VIDEO Rudal Hizbullah Hancurkan Iron Dome Israel Senilai Rp 810 Miliar
VIDEO Rudal Hizbullah Hancurkan Iron Dome Israel Senilai Rp 810 Miliar
Kelompok perlawanan Hizbullah merilis sebuah video yang menunjukkan serangan rudal mereka mengenai sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel senilai Rp 810 miliar di Ramot Naftali.
- Israel Hampir Kehabisan Stok Rudal Iron Dome, Kewalahan Tangkis Serangan Iran dan Hizbullah
- Iron Dome Israel Rusak Saat Serangan Roket Hizbullah Hantam Permukiman Ilegal Yahudi, Dua Pemukim Tewas
- Hizbullah Hujani Israel dengan Puluhan Roket, Iron Dome Tak Mampu Bendung Serangan
- Tanpa Pakai Rudal atau Roket, Hizbullah Hancurkan Dua Iron Dome Israel
VIDEO Rudal Hizbullah Hancurkan Iron Dome Israel Senilai Rp 810 Miliar
Tidak jelas apakah Iron Dome itu rusak atau hancur, dengan gambar-gambar yang menunjukkan peluru artileri meledak di dekat lokasi, diikuti oleh kepulan asap berdebu. Hizbullah tidak memperlihatkan kejadian setelah serangan itu.
Serangan ini merupakan kemajuan lain dalam taktik yang digunakan oleh Hizbullah saat mereka bergerak dari pendekatan yang telah lama diperkirakan untuk berperang dengan Israel, yaitu memenuhi wilayah musuh dengan sebanyak 100.000 roket.
Banyak dari roket-roket tersebut, termasuk peluru kendali yang lebih mahal, dapat dicegat oleh sistem Iron Dome, yang telah menjatuhkan ribuan roket Hamas dan Hizbullah sejak perang di Gaza meletus pada 7 Oktober.
Menghancurkan baterai Iron Dome akan menjadi tujuan utama Hizbullah karena hal itu akan membuka jalan baru untuk menyerang Israel utara dan menunjukkan kerentanan pertahanan udara Israel yang sangat dibanggakan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu (5/6) mengatakan ia “siap untuk melakukan aksi yang sangat intens”
di perbatasan dengan Lebanon dan berjanji untuk memulihkan keamanan di negaranya.
“Kami mengatakan, pada awal perang, kami akan memulihkan keamanan di selatan dan utara - dan inilah yang kami lakukan,” katanya dalam sebuah video yang diambil di dekat perbatasan, yang dikutip dari The National, Rabu (5/6).
Netanyahu berbicara dalam sebuah kunjungan ke Kota Kiryat Shmona, Israel utara, yang merupakan titik api dari serangkaian kebakaran besar yang terjadi di wilayah perbatasan utara minggu ini.
Kebakaran tersebut dipicu setidaknya sebagian oleh roket dan drone yang diluncurkan dari Lebanon oleh Hizbullah.
Hizbullah telah menggunakan berbagai pendekatan baru dalam perangnya dengan Israel, termasuk upaya untuk menghancurkan balon-balon pengamatan Israel seperti balon udara Sky Dew senilai Rp. 3 triliun yang dihancurkan pada tanggal 15 Mei lalu, sehingga mengurangi kemampuan pengintaian Israel.
Kelompok tersebut juga menggunakan drone untuk menembakkan roket untuk pertama kalinya, menghantam pangkalan Israel di Metula pada 16 Mei dan melukai para tentara.
Israel menggunakan drone, seperti Hermes 900 seharga Rp. 81 miliar, untuk operasi pengintaian dan serangan di Lebanon. Serangan udara juga diluncurkan dari pesawat berawak dan melakukan serangan artileri ke Lebanon setiap hari.
Hizbullah telah menembak jatuh beberapa drone Israel dengan menggunakan rudal permukaan-ke-udara portabel.