Terungkap Sumber-Sumber Dana ISIS, Sampai Triliunan
ISIS punya banyak modal untuk melakukan serangan. Dari mana modal itu?
Perserikatan Bangsa-Bangsa merilis jumlah kekayaan yang dimiliki kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sekretaris PBB Antonio Guterres membeberkan bahwa jumlah kekayaan ISIS mencapai USD 300 juta atau setara dengan Rp4,3 triliun.
Jumlah tersebut semakin menurun dari tahun 2018, sebesar Rp28 triliun. Ternyata ISIS punya banyak sumber kekayaan agar tidak kehabisan modal.
-
Bagaimana prajurit TNI ini bertemu dengan calon istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Apa yang terjadi pada kendaraan PBB di Gaza? Video kendaraan yang menjadi sasaran menunjukkan beberapa lubang peluru telah menembus jendela mobil.
-
Mengapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara penting? Strategi ini tidak hanya menyajikan aksi nyata yang mewujudkan visi Indonesia yang modern dan berkelanjutan, namun juga mewakili upaya nyata Indonesia dalam memerangi perubahan iklim, dan berkontribusi pada aksi iklim yang lebih luas di Asia dan Pasifik," ungkap Winfried Wicklein.
Berikut sumber-sumber kekayaan ISIS hingga hasilkan miliaran dolar:
Pertambangan Minyak
Sejak kehilangan wilayah kekuasaan di Suriah dan Irak, sumber pendanaan ISIS menjadi terputus. Padahal modal paling banyak didapat dari pertambangan minyak ini.
Lalu bagaimana ISIS bisa dapat uang dari pertambangan minyak? Caranya, ISIS menyelundupkan minyak mentah itu ke Turki dan Iran. Para ahli industri perminyakan meyakini kelompok ISIS mendapatkan minyak itu dari wilayah sebelah utara Kota Mosul dan mengirimkannya lewat truk tangki milik mereka supaya minyak itu bisa diolah menjadi diesel dan bensin.
Menurut surat kabar the Telegraph, perampasan minyak itu terjadi di Kota Tuz Khurmatu di pinggiran wilayah Kurdi.
"Cukup mudah bagi ISIS mengebor tanah dan menyalurkan minyak lalu mengirimkannya lewat truk-truk tangki di wilayah mereka kuasai," kata pengamat industri perminyakan Irak Shwan Zulal.
Penjualan Barang-Barang Antik
Dana dari pertambangan minyak mulai seret, ISIS mendapat uang dari penjualan barang-barang antik. Menurut PBB, penjualan barang-barang antik itu dilakukan dari Irak. Kemungkinan cara ini menjadi sumber pendanaan lain bagi ISIS.
Namun tempat penjualannya hanya pemimpin ISIS yang tahu. "Detail barang antik yang diperdagangkan dan lokasi penjualannya hanya diketahui oleh pemimpin ISIS," jelas Sekretaris PBB Antonio Guterres dalam rilisnya.
Beberapa barang yang dijual seperti barang berusia 2.000 tahun. Barang antik itu pernah dilelang di situs lelang e-Bay. Kemudian koin-koin kuno, atau perhiasan-perhiasan masa lalu.
Palak Berkedok Zakat
ISIS juga mendapat dana dari hasil memalak para pengusaha. Namun cara mereka tidak secara terang-terangan memalak, melainkan menggunakan cara 'berzakat'. Dari hasil memalak itu, mereka bisa mendapat USD 200 juta atau Rp2,8 triliun.
Jika para pengusaha itu menolak 'berzakat', mereka harus siap disiksa. Selain itu, kelompok ISIS diketahui telah mendorong para pendukungnya di Timur Tengah, Afrika, dan Asia, untuk memiliki kemandirian finansial.
Penculikan dan Tebusan
ISIS dikenal sebagai kelompok yang kejam. Mereka bisa menculik dan menyiksa tawanannya. Beberapa tahun yang lalu, salah satu tawanan ISIS tewas dipenggal karena tidak ada yang memberikan tebusan.
Dana ISIS masuk dari aksi penculikan. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengungkapkan, ISIS memiliki dana yang cukup besar yang mereka dapatkan dari hasil penebusan sandera penculikan, yang kemudian dipakai untuk membayar anggota dengan jumlah yang juga besar.
Ketua Free Syrian Army, Sayap Pemberontak Suriah, Sheikh Hassan membeberkan jaringan ISIS cepat melebar lantaran pasokan dana yang cukup besar.
"Bayaran yang diterima para anggotanya lebih besar, mereka dilatih dan dipersenjatai dengan baik. Bahkan lebih baik dari tentara Irak dan Suriah," ujar Sheikh Hassa.
(mdk/has)