Trump Deklarasi Menang Pilpres AS, Kalahkan Kamala Harris dengan Perolehan Sementara 51,2 Persen Suara
Trump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Donald Trump mendeklarasikan dirinya sebagai pemenang pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada Rabu (6/11) dini hari waktu AS, mengalahkan kandidat Demokrat, Kamala Harris. Pemungutan suara digelar pada Selasa (5/11).
Berdasarkan data hasil penghitungan suara sementara yang dikutip dari data Associated Press, Trump berhasil mengantongi 51,2 persen suara atau 68.935.900 suara dan 267 electoral college. Sementara itu, Kamala Harris mengantongi 47,4 persen suara atau 63.836.318 dan 224 electoral college.
- Kapan Pemilu Amerika Serikat Mengumumkan Kemenangan Donald Trump atau Kamala Harris?
- Pilpres AS Digelar Hari Ini, Cek Kapan Hasil Pemilihan Diumumkan
- Donald Trump dan Kamala Harris Bersaing Ketat dalam Pilpres AS 2024, Bagaimana Jika Hasilnya Seri?
- Donald Trump Janji Tak Mau Nyapres Lagi, Tapi Ini Syaratnya
Dalam video deklarasinya, Trump menyebut hasil pilpres ini adalah "kemenangan politik yang berbeda dengan pemilihan lainnya dalam sejarah AS". Dia berjanji masa jabatannya kali ini akan menjadi "zaman keemasan" dalam sejarah AS.
"Saya akan berjuang untuk Anda semua, untuk keluarga Anda dan masa depan Anda setiap hari," ujarnya.
Trump dari Partai Republik sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden AS ke-45, namun dikalahkan Joe Biden saat maju kembali menjadi capres pada 2020.
Komunitas Arab dan Muslim
Pada pemilihan kali ini, Trump juga didukung kelompok Arab dan Muslim Amerika di negara bagian Michigan. Trump mengklaim dukungan tersebut diperolehnya karena dirinya berkomitmen pada perdamaian.
Trump maupun Kamala Harris telah berupaya untuk menjangkau komunitas Arab dan Muslim Amerika, khususnya di Negara Bagian Michigan, yang dianggap sebagai medan pertempuran di mana suara komunitas ini dapat berpengaruh besar.
Dilaporkan Anadolu pada Rabu (6/11), para pemimpin muslim di Michigan menghadapi kampanye Trump dan menekankan komitmen mereka untuk mengakhiri peperangan. Trump juga menegaskan pemilih Muslim dan Arab di Michigan serta di seluruh negeri mendambakan "penghentian perang yang tak berkesudahan dan kembalinya perdamaian di Timur Tengah".
Trump memilih JD Vance (40) sebagai wakilnya. Vance seorang senator dan sebelumnya terkenal sebagai pengkritik nomor satu Trump. Dalam memoarnya, Hillibilly Elegy, Vance menyatakan dirinya tidak pernah menyukai Trump."Menurutku dia (Trump) tercela," cetus Vance dalam bukunya.