Setiap Presiden AS Punya Tas Koper Nuklir yang Sangat Misterius, Ternyata Begini Isinya
Setiap presiden Amerika Serikat memiliki tas koper nuklir yang sangat misterius.
Nama julukannya adalah "sepak bola". Tapi benda itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan sepak bola. Nama resminya "Tas Darurat Kepresidenan".
Setiap Presiden AS Punya Tas Koper Nuklir yang Sangat Misterius, Ternyata Begini Isinya
William Burr, pengamat senior di lembaga nirlaba National Security Archive di Universitas George Washington, bulan lalu merilis laporan yang menjelaskan tentang penelitian terhadap tas koper presiden AS itu.
Di antara informasi misterius dari koper nuklir yang berhasil diungkap adalah tas itu berisi dekrit presiden yang diyakini oleh sejumlah pejabat AS ilegal dan tidak perlu dilakukan (karena tidak akan ada orang yang masih hidup yang akan menjalankan dekrit itu jika bencana nuklir terjadi).
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Kapan Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas? Tanggal 30 Desember 1978 dini hari, Kapten Prabowo melapor pada Mayor Yusuf Yosfiah anggota partisannya ada yang melihat pergerakan sejumlah besar pasukan Fretilin ke arah selatan. Diduga kuat Lobato ada di tengah-tengah mereka. Laporan ini diteruskan pada Komandan Resimen Pertempuran Kolonel Sahala Radjagukguk yang langsung memerintahkan pengepungan diperketat. Kapten Prabowo diberi tugas mengkoordinasi pengepungan dengan seluruh kekuatan yang ada di sektor tengah tersebut. Pasukan Nanggala bergerak cepat menyergap pasukan pengawal Lobato. Baku tembak sengit segera terjadi. Sejumlah pengawal Lobato tewas dalam penyergapan ini, namun sang presiden Fretilin menolak menyerah. Dengan pengawal yang tersisa, Lobato mencoba lari. Namun nahas, mereka diadang Pasukan Yonif 744 tanggal 31 Desember 1978. Pertempuran jarak dekat terjadi. “Dalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur,” demikian ditulis dalam buku Jenderal M Jusuf, Panglima Para Prajurit yang ditulis wartawan senior Atmadji Sumarkidjo.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Apa yang membuat Presiden Mesir kagum dengan TNI? Menurut Bung Karno, Nasser kagum melihat kemampuan pasukan TNI.
Dikutip laman the Star, tas itu berisi pernyataan presiden--Dokumen Tindakan Darurat Presiden atau PEADS – yang menyatakan keadaan darurat nasional dan memperluas jangkauan kewenangan untuk menangani krisis nuklir.
Awalnya, tas koper nuklir yang selalu dibawa perwira militer itu hanya mengikuti sang presiden ketika dia sedang melakukan perjalanan ke luar Washington DC.
Eisenhower kemudian mewariskan taskoper itu kepada penggantinya John F Kennedy dan pada 1960-an benda itu dikenal dengan nama "football" mungkin karena keluarga Kennedy menyukai olahraga itu. Koper nuklir menjadi sangat rahasia dan masalah nuklir memang amat berbahaya.
Gagasan soal perwira militer yang selalu mengiringi presiden sambil membawa koper itu menjadi ketertarikan sendiri bagi sejarawan, jurnalis, dan publik di masa Amerika modern. Gagasan soal presiden yang harus segera mengambil keputusan cepat menyangkut situasi kondisi yang ada menggambarkan betapa berbahayanya senjata nuklir. Penelitian Burr di Arsip Keamanan Nasional menyangkut soal perintah komando dan pengendalian senjata nuklir.Mengenai perintah komando dan pengendalian, sejumlah informasi penting sudah diungkap ke publik dalam beberapa tahun terakhir. Sayangnya masih banyak informasi yang bersifat rahasia.
Tas koper itu di antaranya memuat pernyataan keadaan darurat yang tidak pernah diperbarui selama sekian tahun dan kemudian ada kekhawatiran, pernyataan itu sudah tidak dianggap sah lagi. Pejabat Gedung Putih mengakui skala kehancuran dari perang nuklir sangatlah dahsyat sehingga membuat pernyataan itu bisa menjadi tidak relevan lagi. Pada 1980-an pernyataan itu kemudian direvisi tapi bagaimana mengubahnya tidak diketahui.