada Maret lalu.
Surat kabar the Guardian melaporkan, Selasa (21/4), sumber itu mengatakan luka sang khalifah itu awalnya hampir membuat dia tewas tapi secara perlahan dia membaik. Namun, karena kondisinya masih parah, dia belum bisa memimpin ISIS seperti yang biasa dilakukannya sehari-hari.
Saking parahnya luka Baghdadi, sejumlah pemimpin ISIS mengadakan rapat mendadak buat memilih pemimpin baru jika sang khalifah benar-benar tewas.
Dua pejabat berwenang, seorang dari pihak Barat dan satu lagi penasihat Irak, secara terpisah membenarkan serangan udara pada 18 Maret di distrik al-Baaj, Ninevah, dekat perbatasan Suriah itu benar-benar melukai Baghdadi.
Sebelumnya pada November dan Desember tahun lalu sudah ada laporan Baghdadi terluka akibat serangan pasukan koalisi namun kabar itu tidak bisa dikonfirmasi.
Pejabat itu mengatakan serangan udara pada iring-iringan tiga mobil di lokasi antara Desa Umm al-Rous dan al-Qaraan itu menargetkan para pemimpin ISIS dan diyakini menewaskan tiga pentolan kelompok itu. Pihak berwenang menyatakan saat itu mereka tidak tahu bahwa Baghdadi ada di dalam salah satu mobil itu.
"Benar, dia terluka di al-Baaj, dekat Desa Umm al-Rous pada 18 Maret lalu. Dia sedang berada di rombongan itu," kata Hisham al-Hashimi, pejabat Irak yang menangani isu ISIS kepada the Guardian.
Pemimpin ISIS dikabarkan tewas akibat serangan udara pasukan koalisi
Menurut kicauan dari akun media sosial Twitter All India Radio (AIR) sebuah laporan dari Radio Iran menyebutkan pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas.
Kabar ini muncul setelah pekan lalu surat kabar the Guardian melaporkan sang khalifah mengalami luka berat akibat serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat pada 18 Maret lalu, seperti dilansir dnindia.com, Senin (27/4/2015).
Laporan Guardian itu menyebutkan Baghdadi tidak lagi memimpin ISIS dalam operasi sehari-hari akibat luka seriusnya. Bahkan sejumlah pemimpin ISIS mengadakan pertemuan buat menentukan siapa pengganti Baghdadi jika dia benar-benar tewas.
Pentagon sebelumnya meragukan laporan tentang luka serius Baghdadi. Mereka mengatakan tidak ada bukti yang mendukung pernyataan itu.
Dokter Israel nyatakan pemimpin ISIS meninggal secara klinis
Menyusul kabar dari media Iran dan Irak yang menyatakan pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu bakar al-Baghdadi luka parah akibat serangan udara Maret lalu, kini muncul pula rumor menyebutkan sang khalifah secara klinis sudah meninggal.
Pernyataan itu dikatakan oleh dokter Israel di Dataran Tinggi Golan.
Kantor berita Iran Fars mengutip pernyataan dari dua media Irak yang menyatakan Baghdadi luka serius akibat serangan udara pasukan koalisi di sebelah barat Irak pada 18 Maret lalu. Dia kemudian dibawa ke wilayah Israel di Dataran Tinggi Golan buat mendapat perawatan. Para dokter di sana, termasuk dokter bedah, menyatakan dia secara klinis sudah meninggal, seperti dilansir surat kabar the Jerusalem Post, Selasa (28/4/2015).
Berbagai kabar, termasuk koran Inggris the Guardian, Maret lalu memberitakan Baghdadi luka parah akibat serangan itu. Guardian mengutip pejabat penasihat Irak Hisham al-Hashimi yang mengatakan Baghdadi dalam keadaan kritis.
Meski begitu pejabat Pentagon, Kolonel Steven Warren, menyangkal kabar itu. Dia menuturkan, tidak ada alasan untuk mempercayai kabar Baghdadi kena serangan udara.
Hashimi kemudian menyatakan, akibat luka yang dideritanya, Baghdadi tidak bisa lagi memimpin operasi ISIS sehari-hari. Jabatan sebagai pemimpin kini diserahkan kepada penggantinya, Abdul Rahman al-Sheijlar alias Abu Ala Afri.
Menurut Hashimi, Afri berprofesi sebagai guru sebelum bergabung dengan ISIS. Dia adalah sosok terpelajar yang menguasai berbagai ilmu dari mulai sains hingga agama. Afri bergabung dengan Al-Qaidah untuk menjadi pemimpin cabang di Irak yang dikenal dengan sebutan Al-Qaidah di Mesopotamia.
Laporan dari media Iran dan Irak menyebutkan, sejak Baghdadi tidak lagi memimpin ISIS, kini muncul perselisihan di internal kelompok militan itu lantaran ada yang tidak setuju dengan penggantinya.
Baghdadi kembali dikabarkan tewas di Suriah
Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar Al-Baghdadi dilaporkan terbunuh lewat serangan udara koalisi Amerika Serikat di Kota Raqqa, Suriah. Kabar itu berasal dari media Iran dan koran pro pemerintah Turki, Yenis Safak.
Kedua media itu mengutip kabar dari media ISIS, Amaq, yang melaporkan Baghdadi tewas Ahad lalu.
"Abu Bakar al-Baghdadi terbunuh dalam serangan udara pasukan koalisi di Raqqa pada hari kelima Ramadan," kata pernyataan media itu, seperti dilansir laman Times of India, Selasa (14/6).
Pemberitaan terbaru ini adalah lanjutan dari informasi sebelumnya yang mengatakan pria yang kepalanya seharga USD 25 juta sedang terluka parah.
Kabar itu muncul di stasiun televisi Irak Al-Sumaria yang mengatakan khalifah ISIS itu luka akibat serangan udara di 65 kilometer sebelah barat Kota Mosul, Irak.
Pasukan koalisi hingga ini belum berkomentar.
Stasiun televisi CNN mengutip pejabat Kementerian Pertahanan yang mengatakan mereka mendapat informasi terpercaya yang menuturkan dalam enam bulan belakangan Baghdadi sudah berpindah ke Mosul.
Khalifah ISIS sakit parah akibat diracun
Seorang sumber menyatakan kepada kantor berita Irak WAA, pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi dilaporkan sakit parah karena makanannya diracun oleh seorang pembunuh.
Bukan itu saja, tiga pentolan ISIS lainnya yang melahap makanan itu juga sakit. Dia dan ketiga pemimpin ISIS itu diduga diracun di Be'aaj, sebelah barat daya Provinsi Nineveh, Irak, seperti dilansir koran the Daily Mail, Senin (3/10).
Dia dan ketiga orang itu dikatakan dilarikan ke sebuah lokasi rahasia yang dijaga ketat.
ISIS dilaporkan kini tengah melancarkan kampanye untuk memburu pelaku yang meracuni pemimpin ISIS itu.
Baghdadi sebelumnya sudah pernah dilaporkan beberapa kali luka parah. Awal tahun ini ada laporan dia terbunuh akibat serangan udara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat tapi kemudian kabar itu tidak benar.
Â
(mdk/pan)