7 Etika saat Naik Kereta ala Jepang yang Patut Ditiru Orang Indonesia, Nomor 4 Sering Diabaikan
Kereta jadi moda transportasi yang sangat digemari warga Jepang. Ternyata mereka memiliki 7 etika yang patut untuk ditiru warga Indonesia.
Kereta api merupakan salah satu moda transportasi utama di Jepang, digunakan oleh penduduk lokal dan wisatawan asing karena efisiensinya, keandalan, dan keamanan. Namun, ada etika tertentu yang harus diikuti saat menggunakan layanan kereta di Jepang. Wisatawan asing, termasuk dari Indonesia, sering kali tidak sadar akan aturan-aturan ini. Untuk itu, berikut adalah tujuh etika yang harus dipatuhi saat naik kereta di Jepang, yang sebaiknya juga diterapkan di Indonesia.
1. Etika Turun Naik Kereta
Saat naik dan turun kereta di Jepang, ada aturan yang sangat dihormati. Penumpang yang ingin naik harus menunggu di kedua sisi pintu dan mempersilakan penumpang yang turun terlebih dahulu. Tidak ada sikap terburu-buru untuk mendapatkan tempat duduk. Selain itu, jika kereta sangat penuh, jangan ragu untuk turun sebentar agar penumpang lain bisa keluar, kemudian masuk kembali.
-
Apa saja tips panjang umur dari Jepang? Berikut ini beberapa tips panjang umur ala Warga Jepang yang Bisa Diterapkan.
-
Apa tips berhemat dari Jerome Polin untuk liburan ke Jepang? “Yang penting itu seimbang antara keseruan dan penghematan. Kalau aktivitasnya mahal, makanannya murah. Misalnya makan malamnya mahal, ya makan pagi dan siang pilih yang murah aja,” katanya.
-
Apa yang menjadi pembeda dari cara orang Jepang memperbaiki jalan? Setiap negara pasti punya kebijakan masing-masing dalam memelihara fasilitas publik. Tak terkecuali Jepang yang dikenal efektif dan menjunjung tinggi kedisiplinan.
-
Apa saja tips untuk menghindari mabuk perjalanan? Untuk mengatasi mabuk perjalanan bisa lakukan tips berikut agar momen liburan tetap nyaman:1. Pilih tempat duduk samping jendelaMelansir laman Traveloka, bagi Anda termasuk orang yang mudah mengalami mabuk perjalanan sebaiknya mencari tempat duduk yang nyaman. Misalnya, duduk di samping jendela yang bisa dibuka. Selain itu, hindari kendaraan umum yang menggunakan model jok yang arahnya berlawanan dengan pergerakan kendaraan. 2. Jangan makan terlalu kenyangCara menghindari mabuk perjalanan ialah dengan tidak makan terlalu kenyang sebelum melakukan perjalanan.Mengingat, Anda harus menghadapi guncangan selama perjalanan yang bisa menyebabkan mual. Bila perlu, sebaiknya Anda sudah selesai makan satu jam sebelum mudik. Jika waktu terlalu mepet, siasati dengan mengurangi porsi makan atau mengonsumsi makanan ringan saja."Bila kondisi perut terlalu penuh, dikhawatirkan dapat menyebabkan sakit perut, mual, hingga muntah," tulis Traveloka. 3. Konsumsi obat anti mabuk perjalananBagi sebagian orang meyakini bahwa mengonsumsi obat tertentu menjadi cara ampuh untuk mengatasi mabuk perjalanan. Apalagi, cukup banyak obat anti mabuk yang dijual secara bebas. 4. Mengonsumsi permen jaheTrik yang satu ini cukup menjadi favorit banyak orang, terutama anak-anak. Ini karena sensasi memakan memiliki rasa segar yanga cukup ampuh mengusir gejala mabuk perjalanan.Selain itu, mengonsumsi permen juga bisa membantu mengurangi produksi asam lambung. Beberapa rasa permen yang bisa kamu coba adalah rasa mint, rasa buah, dan rasa jahe. 5. Atur suhu ACTidak semua orang tahan dengan suhu AC yang dingin. Mengingat, suhu dingin bisa memicu rasa mual dan keringat dingin sebagai gejala awal mabuk kendaraan.Idealnya, suhu AC selama perjalanan yang minim risiko mabuk adalah 17 - 25 derajat celcius. Bagi yang menggunakan transportasi umum dan tidak memungkinkan untuk mengubah suhu AC, pakailah jaket, topi, ataupun selimut untuk membuat perjalanan liburan lebih nyaman
-
Bagaimana cara mendapatkan tiket pesawat gratis saat liburan ke Jepang? Dengan menukarkan poin loyalty seperti Garuda Miles dari Garuda Indonesia, masyarakat bisa mendapatkan berbagai manfaat, bahkan hingga tiket gratis untuk digunakan selanjutnya.
-
Bagaimana cara mendapatkan pengalaman liburan mewah di kereta wisata? Dengan fasilitas yang mewah, kereta wisata akan memberikan pengalaman liburan mewah dan menarik.
