Di balik filosofi perang tomat busuk
“Lemparanya seperti lempar jumroh, bedanya di sini dengan tomat busuk,” ujarnya.
Perang tomat mengandung simbol yang sarat dengan kearifan lokal. Tomat yang dipakai perang tomat adalah tomat busuk yang tidak dapat dijual apalagi dimakan. Pelemparan tomat busuk sebagai simbol dari dibuangnya kebusukan yang ada dalam diri manusia.
“Tomat busuk artinya berkaitan membuang melempar sifat busuk yang ada dalam diri kita atau di masyarakat, itu mesti dibuang,” kata penggagas perang tomat, Mas Nanu Muda atau yang akrab disapa Abah Nanu, di sela perang tomat di Kampung Cikareumbi, RT03/RW 03, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (4/11).
Dosen tari tradisional Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung ini menegaskan, acara perang tomat bukan bentuk kemubaziran. Sebab tomat yang dipakai adalah tomat yang tidak layak makan alias busuk.
“Daripada dibiarkan di kebun atau di tempat sampah lebih baik menjadi sebuah event yang bermanfaat. Jadi maaf jika ada yang mengira acara ini membuang-buang tomat yang bermanfaat, tapi kita memakai tomat busuk sebagai simbol dari membuang sifat busuk yang ada di dalam diri kita,” jelasnya.
Simbol lain dari ritual perang tomat adalah adanya pasukan khusus yang mengenakan topeng dari bambu. Topeng ini juga sebagai simbol bahwa manusia harus melepas kepalsuan, manusia harus menunjukkan hati yang bersih tanpa harus mengenakan topeng.
“Dalam perang tomat itu yang dilempar adalah topeng, topeng itu sifat buruk, muka-muka palsu diri. Yang mukanya seperti topeng itu mesti dibuang mesti dilempar,” katanya.
Dengan kata lain, dalam hidup bermasyarakat dan bernegara tidak boleh memakai topeng kepalsuan. Manusia harus menunjukkan hati yang sebenarnya. Topeng itu harus dilempar dengan tomat busuk. “Lemparanya seperti lempar jumroh, bedanya di sini dengan tomat busuk,” tambahnya.
Ia menuturkan, acara perang tomat dimulai sejak 2012 yang terinspirasi dari Festival Cihideung, yakni festival tahunan tentang ritual ruatan bumi yang juga di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Dalam Festival Cihideung ada warga dari Cikareumbi yang ikut. Warga tersebut berharap ada budaya serupa di daerahnya. Kampung Cikareumbi sendiri merupakan sentral sayuran termasuk tomat. Jika harga sedang anjlok, tomat-tomat sering dibiarkan membusuk di pohonnya.
Baca juga:
Serunya perang lempar tomat di Bandung
Di Bandung 1,5 ton tomat busuk dipakai perang
Penyaluran beras raskin Bandung tanpa biaya alias gratis
Sepi nasabah jadi alasan Bank Mybpr pindah kantor
Persib waspadai permainan tim TNI di Piala Jenderal Sudirman
Pemain ini tolak tawaran klub lain demi tetap membela Persib Bandung
Bupati Sumedang dituntut tiga tahun penjara
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.