Tentara Israel disinyalir bergabung dengan ISIS
Tentara yang membelot itu dari Brigade Givati. Disinyalir 150-an warga Israel berdarah Arab jadi anggota ISIS
Dinas Intelijen Israel mencatat belasan warga negaranya dari keturunan Arab menyeberang ke Suriah untuk bergabung bersama Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) sebulan terakhir. Salah satunya adalah veteran Angkatan Darat Tentara Pertahanan Israel (IDF).
Jerusalem Post melaporkan, Selasa (15/12), belasan warga Israel itu menyeberang ke Suriah secara ilegal. Dikhawatirkan, mereka teradikalisasi, lalu berencana pulang untuk melakukan teror di wilayah Zionis.
-
Bagaimana Israel melancarkan serangan ke Irak? Delapan pesawat tempur F-16 yang masing-masing membawa bom seberat nyaris satu ton. Ditambah enam pesawat tempur F-15 yang bertugas memberikan perlindungan udara bagi pesawat F-16 tersebut. Misi mereka menghancurkan fasilitas nuklir Irak yang disebut Osirak di kompleks El Tuwaitha, tak jauh dari Baghdad.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Kenapa Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Senjata Andalan Penghancur Tank Brigade al-Qassam bukan pertama kali menggunakan senjata tersebut.
-
Bagaimana Brigade Al-Qassam menargetkan tentara Israel? Dari mulai serangan jarak dekat menempelkan bom ke tank Merkava sampai aksi penembak jitu yang melumpuhkan tentara Israel dari jarak jauh.
-
Bagaimana cara Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Dalam sebuah video terbaru yang beredar, seorang prajurit al-Qassam dengan akurat menembakkan rudal ke arah tentara zionis saat sedang berkumpul.
-
Apa yang dilakukan Brigade al-Qassam kepada tentara Israel? Brigade al-Qassam kembali berhasil melumpuhkan tentara Israel dengan serangan tak terduga.
Sosok veteran yang membelot ke ISIS itu terhitung berbahaya, karena dia pernah menjadi anggota pasukan khusus Infantri Givati. Lelaki tak disebut namanya ini berpengalaman mengikuti perang kota di kawasan Jalur Gaza, Palestina. Kasus ini adalah pertama kalinya tentara Zionis mendukung ISIS.
Pemerintah Israel khawatir, paham ISIS menyebar di kalangan warga keturunan Arab. Penduduk berdarah campuran Arab-Israel mencapai 20 persen dari total populasi Negeri Zionis itu.
Pada November 2015, tujuh penduduk Jaljulia, di Provinsi Saba, ditangkap Dinas Intelijen Dalam Negeri (Shin Bet), atas dugaan hendak bergabung dengan ISIS. Mereka kedapatan akan berangkat ke Turki, lalu menyebrang ke Suriah.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan penduduk Israel yang mendukung ISIS otomatis kehilangan status warga negaranya. Setahun terakhir, diperkirakan 150-an penduduk Israel berdarah Arab berhasil menyeberang ke Suriah atau Irak, lalu menjadi militan.
Baca juga:
Penemuan mozaik kuno peninggalan Bizantium di Israel
Hakim Spanyol umumkan surat perintah penahanan Benjamin Netanyahu
Israel: ISIS bertanggung jawab atas serangan mematikan di Paris
Gaya lansia korban selamat Holocaust ikut kontes kecantikan
Israel punya rudal baru lindungi kilang minyak lepas pantai