Tiga Polisi Pakistan Tewas Ditembak Saat Demo Partai Islam Radikal yang Dilarang
Sedikitnya tiga polisi Pakistan ditembak mati dan 70 lainnya terluka ketika pendukung partai Islam radikal yang dilarang, Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) mengeluarkan tembakan ke massa yang berkumpul pada Rabu.
Sedikitnya tiga polisi Pakistan ditembak mati dan 70 lainnya terluka ketika pendukung partai Islam radikal yang dilarang, Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) mengeluarkan tembakan ke massa yang berkumpul pada Rabu, menurut Menteri Dalam Negeri Pakistan.
TLP berada di balik unjuk rasa massal anti-Prancis awal tahun ini yang menyebabkan kedutaan besar menerbitkan peringatan bagi warga negara Prancis untuk meninggalkan Pakistan.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh WNA Pakistan? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Mengapa WNA Pakistan melakukan penipuan? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Di mana lokasi penipuan WNA Pakistan terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
Kelompok tersebut berunjuk rasa menentang penahanan pemimpinnya, Saad Rizvi, yang ditangkap pada April ketika TLP dilarang, dan meminta pengusiran duta besar Prancis.
“Mereka mengeluarkan tembakan ke polisi dengan Kalashnikov, tiga polisi meninggal,” kata Menteri Dalam Negeri, Sheikh Rasheed Ahmad dalam konferensi pers, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (28/10).
Rasheed menambahkan, delapan polisi yang terluka dalam keadaan kritis.
Kepala kepolisian Punjab, Rao Sardar Ali Khan menyampaikan dalam konferensi pers terpisah, empat anggotanya tewas pada Rabu.
TLP menuduh polisi menembak ke arah massa, di mana empat orang pendukungnya tewas.
Kepolisian di provinsi Punjab, di mana Lahore merupakan ibu kotanya, membantah menggunakan peluru karet atau senjata dan tidak akan mengomentari klaim adanya pengunjuk rasa yang tewas.
“Kami tidak menggunakan senjara seperti itu terhadap mereka,” jelas juru bicara kepolisian, Mazhar Hussain kepada AFP.
Unjuk rasa terbaru mulai pada Jumat di kota Lahore yang menjadi benteng kelompok tersebut, dari Lahore ribuan orang secara perlahan menuju ibu kota Pakistan, Islamabad.
Bentrokan antara dua pihak di Lahore pada Jumat menyebabkan dua polisi tewas, sementara TLP melaporkan pada Sabtu lima pendukungnya tewas.
Menteri Informasi, Fawad Chaudhry pada Rabu menyampaikan Perdana Menteri Imran Khan dan badan keamanan sepakat untuk menetapkan TLP sebagai kelompok militan.
Polisi menutup jalan-jalan utama dan persimpangan jalan menuju ke ibu kota, sekitar 300 kilometer dari lokasi unjuk rasa terbaru.
Pemerintah sebelumnya awal pekan ini mengumumkan terobosan perundingan dengan TLP, tapi unjuk rasa kembali terjadi pada Rabu.
“Kami berusaha yang terbaik untuk suksesnya perundingan tapi pemerintah tidak serius memenuhi komitmennya,” jelas juru bicara TLP, Sajjad Saifi.
“Pengusiran duta besar Prancis permintaan utama kami,” lanjutnya.
Rizvi ditangkap pada April ketika pemeirntah Pakistan melarang partai tersebut sebagai respons atas unjuk rasa anti-Prancis yang berujung kekerasan.
TLP menggerakkan kampanye anti Prancis sejak Presiden Emmanuel Macron membela hal majalah satir Prancis untuk menerbitkan kembali karikatur Nabi Muhammad, tindakan yang dianggap penistaan agama oleh umat Muslim. Enam polisi tewas dalam unjuk rasa tersebut yang melumpuhkan Islamabad dan Rawalpindi.
Baca juga:
Pria Pakistan Marah Besar Sampai Bakar Rumah Hingga Anak dan Cucu Meninggal
Pakistan Resmikan Pusat Perlindungan Transgender di Islamabad
20 Orang Tewas Usai Gempa Bumi Mengguncang Pakistan
20 Orang Tewas dan Ratusan Terluka Saat Gempa Guncang Wilayah Selatan Pakistan
Pengasapan untuk Cegah Virus Dengue di Pakistan
Takut Diburu Taliban, Tim Sepak Bola Perempuan Afghanistan Kabur ke Pakistan