2 Mi Instan Asli Indonesia Masuk List Mi Instan Terpopuler di Dunia, Ini Sejarahnya
Mi instan telah menjadi salah satu makanan favorit di berbagai negara, tidak terkecuali di Indonesia.
Di sini, mi instan tidak hanya digemari oleh masyarakat umum, tetapi juga menjadi andalan para anak kost. Dengan tambahan telur rebus, kornet, dan sayuran, mi instan di Indonesia sering dikenal dengan sebutan mi "internet" (Indomie, telur, kornet).
Selain untuk konsumsi domestik, mi instan asal Indonesia juga diekspor ke berbagai negara di dunia. Kualitas mi instan Indonesia yang tidak diragukan lagi membuatnya diminati di pasar internasional.
-
Di mana mi instan merupakan makanan pokok? Mi diperkenalkan ke Jepang oleh China, dan sejak itu telah menjadi makanan pokok dalam masakan Jepang.
-
Bagaimana cara Uut Permatasari memasak di kost? Karena peraturan di tempat kost yang melarang penghuninya untuk memasak, Uut bahkan pernah diam-diam membeli kompor listrik untuk memasak.
-
Bagaimana cara memasak Mi Sagu? Mi Sagu sendiri biasa disajikan dalam bentuk Mi goreng ataupun berkuah (basah) ini cara mengolahnya cukup mudah, hampir mirip mengolahnya seperti Mi Kuning pada umumnya. Untuk mengolahnya, Mi mentah tadi cukup direbus dengan air lalu diangkat beberapa menit setelah mendidih. Mi yang sudah matang ini kemudian diolah lagi sesuai selera.
-
Kapan Agnez Mo memasak sop sayur? Agnez Mo, diva musik yang selalu bikin karya ciamik, juga pandai masak. Masak sop Agnez Mo baru aja masak sop sayur sendiri di rumah.
-
Kenapa sahur cuma pakai nasi dan mie instan bisa bikin cepet lapar? Makanan instan cenderung memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang berarti mereka dapat meningkatkan gula darah dengan cepat tetapi kemudian turun dengan cepat juga. Hal ini dapat menyebabkan rasa lapar kembali muncul dalam waktu singkat setelah sahur, membuat seseorang merasa lemas dan tidak bertenaga sepanjang hari.
-
Apa yang Inul Daratista minum saat sedang istirahat? Menariknya, Inul membawa sebuah botol yang ia minum untuk menyegarkan tenggorokan di sela-sela penampilannya. Perempuan kelahiran Pasuruan, Jawa Timur tersebut membawa sebotol Alang Sari Cool. Usai meminumnya, Inul mengatakan bahwa rasa minuman tersebut sangat menyegarkan dan nikmat.
Konsumsi Mi Instan di Dunia
Data dari World Instant Noodles Association (WINA) menunjukkan bahwa konsumsi mi instan di dunia terus meningkat setiap tahunnya. Antara tahun 2015 hingga 2019, jumlah porsi mi instan yang dikonsumsi meningkat dari 97,49 juta porsi pada 2015 menjadi 106,42 juta porsi pada 2019. Ini berarti, dalam lima tahun terakhir, penduduk dunia telah mengonsumsi lebih dari setengah miliar porsi mi instan atau rata-rata 276,8 ribu porsi setiap hari.
Indonesia sendiri juga berkontribusi besar dalam konsumsi mi instan dunia. Dalam kurun waktu yang sama, volume ekspor mi instan dari Indonesia mencapai 112,7 juta ton hingga 154,7 juta ton. Volume tertinggi tercatat pada tahun 2018 dengan 154,7 juta ton. Sejalan dengan volume ekspor, nilai ekspor juga meningkat dari 181 juta dolar pada 2015 menjadi 255,5 juta dolar pada 2019.
Negara dengan Konsumsi Mi Instan Terbesar
Menurut WINA, sepuluh dari lima belas negara dengan konsumsi mi instan terbesar berada di Asia. Masyarakat Tiongkok memimpin dengan konsumsi 199,6 juta porsi, diikuti oleh Indonesia dengan 63,8 juta porsi. Negara lainnya termasuk India dengan 25,7 juta porsi, Jepang dengan 28,2 juta porsi, dan Vietnam dengan 25,41 juta porsi. Negara-negara lain yang juga memiliki konsumsi mi instan tinggi adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, Filipina, Thailand, dan Brasil.
Popularitas Indomie di Dunia
Indomie, produk mi instan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, telah meraih popularitas besar baik di dalam maupun luar negeri. Dalam riset Kantar Indonesia pada 2019, Indomie tercatat sebagai produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang paling sering dibeli oleh konsumen sepanjang tahun tersebut. Popularitasnya berada di urutan pertama, diikuti oleh produk lain seperti deterjen So Klin, kopi instan Kapal Api, penyedap rasa Royco, dan Mie Sedaap.
Lebih dari 20 tahun, Indomie telah diperkenalkan ke pasar internasional dan kini tersebar di lebih dari 80 negara termasuk Singapura, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Serikat. Di beberapa negara seperti Sudan dan Libanon, Indomie bahkan hampir selalu tersedia di setiap gerai dan supermarket. Indofood juga telah mendirikan pabrik di beberapa negara seperti Malaysia, Saudi Arabia, Nigeria, Suriah, dan Mesir.
- Sejarah Panjang Indomie, Makanan yang Sudah Diekspor Hingga Amerika Serikat dan Timur Tengah
- Inilah Makanan pada Masa Penjajahan di Indonesia Masih Dikonsumsi di Kampung-kampung
- Indonesia Peringkat Kedua Sebagai Negara dengan Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia
- Indonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Makanan Terbaik di Dunia
Mie Sedaap yang Populer
Selain Indomie, Mie Sedaap dari Indonesia juga masuk dalam jajaran mi instan yang populer dan digemari di dunia. Mie Sedaap memiliki berbagai varian rasa, namun yang paling terkenal adalah rasa kari spesial dengan kuah kaldu yang kental dan gurih. Meskipun sederhana, mi instan ini sudah enak disantap dengan tambahan sayuran seperti sawi dan telur rebus.
Mi Instan Populer Lainnya di Dunia
Menurut informasi dari Times of India, ada lima mi instan yang sangat digemari di berbagai negara. Selain Indomie dan Mie Sedaap, mi instan populer lainnya termasuk Nissin Yakisoba Mayonnaise dari Jepang, Nong Shim Shin Ramyun dari Korea Selatan, dan Doll Instant Noodles dari Hong Kong.
Nissin Yakisoba Mayonnaise terkenal dengan tekstur mi yang kenyal dan kuah gurih, sedangkan Nong Shim Shin Ramyun dikenal dengan kuah kaldu yang kental dan cita rasa pedas yang khas. Doll Instant Noodles memiliki ciri khas pada kuah kaldu ayam dan sayur yang lezat, sering disajikan dengan tambahan daging sapi dan telur.
Bahaya Konsumsi Mi Instan Berlebih
Meskipun mi instan sangat populer, konsumsi berlebih dapat berdampak buruk pada kesehatan. Beberapa bahaya yang dapat timbul akibat konsumsi mi instan berlebih termasuk gangguan sistem pencernaan, risiko kanker, obesitas, peningkatan kadar kolesterol, risiko keguguran pada ibu hamil, gagal ginjal, dan kerusakan hati. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi mi instan dengan bijak dan seimbang.
Sebagai bangsa yang berkontribusi dalam memasarkan produk mi instan di dunia, kita patut berbangga. Namun, kita juga harus ingat untuk mengonsumsi mi instan dengan bijak dan memperhatikan dampak kesehatannya. Dengan memahami sejarah dan popularitas mi instan Indonesia, kita dapat lebih menghargai produk lokal yang telah mendunia.