Suram, isu HAM belum jadi perhatian negara ASEAN
Hal itu disebabkan tak adanya mufakat bersama serta prinsip tak ada interfensi.
Komisi Hak Asasi Manusia di ASEAN (AICHR) mengakui kinerja mereka masih belum maksimal, terhambat oleh sistem di ASEAN itu sendiri. Hal ini disampaikan oleh representatif AICHR Rafendi Jarmin.
Dalam jumpa pers yang digelar di Bakoel Koffie Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (6/10), Rafendi menyebutkan hambatan tersebut adalah tak adanya mufakat bersama serta prinsip tak ada interfensi.
Masalah HAM juga disebutkan kurang menjadi perhatian negara-negara anggota.
"Harusnya kasus HAM laporannya diserahkan ke dubes-dubes negara anggota yang ada di Indonesia. Kasus HAM ASEAN," ujar Rafendi.
Menurut dia, para dubes itu juga harus bertemu dengan AICHR agar mereka bisa lebih jelas mengetahui isu tersebut. Menurut dia, AICHR sudah merevisi apa yang salah sebelumnya.
Dia juga mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri ASEAN harus menekan isu HAM supaya keluar di ASEAN. Walaupun begitu, dia merasa Indonesia sudah mulai berperan penting dalam isu HAM di ASEAN.
Hal ini terbukti dari adanya pembahasan isu pengungsi Rohingya yang dibawa sampai ke tingkat ASEAN.
Baca juga:
Begini cerita tentara Papua Nugini bebaskan dua sandera WNI
PBB siap seret Korut ke Mahkamah Internasional atas pelanggaran HAM
Bertemu Teten, direktur Setara Institute singgung rekonsiliasi HAM
Demo soal HAM massa bentangkan poster Munir
-
Kenapa KTT ASEAN digelar di Jakarta? KTT yang akan diselenggarakan di Jakarta tersebut menjadi momen penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antara pemimpin negara anggota.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Apa saja asas yang menjamin kelancaran Pemilu di Indonesia? Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Bagaimana AS mengatur pelarangan ini? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari “negara-negara yang menjadi perhatian” yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
-
Bagaimana Indonesia dan ASEAN mengimplementasikan pemanfaatan AI? “Dengan tren pemanfaatan AI dan penciptaan tata kelolanya, interaksi negara-negara anggota ASEAN juga tidak luput dari diskusi tentang AI,” ujarnya.