Masuk Museum, Begini penampakan Ponsel Nokia E90 Milik SBY
Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa pemerintahannya membuat hotline service untuk masyarakat.
Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada masa pemerintahannya membuat hotline service untuk masyarakat. Ponsel Nokia E90 yang kala itu merupakan ponsel mewah pada masanya ia jadikan sebagai alat penerima aduan masyarakat.
Presiden ke enam Indonesia yang bernama Susilo Bambang Yudhoyono atau acap kali dipanggil dengan SBY menghibahkan salah satu telepon genggam ikonik miliknya yang dulu digunakan untuk alat komunikasi bersama dengan rakyat Indonesia.
Sangat berbeda dibandingkan dengan presiden lainnya, SBY mencoba pendekatan yang sangat menantang untuk langsung berkomunikasi bersama dengan rakyatnya.
Pada tahun 2005, pasca terpilih sebagai presiden Indonesia keenam, SBY membuat hotline service untuk masyarakat yang ingin melaporkan ketidakberesan atau ketidakpuasan terhadap penyelenggaraan negara baik pusat maupun daerah.
Pendekatan yang tak biasa ini pada akhirnya mendapatkan respon baik dari masyarakat Indonesia.Telepon genggam bermerek Nokia E90 ini merupakan salah satu alat komunikasi penting yang digunakan oleh Presiden SBY dalam berinteraksi langsung dengan masyarakat Indonesia.
Ada di Balai Kirti
Sesaat setelah ia terpilih sebagai presiden, SBY mengumumkan bahwa dirinya dapat dihubungi kapan saja, selama 24 jam melalui SMS demi mendengar dan menanggapi langsung berbagai keluhan, masukan, serta aspirasi dari rakyat.
“Fungsinya ini untuk menerima aduan masyarakat melalui SMS 9949. Jadi kan zaman dulu sosmed belum begitu semasif sekarang, kalau sekarang mungkin kita kalau ada aduan ya tinggal nge-tag saja di Instagram atau X. Kalau dulu melalui SMS,” ujar Kurniawan Ivan, Edukator Museum Kepresidenan RI Balai Kirti kepada merdeka.com.
Melalui langkah ini, Presiden SBY ingin menjangkau masyarakat lebih dekat, serta menunjukkan komitmennya dalam merespons dan menjawab berbagai keresahan rakyat terkait pelayanan pemerintah.
Dengan menggunakan Nokia E90, Presiden SBY tidak hanya memperlihatkan keterbukaan komunikasi, tetapi juga berusaha menciptakan hubungan yang lebih akrab dan responsif dengan masyarakat, menjadikan teknologi sebagai sarana efektif untuk membangun kepercayaan publik serta meningkatkan transparansi dalam pemerintahan.
Awalnya, nomor telepon seluler ialah 0811-09-949 kemudian diubah menjadi 9949. Menurut Ivan, nomor 9949 diambil dari tanggal lahir pak SBY yaitu 9 September 1949.
Saat ini koleksi ponsel Nokia miliknya dipamerkan di Galeri Kepresidenan klaster, SBY, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti