Instalasi bahan tambang nongkrong di IFI Bandung
Instalasi seni tersebut bertajuk Totem of the Earth Crust, karya Wibi Triadi.
Sebuah bonsai kamboja menggantung di tengah ruang pameran Institut Francais d'Indonesie (IFI) – Bandung, tampak sekuntum kembangnya berwarna merah muda. Di bawah bonsai tertanam rumput gajah dibentuk menyerupai huruf “q”.
Rumput itu membentuk pola jalan melingkar. Tampak talang dari seng berkarat menggantung di langit-langit ruangan. Instalasi ini hampir memakan satu ruang pameran luasnya sekitar 7 x 10 meter.
Instalasi seni tersebut bertajuk Totem of the Earth Crust, karya Wibi Triadi, seorang produser seni, galeris, performance art yang kemudian tertarik menekuni instalasi seni rupa.
Pengunjung hanya bisa melihat instalasi dari luar melalui pintu-pintu kaca ruang pameran IFI Bandung. Semua kaca ruangan tersebut penuh dengan tulisan “is a poetry of existance”.
Salah satu pengunjung yang juga rekan Wibi, Banon Gilang, 27 tahun, instalasi Totem of the Earth Crust dengan tagline “is a poetry of existance”, menunjukkan perjalanan hidup seorang Wibi yang banyak bersinggungan dengan dunia seni.
Perjalanan hidup, kata Banon, mengantarkan Wibi pada seni khususnya seni instalasi. Ia menduga, seni instalasi tersebut dibuat Wibi setelah bersinggungan dengan dunia seni rupa, dalam hal ini dengan Zico Albaiquni putranya seniman Tisna Sanjaya.
Tema alam yang diusung Wibi menunjukkan bahwa manusia tidak bisa menyia-nyiakan alam, karena akhirnya eksistensi manusia tergantung pada alam atau bumi yang dipijak.
“Bonsai yang digantung itu semacam monumen dari bumi. Menurut saya inti karya di bonsai itu, perjalanan yang mengitari tanaman itu,” kata Banon yang juga seniman gambar, di IFI Bandung, Senin (19/10).
Ady Nugeraha melalui catatan kuratorialnya menyatakan, Totem of the Earth Crust, adalah proyek pameran Wibi berangkat dari pengalamannya selama ini besar di lingkungan pertambangan. Ide pameran ini mulai dikembangkan Wibi sejak tiga tahun lalu.
Wibi tumbuh di Bangka, pulau penghasil timah terbesar di Indonesia. Baginya, aktivitas pertambangan merupakan upaya untuk mengumpulkan hasil bumi sebagai mata pencaharian yang kemudian juga membangun status sosial di tengah masyarakat.
Dalam pameran ini, Wibi menggunakan material seperti rumput, bunga kamboja, seng, kawat baja, monil, melamin, cat besi, dan akrilik untuk menyusun 3 karya dalam instalasinya. Semua material tersebut merupakan benda-benda yang merepresentasikan unsur-unsur yang ada ada di lingkungan pertambangan.
“Wibi ingin memperlihatkan bahwa pada akhirnya persoalan pertambangan tidak sesederhana urusan eksploitasi mineral tetapi juga berkaitan erat dengan persoalan yang lebih besar seperti ekonomi dan sosio-kultural yang membentuk pola hidup masyarakat yang ada di sekitarnya, termasuk dirinya sendiri,” ungkap Ady Nugeraha.
Baca juga:
Hotel di Bandung hadirkan kuliner lintas budaya
Penjual mi ayam ganteng, pelanggan sampai minta foto bareng
Menengok bekas sel tahanan Bung Karno di Bandung
Makan murah-meriah sampai kenyang di Aston Braga Hotel
Gagal ke GBK, Bobotoh akan laporkan panitia ke Polisi
Tim Pemkot Bandung bersihkan coretan di GBK akibat ulah Bobotoh
Yuk cicipi kue legendarisnya 'urang Bandung'
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.