Hikayat Ibnu Battuta, penjelajah muslim paling terkenal
Ibnu Battuta merupakan salah satu penjelajah yang pernah melintasi berbagai wilayah di dunia.
Terdapat beberapa penjelajah dunia yang memiliki kisah cukup terkenal seperti Marco Polo atau pun Christopher Colombus. Namun sebenarnya terdapat seseorang dengan kisah yang tidak kalah luar biasa dalam penjelajahan yang dilakukannya. Pria ini adalah Ibnu Battuta seorang penjelajah muslim yang telah melakukan perjalanan lebih dari 117.000 kilometer.
Penjelajah ini lahir dengan nama Abu Abdullah Muhammad Ibn Battuta pada 24 Februari 1304 di Tangier, Maghribi, Maroko dari sebuah keluarga yang cukup religius dan tinggi pengetahuannya di bidang hukum. Perjalanan Ibnu Battuta bermula ketika pada tahun 1325, di usia 21 tahun meninggalkan rumahnya di Maroko menuju Makkah untuk naik haji serta memperdalam berbagai pengetahuan yang dimilikinya.
-
Apa yang dimaksud dengan walimatus safar umroh? Walimatus safar, yang secara harfiah berarti "perjamuan perjalanan," adalah sebuah acara atau pertemuan yang diadakan untuk memohon doa dan restu sebelum memulai perjalanan suci ke Tanah Suci Makkah.
-
Bagaimana doa walimatus safar umroh dipanjatkan? Doa yang dipanjatkan dalam walimatus safar umroh mencakup permohonan keselamatan selama perjalanan, kesehatan, kelancaran dalam menjalankan ibadah, serta kembalinya jemaah ke tanah air dengan selamat dan diterima amal ibadahnya.
-
Kapan Kerto Pengalasan menunaikan ibadah haji? Pada dasawarsa 1860, nama Kerto Pengalasan muncul dalam buku harian seorang syekh tarekat Naqsyabandiah di Pulau Pinang yang menunjukkan bahwa dia sedang menunaikan ibadah haji.
-
Kapan seseorang dianggap sah melakukan umrah? Pelaksanaan ibadah umrah memiliki rukun atau bagian-bagian yang wajib untuk dilakukan tanpa kecuali. Apabila salah satu tidak dilaksanakan, maka ibadah umrahnya tidak sah. Rukun umrah tersebut tidak bisa ditinggalkan walaupun sebagian bisa digantikan dengan dam.
-
Apa yang dibawa Mansa Musa saat melakukan perjalanan haji? Kafilah atau rombongan tersebut dipimpin Mansa Musa. Dia membawa serta 20.000 orang; 8.000 punggawa dan 12.000 pelayan. Tak hanya itu, dia juga membawa 100 ekor unta yang bermuatan emas murni.
-
Bagaimana nasib jemaah umrah asal Rembang yang tertipu biro perjalanan umrah? Kini, para jemaah tersebut telah diberangkatkan oleh PT Amana Berkah Mandiri Yogyakarta. Mereka berangkat pada 12 Mei 2023 lalu. Semua jemaah mendapatkan fasilitas selayaknya tanpa ada kekurangan sedikitpun. “Dengan kesepakatan bersama, jemaah menambah biaya umrah sebesar Rp6 juta. Kemudian kami menanggung dan memberi kompensasi kerugian visa baru, hotel, dan Land Arrangement alias pengaturan perjalanan para jemaah selama ibadah umrah,” Rifai mengaku PT Amana Berkah Mandiri juga merupakan korban dari KW.
Dalam perjalanan tersebut dia banyak berhenti di berbagai kota dan negara yang dilintasinya. Pada tahun 1326, setelah berkelana sejauh 3.500 kilometer, Ibnu Battuta tiba di Alexandria atau ISkandariyah, sebuah kota yang menjadi simbol dari keagungan wilayah Mesir pada masa itu. Dalam perjalanan tersebut, dia juga melewati Jerusalem, Betlehem dan Damaskus.
Beberapa kota yang menjadi simbol keagungan dan spiritualitas pada masa itu ternyata mampu mencuri perhatian Ibnu Battuta hingga sangat besar. Bahkan tak jarang pada beberapa kota yang dilintasinya, Ibnu Battuta berhenti dan mencoba bertemu dengan penguasa setempat. Statusnya sebagai seorang cendekiawan muslim membuatnya sangat dihormati oleh banyak orang. Bahkan seringnya dia menghabiskan waktu cukup lama untuk berjumpa dengan sesama cendekiawan dan ahli agama untuk memperdalam ilmunya.
Ibnu Battuta ©ibnbattuta.berkeley.edu
Setelah tiba di Makkah dan melaksanakan ibadah haji, Ibnu Battuta ternyata tidak kembali ke Tangier tetapi malah meneruskan perjalanan ke timur dan menuju ke wilayah Persia. Pada tahun 1327, Ibnu Battuta tiba di Baghdad dan bertemu dengan penguasa setempat yaitu bangsa Mongol pada masa itu. Setelah itu dia memutuskan untuk kembali ke Makkah dan tingal selama beberapa tahun.
Setelah dari Makkah, Ibnu Battuta ternyata mencoba mencari tempat lain untuk memperdalam pengetahuannya. Dia sempat bekerja di Delhi dan kemudian meneruskan perjalanan ke wilayah Turki dan Genoa bahkan hingga ke wilayah Rusia sekarang.
Pada tahun 1332, Ibnu Battuta tiba di Konstantinopel dan bertemu dengan raja Binzantinium sebelum menuju ke Bukhara dan Samarkand hingga kembali ke India dan bekerja untuk kesultanan Delhi. Dari wilayah ini lah kelak Sultan Delhi akan meminta Ibnu Battuta untuk menjadi duta yang mewakilinya ke China.
Dalam perjalanan tersebut Ibnu Battuta juga mengunjungi berbagai wilayah yang cukup jauh seperti Sumatera, Vietnam, Filipina sebelum akhirnya kapal yang ditumpanginya berlayar menuju ke China. Selepas dari China Ibnu Battuta kembali ke Tangier tepat saat terdapat wabah mendera kawasan tersebut.
Ternyata tiba di Tangier tidak menyurutkan keinginan Ibnu Battuta untuk terus berkelana hingga akhirnya dia mulai pergi lagi ke wilayah Spanyol dan juga menyusuri berbagai wilayah di Afrika seperti Mali dan Timbuktu. Pada tahun 1354, Ibnu Battuta benar-benar pulang ke wilayah Maroko dan dibantu oleh seorang penyair bernama Ibnu Juzayy untuk menuliskan perjalanannya. Seluruh perjalanan yang dilakukan Ibnu Battuta benar-benar berakhir ketika dia meninggal di awal tahun 1360-an.
Baca juga:
Belville, Keluarga penjual waktu paling akurat di London
Asal-usul becak ternyata memilukan hati
Unik! Ini makna tersembunyi di balik tanda barbershop
Charles Perrault, sang bapak dari dongeng anak
Sejarah lezat dari semangkuk soto