Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci
Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Bulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
- Peneliti Temukan Teks Tersembunyi di Bawah Lapisan Emas Alquran Berusia 1.200 Tahun, Ini Maknanya
- Cara Beriman Kepada Kitab Allah Sebelum Al-Qur'an, Umat Muslim Wajib Tahu
- Mengenal Budaya Khataman Al-Qur'an Ala Masyarakat Betawi, Dulu Anak-Anak Diarak Keliling Kampung
- Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten
Warga Muslim Bagi-Bagi Alquran Bahasa Belanda Setelah Insiden Bakar Kitab Suci
Alquran dengan terjemahan berbahasa Belanda disebarkan di Belanda sebagai bagian dari kampanye "Jangan Bakar, Baca". Aksi ini dilakukan setelah pemimpin gerakan rasis dan sayap kanan Patriotic Europeans Against the Islamization of the West (PEGIDA) menistakan ayat suci umat Islam tersebut.
Sumber: TRT World
Galip Aydemir, presiden Yayasan Masjid Arnhem Türkiyem yang berafiliasi dengan Yayasan Diyanet Belanda, mengatakan kepada Anadolu, tujuan mereka adalah menyampaikan kepada masyarakat mengapa Islam dan Al-Quran suci bagi umat Islam.
Dia mengungkapkan keinginannya untuk persatuan dan solidaritas masyarakat Arnhem.
"Biarlah Al-Qur'an dan semua teks suci tidak dibakar, tetapi dibaca," ujarnya.
John Maters, seorang peserta asal Belanda yang menerima mushaf Al-Quran, mengapresiasi acara tersebut dan mengkritik tindakan provokatif Edwin Wagensveld bulan lalu.
“Ketika Anda berpikir tentang tindakan provokatif yang dilakukan bulan lalu, Anda mengubah orang menjadi musuh satu sama lain. Saya rasa Anda tidak harus beragama untuk memahami bahwa ini tidak masuk akal,” ujarnya.