Terungkap, Israel Hancurkan Gaza untuk Bangun Real Estate buat Dijual
Terungkap, Israel Hancurkan Gaza untuk Bangun Real Estate buat Dijual
Perusahaan real estate sudah memasang iklan untuk membangun perumahan di atas puing-puing Gaza.
- Mantan Pimpinan Militer Israel Akui Negaranya Kalah Perang Lawan Hamas, Netanyahu Harus Dilengserkan
- 4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza
- Israel Bakal Bangun Tembok di Perbatasan Gaza-Mesir, Ini Tujuannya
- Warga Gaza Sudah Sangat Kelaparan, Terpaksa Jarah Truk Bantuan di Perbatasan Rafah
Terungkap, Israel Hancurkan Gaza untuk Bangun Real Estate buat Dijual
Perusahaan real estate terkemuka asal Israel, Harey Zahav, merilis iklan untuk penjualan perumahan di Gaza, di atas puing-puing rumah warga Palestina yang dihancurkan militer Israel.
Iklan mereka dengan sangat kontroversial menyatakan, "Bangunlah, memiliki rumah di tepi pantai bukanlah sekadar mimpi!".
Harey Zahav adalah perusahaan terkenal yang membangun pemukiman ilegal di Tepi Barat. Iklan penjualan perumahan ini mengejutkan mengingat ribuan mayat warga Palestina masih terkubur di bawah reruntuhan.
Dikutip dari laman Anews, dalam gambar yang dibagikan, perusahaan itu menyatakan, "Kami, Harey Zahav, sedang bekerja untuk mempersiapkan tanah untuk kembali ke Gush Katif. Karyawan kami bekerja untuk merehabilitasi wilayah, membersihkan sampah, dan mengusir penduduk asli (Palestina).
"Kami berharap dalam waktu dekat, para tawanan dan tentara kami akan kembali ke rumah mereka, dan kami dapat memulai konstruksi di seluruh wilayah Gush Katif di Jalur Gaza."
Dalam rencana situs lain yang dibagikan, mereka mengumumkan penjualan dengan pernyataan "Sekarang untuk harga pra-penjualan".
Mirisnya, bukannya diungkapkan sebagai aib dalam program televisi, proyek ini malah mendapatkan ucapan 'selamat'. Perusahaan membuat pernyataan seperti "Kami berusaha membuat Anda bahagia" dengan dukungan warga Israel.
Israel bertanggung jawab atas pembantaian dan genosida yang terjadi di Gaza dan mereka menyebarkan rencana ini tidak diam-diam, melainkan secara terbuka untuk dunia melihatnya.
Membangun pemukiman di atas reruntuhan rumah Palestina yang hancur membawa kembali kenangan pahit tentang Nakba, ketika lebih dari 500 kota dan desa Palestina dirobohkan oleh milisi Zionis pada 1948.