Menggunakan hanya satu tempat duduk dan memastikan ruang di sebelah tetap terbuka juga merupakan etika penting. Jika Anda berdiri, pastikan tas punggung Anda tidak mengganggu penumpang lain dengan memakainya di bagian depan tubuh.
2. Etika di Gerbong Khusus Wanita
Kereta di Jepang menyediakan gerbong khusus wanita, terutama pada jam-jam sibuk. Gerbong ini biasanya ditandai dengan jelas dan hanya boleh digunakan oleh wanita selama jam sibuk. Meski demikian, di luar jam tersebut, pria boleh menggunakan gerbong ini. Namun, kebanyakan pria cenderung menghindarinya, bahkan di luar jam khusus. Jika Anda tidak sengaja masuk ke gerbong khusus wanita saat bukan jam sibuk, tidak perlu merasa panik. Cukup pindah ke gerbong lain jika merasa tidak nyaman.
3. Etiket Bagasi di Jepang
Jika membawa barang bawaan besar, pastikan untuk meletakkannya di rak bagasi yang tersedia di atas kepala. Jangan biarkan barang-barang Anda menghalangi lorong atau pintu. Sebaiknya hindari menggunakan kereta saat jam sibuk jika membawa barang bawaan besar.
Untuk kereta Shinkansen, tersedia ruang khusus untuk bagasi besar di belakang kursi di setiap gerbong. Namun, ruang ini hanya bisa digunakan jika telah melakukan reservasi terlebih dahulu.
4. Berbicara di Dalam Kereta
Di Jepang, suasana di dalam kereta cenderung tenang dan hening. Penumpang biasanya fokus pada kegiatan pribadi seperti membaca, menggunakan ponsel, atau mendengarkan musik melalui headphone. Meski berbicara tidak sepenuhnya dilarang, ada baiknya memperhatikan volume suara agar tidak mengganggu penumpang lain.
- Efek Buruk dari Salah Busi Tak Dapat Diabaikan oleh Mobil Eropa-Jepang.
- KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
- Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi
- Belum Bisa Pulang ke Indonesia, Pria Ini Beri Kejutan untuk Orang Tuanya dari Jepang
Penting juga untuk diingat bahwa berbicara di telepon saat di dalam kereta dianggap sangat tidak sopan. Jika menerima panggilan, segera jawab dengan singkat dan sampaikan bahwa Anda akan menelepon kembali setelah turun dari kereta. Hal ini sangat berbeda dari kebiasaan di beberapa tempat di Indonesia, di mana berbicara dengan volume keras di kereta sering terjadi.
5. Etika Makan di Kereta
Di kereta perkotaan dan lokal di Jepang, makan dianggap kurang sopan, terutama karena kemungkinan makanan tumpah atau menimbulkan bau yang mengganggu penumpang lain. Kebanyakan penumpang memilih untuk menahan diri dan tidak makan di dalam kereta. Namun, minum air putih atau teh masih diperbolehkan.
Namun, aturan ini sedikit berbeda di kereta Shinkansen, yang memungkinkan penumpang makan selama perjalanan jauh. Di banyak stasiun Shinkansen, tersedia ekiben atau bento yang bisa dinikmati selama perjalanan. Pastikan untuk membawa pulang sampah dan memilih makanan yang tidak menimbulkan bau menyengat.
6. Penggunaan Kursi Prioritas
Kursi prioritas di kereta Jepang dikhususkan bagi lansia, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan orang tua dengan anak kecil. Meskipun Anda diperbolehkan duduk di kursi ini jika kosong, bersiaplah untuk menyerahkannya jika ada penumpang yang lebih membutuhkan.
Kursi-kursi ini biasanya ditandai dengan warna berbeda dan jelas terlihat di gerbong. Meskipun penumpang lain mungkin tidak meminta, memberikan kursi kepada mereka yang membutuhkan merupakan bagian dari budaya empati yang sangat dijunjung tinggi di Jepang.
7. Bepergian dengan Anak-anak
Meskipun anak-anak cenderung lebih berisik, penumpang di Jepang umumnya memaklumi hal tersebut. Jika anak Anda ingin melihat pemandangan dengan berdiri di kursi, pastikan untuk melepas sepatunya terlebih dahulu. Orang tua yang menggunakan kereta dorong bayi juga harus memastikan tidak menghalangi lorong. Secara umum, bepergian dengan anak-anak di kereta di Jepang diterima dengan baik, asalkan orang tua tetap memperhatikan kenyamanan penumpang lain.
Etika saat menggunakan kereta di Jepang menunjukkan rasa hormat dan empati terhadap penumpang lain. Meski terlihat sepele, mengikuti aturan-aturan ini menciptakan suasana perjalanan yang nyaman dan menyenangkan bagi semua pihak. Semoga etika-etika ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama dalam penggunaan transportasi umum di Indonesia. Nomor 5 tentang gerbong khusus wanita mungkin sering diabaikan, tetapi penting untuk menghormati ketentuan ini demi kenyamanan bersama.