Varian Beta dan Delta Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Uni Emirat Arab
Badan Kesehatan Dunia (WHO) Juni ini memperingatkan, Delta secara umum menjadi varian COVID dominan dengan penularan yang tinggi.
Kasus baru virus corona di Uni Emirat Arab sebagian besar berasal dari varian lebih menular yang menyebabkan peningkatan jumlah kematian COVID-19, menurut otoritas federal.
Negara Teluk Arab, dengan populasi sekitar 9 juta itu, melaporkan salah satu tingkat vaksinasi tercepat di dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Mengapa Erna Herawati mengalami kesulitan saat pandemi? “Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,” kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
Akan tetapi, kasus COVID-19 di negara itu melonjak selama sebulan terakhir menjadi lebih dari 2.000 kasus per hari, meski masih di bawah puncaknya pada Februari.
Pada Sabtu UAE mencatat 10 kematian COVID, angka harian tertinggi sejak Maret, menurut pelacakan COVID-19 Reuters.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Senin (28/6), Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional (NCEMA) mengatakan lonjakan kematian disebabkan oleh penyebaran varian Beta, Delta dan Alpha.
Varian Beta, yang mulanya muncul di Afrika Selatan, menjadi yang paling dominan di UAE, dengan 39,2 persen kasus, katanya.
Varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, menyumbang 33,9 persen kasus. Sementara, varian Alpha, yang awalnya ditemukan di Inggris, berkontribusi 11,3 persen dari kasus, menurut NCEMA di Twitter, Minggu malam.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) Juni ini memperingatkan, Delta secara umum menjadi varian COVID dominan dengan penularan yang tinggi.
Orang-orang yang usai bepergian ke Afrika Selatan atau India dalam 14 hari terakhir dilarang memasuki UAE, dengan pengecualian warga negara dan diplomat.
NCEMA mendesak masyarakat agar bersedia divaksin, mengatakan bahwa 92 persen dari orang-orang yang dibawa ke perawatan intensif tidak disuntik vaksin. Sedangkan 94 persen dari korban meninggal tidak divaksin.
Banyak di negara tersebut yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 buatan China Sinopharm, sementara vaksin Pfizer-BioNTech, AstraZeneca dan Sputnik V juga ditawarkan kepada warga negara dan warga setempat.
Menurut NCEMA, 91,8 persen dari mereka yang memenuhi syarat telah divaksin, mewakili 71 persen penduduk.
Peneliti pusat pengendalian penyakit China pekan lalu menyebutkan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh dua vaksin COVID-19 buatan China kurang ampuh melawan varian Delta dibanding dengan vaksin lainnya, namun masih memberikan perlindungan.
Baca juga:
Mayat Korban Covid-19 di India Keluar dari Kubur Saat Sungai Gangga Meluap
Indonesia Kirim 2.000 Tabung Oksigen ke India
Singapura Umumkan Akan Hidup Berdampingan dengan Corona, Covid Ditangani Seperti Flu
Kisah Pembakar Mayat Covid di India, “Saya Merasa Seperti Burung Pemakan Bangkai”
Menular dalam Hitungan Detik, Varian Delta Sebabkan Lonjakan Kasus di Berbagai Negara
Penelitian Terbaru: Virus Corona Sudah Menyebar di China Sejak Oktober 2019
Dokter: Vaksin Baru China ReCov Berpeluang Lebih Baik dari Pfizer-BioNTech
Universitas Oxford Uji Coba Obat Ivermectin untuk Pengobatan Covid-19