Tiga WNI yang diculik Abu Sayyaf tahun lalu di Sabah akhirnya dibebaskan
Tiga WNI yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Malaysia awal tahun 2017 lalu akhirnya dibebaskan. Mereka dibawa oleh penyandera ke tempat persembunyian di sebuah hutan di Filipina Selatan.
Tiga WNI yang diculik kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Malaysia awal tahun 2017 lalu akhirnya dibebaskan. Mereka dibawa oleh penyandera ke tempat persembunyian di sebuah hutan di Filipina Selatan.
"WNI yang disandera pada Januari tahun lalu di perairan Sabah dibebaskan Jumat (14/9) lalu dengan bantuan kelompok Front Pembebasan Nasional Moro (MILF)," kata pejabat keamanan setempat, dikutip dari laman Washington Post, Minggu (16/9).
-
Siapa yang mewakili TNI dalam perundingan Wonosobo? Pasukan TNI diwakili Kolonel Sarbini, sedangkan dari Belanda diwakili Kolonel Breemouer.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang diwisuda? Samarra Anaya Amandari, sosok yang begitu memesona dengan kecantikannya, baru saja menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Front Pembebasan Nasional Moro sendiri merupakan kelompok pemberontak yang telah menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Filipina, di kota Indanan di Provinsi Sulu.
Pejabat keamanan menjelaskan, ketiga sandera yang dibebaskan antara lain Hamdan Salim, Subandi Sattuh dan Sudarlan Samansung. Ketiganya akan diserahkan kepada Duta Besar Indonesia untuk Filipina di Zamboanga hari ini.
Sebelumnya diberitakan bahwa ketiga WNI itu diculik dengan todongan senjata oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Sabah pada Januari 2017. Mereka dibawa menggunakan perahu motor ke tempat persembunyian di Sulu, sebuah provinsi miskin yang dihuni oleh kelompok militan sejak akhir 1980-an.
Menurut keterangan pejabat keamanan yang menolak disebutkan namanya, komandan Abu Sayyaf Marjan Sahidjuan membebaskan para sandera untuk ditukar dengan imbalan tebusan.
Namun, informasi tentang tebusan itu tidak segera dikonfirmasi oleh juru bicara militer setempat Letnan Kolonel Gerry Besana. Besana hanya mengatakan bahwa pasukannya melakukan serangan tanpa henti ke wilayah kelompok militan agar memberaskan para tawanan.
Indonesia, Filipina, dan Malaysia terus berupaya untuk meningkatkan keamanan di sepanjang perbatasan laut besar untuk mengurangi angka penculikan dan pembajakan dikerahkan kelompok Abu Sayyaf dalam beberapa bulan belakangan.
Dari informasi terakhir, sata ini masih ada dua WNI yang diculik dari kapal di perairan Malaysia, tepatnya Sabah, pada Selasa (11/9) lalu. Mereka ditawan oleh kelompok militan dipersenjatai dengan senapan M-16 dan dibawa ke arah Filipina selatan.
Baca juga:
Pemerintah larang nelayan melaut di Sabah usai dua WNI diculik
Dua nelayan Indonesia hilang di Sabah diduga diculik kelompok Abu Sayyaf
Dua nelayan Indonesia kembali diculik di perairan Sabah
2 WNI dibebaskan Abu Sayyaf jalani pemulihan psikologis sebelum balik ke Indonesia
Dua WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf dibebaskan
Lima WNI masih disandera Abu Sayyaf di Filipina lokasinya berpindah-pindah