Usai Hujani Israel dengan Ratusan Rudal, Dubes RI Ungkap Kondisi Kehidupan Warga di Iran
Terdapat ratusan WNI di Iran yang tersebar di sejumlah kota.
Serangan ratusan rudal oleh Iran ke Israel pada Selasa (1/10) memicu kekhawatiran di kalangan banyak pihak bahwa hal ini dapat memicu perang besar di kawasan Timur Tengah. Iran menyebut serangan tersebut adalah bagian dari haknya untuk membela diri yang diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB, serta sebagai reaksi terhadap pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayahnya. Serangan
Serangan tersebut juga sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada 31 Juli, serta Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah dan penasihat militer senior Iran Abbas Nilforoshan di Beirut pada 27 September.
Usai serangan tersebut, Dubes RI untuk Iran dan Turkmenistan, Ronny Prasetyo Yuliantoro mengungkap kondisi di negara tersebut saat ini.
"Terkait dengan situasi di Iran, khususnya Teheran, keadaan terlihat stabil, aman, dan bisnis as usual. Kehidupan sehari-hari berjalan normal. Kantor pemerintahan beroperasi, layanan publik dan sektor swasta juga berjalan, serta pendidikan tetap berlangsung," ungkap Ronny Prasetyo Yuliantoro kepada Liputan6.com pada Kamis (3/10).
"Tidak ada antrean untuk membeli kebutuhan pokok atau bahan bakar. Penerbangan juga sudah kembali normal, yang berarti airspace Iran sudah dibuka. Jadi, situasinya saat ini bisa dibilang normal," tambahnya.
Ronny juga mengatakan tidak ada imbauan khusus dari pemerintah Iran untuk warganya.
"Tidak ada. Hanya ada pernyataan dari presiden Iran dan menteri luar negeri Iran bahwa serangan ini adalah balasan dari Iran. Tidak ada imbauan mengenai keamanan atau evakuasi terkait serangan tersebut."
Ronny juga menyebutkan bahwa tidak ada imbauan khusus untuk warga asing.
Siapkan Rencana Darurat
Jumlah WNI di Iran sekitar 392 orang, yang tersebar di beberapa kota seperti Teheran, Qom, Isfahan, dan Shiraz.
"Kami telah melakukan komunikasi dengan WNI sejak tanggal 1 untuk memberikan saran dan imbauan terkait kewaspadaan dan keselamatan diri serta keluarga. Kami juga menyarankan agar mereka tetap berkomunikasi dan menginformasikan keadaan kepada KBRI, serta memberikan hotline KBRI Teheran untuk dihubungi jika terjadi sesuatu," jelasnya.
Iran telah menyatakan bahwa serangan pada Selasa malam telah berakhir dan tidak berniat meningkatkan ketegangan atau konflik, meskipun mereka tidak takut akan hal tersebut. Namun, Iran menegaskan bahwa jika Israel melakukan balasan, responsnya akan lebih dahsyat.
Jika situasi memburuk, Ronny menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan rencana darurat atau contingency plan.
"Ini merupakan bagian dari tugas kami untuk melindungi Warga Negara Indonesia. Kami sudah memiliki semacam road map untuk menghadapi situasi yang tidak terduga dan langkah-langkah evakuasi yang perlu dilakukan," tambahnya.