Keripik 'Surabi Sukur' yang laris sampai Papua
Tanpa disangka kawan yang sebelumnya bosan dengan surabi buatannya. Justru berbalik memuji ide surabi gorengnya.
Demi mengikuti perkembangan dunia kuliner, penjual makanan banyak menginovasi dan membuat sejumlah variasi sebagai ciri khas. Salah satunya dilakukan oleh Eka Nugraha (28) alias Kamel, yang membuat jenis makanan kudapan, yaitu surabi.
Berawal dari kebosanan teman-temannya menyantap surabi buatan sendiri, Kamel lantas memutar otak untuk membuat olahan serabi yang unik. Dia membuat keripik surabi yang dikemas dengan nama 'Surabi Sukur'.
"Kalau dagang kadang sepi (pembeli), malam-malam saya bikin surabi terus dikasih teman, lalu teman bilang bosen makan surabi terus. Karena enggak dimakan, saya memikirkan cara biar enggak mubazir. Lalu saya potong-potong surabinya lalu dijemur terus digoreng," ucap Kamel, Sabtu (14/11).
Tanpa disangka kawan yang sebelumnya bosan dengan surabi buatannya. Justru berbalik memuji ide surabi gorengnya, "Enak nih, tapi lebih enak lagi kalau dikasih bumbu" kata Kamel meniru ucapan temannya.
Kini keripik surabi buatannya tersedia dalam sepuluh rasa, di antaranya ayam bawang, ayam bawang pedas, ayam bawang cabe hijau, oncom, oncom pedas, oncom cabe hijau, keju, barbeque dan kinca.
Berkat hasil inovasinya itu, Surabi Sukur buatan Kamel sudah dipasarkan ke beberapa kota besar di Indonesia, seperti ke Aceh, Kalimantan, Jakarta, Surabaya, Bali hingga Papua. Dengan harga jual Rp 10.000 per bungkus.
Dengan ditunjang pemasaran via online di antaranya jejaring sosial, dia mengaku penjualannya pun semakin meningkat. "Kalau misi saya inginnya go internasional, soalnya kalau surabi kan makanan yang melegenda, dibanding hamburger sekalipun," ujarnya.
Dia mengungkapkan Surabi Sukur ini merupakan warisan orang tuanya, yang sejak tahun 1978 telah jualan kue surabi. Dari mulai bahan hingga cara pembuatan dia masih mempertahankan kualitasnya. Contohnya dengan tidak menggunakan kompor gas maupun minyak, yang dia yakini akan mengubah rasa.
"Ini bahan bakunya dari tepung beras asli, jadi bukan dari tepung beras jadi yang dibeli di pasar-pasar. Kalau ini enggak dicampur apa-apa termasuk tanpa bahan pengawet," jelasnya.
Selain lewat online, Kamel pun menjual produknya ini di Jalan Cikutra 211a, kota Bandung. Tak hanya keripik surabi, dia menjual beberapa varian lain, seperti serabi oncom, oncom telor, suir ayam, sosis, kornet, smoke beef, bolones, surabi ganggayong (campuran kornet, telor, ayam, sosis ).
Ada pula yang surabi manis dengan toping gula merah, kinca, coklat, keju, jagung keju, coklat keju, pisang,pisang coklat, stroberi, blueberi, greentea dan bebihui (terbuat dari ubi warna ungu).
"Konsumen juga bisa milih campuran toping sendiri, saya jual dari mulai harga empat ribu hingga Rp 15 ribu," jelasnya.
Baca juga:
Pengamat olahraga: Jual-beli atlet PON XIX 2016 mengkhawatirkan
Eric Legnini Trio gelar konser di IFI Bandung
Beras ini aman dikonsumsi bagi pengidap diabetes
Akhir November akan diselenggarakan kompetisi Ikan Koi di Bandung
Tampil trendy dengan tas cantik dari Neatly
Commuter Line Padalarang-Cicalengka akan dibangun tahun depan
Proyek ambisius Bandung atasi banjir, bikin ground tank
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.