Kisah Pria Batak Sukses Bisnis Kuliner saat Pandemi di London, Tawarkan Sate di Jalan
Seorang pria berdarah Batak, Pinondang Sinaga berhasil mempertahankan bisnis kuliner Indonesia di London selama pandemi.
Menjalankan bisnis kuliner di masa pandemi yang lalu terbukti sulit. Tak sedikit restoran atau warung yang terpaksa gulung tikar, karena aturan ketat untuk keluar rumah atau bersantap di tempat umum.
Mereka yang menjalankan bisnis kuliner di luar Indonesia pun merasakan kesulitan yang sama. Namun, tak semuanya gagal bertahan.
-
Apa yang ditemukan di kuil Romawi kuno di London? Para arkeolog diliputi kegembiraan sekaligus bingung ketika menemukan sebuah kaleng yang berisi salep kuno berusia 2.000 tahun.
-
Prestasi apa yang diraih London di Bangkok? Beberapa waktu yang lalu, London mewakili sekolahnya dalam sebuah kompetisi di Bangkok, Thailand. Wulan mengabadikan momen berharga saat putrinya mengikuti 'the tournaments of the Champions at YALE USA'. Wulan Guritno hadir bersama untuk mendukung putrinya. Yang menggembirakan, London berhasil memenangkan beberapa medali.
-
Siapa yang tinggal di hunian mewah di London? Angie Virgin menetap di sebuah hunian mewah di London yang memiliki balkon dan area BBQ.
-
Siapa yang menemukan bukti bahwa penjajah Inggris memakan anjing? Para peneliti dari Universitas Iowa menemukan, enam ekor anjing dari Virginia Company Period di Jamestown—pemukiman Inggris permanen pertama di Amerika Utara—milik penduduk suku asli Amerika dan dimakan oleh para pemukim Inggris.
-
Apa saja yang dipertukarkan dalam Traktat London? Melansir dari berbagai sumber, pada perjanjian tahun 1824 kedua belah pihak diizinkan untuk saling tukar menukar wilayah meliputi India, Sri Lanka, Selat Malaka, hingga Nusantara termasuk Pulau Sumatera.
-
Siapa yang sedang berlibur di London? Inilah gambar terbaru Rayyanza Malik Ahmad yang sedang berlibur di London bersama ayah, ibu, dan kakaknya.
Seorang pria berdarah Batak, Pinondang Sinaga berhasil mempertahankan bisnis kuliner Indonesia di London selama pandemi. Saat ini, ia bahkan baru membuka satu bisnis kuliner lagi untuk memperkenalkan masakan Indonesia di Inggris.
Awalnya Bagi-Bagi Sate di Pinggir Jalan London
sate racikan Pinondang Sinaga di restoran Toba ©2023 youtube.com/@radityadika
Melalui channel YouTube milik Raditya Dika (10/3/2023), Pinondang Sinaga bercerita tentang suka dukanya mengelola Pino's Warung. Warung yang menyajikan nasi Padang dan bakso itu cukup diterima warga London.
Pino—sapaan Pinondang—bahkan mampu mempertahankan warungnya di tengah gempuran pandemi. Padahal, tak sedikit bisnis di London yang mengalami kesulitan saat pandemi.
Buat memperkenalkan kuliner Indonesia, awalnya Pino bagi-bagi sate di pinggir jalan. Setiap orang yang lewat diminta untuk mencoba sate atau bakso bikinannya. Tak lupa, ia menjelaskan tentang asal-usul dan ciri khas kuliner tersebut.
Awalnya, warung Pino bahkan tak memiliki bangku. Setelah beberapa lama, barulah ia bisa menambahkan tempat bersantap yang lebih layak.
Baru Buka Empat Bulan, Langsung Pandemi
Pinondang Sinaga, pemilik bisnis kuliner Indonesia di London ©2023 youtube.com/@radityadika
Memperkenalkan kuliner Indonesia yang memiliki rasa dan penampilan sangat berbeda dengan masakan barat tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun, bukan cuma itu rintangan yang dihadapi Pino. Baru beberapa bulan setelah Pino's Warung buka, pandemi langsung melanda.
"Saya buka 2019, Desember sebelum pandemi," ceritanya kepada Raditya Dika. Pino pun mengaku stres memikirkan kelangsungan bisnisnya. Pasalnya, ia sudah menginvestasikan seluruh uangnya untuk warungt tersebut.
Untunglah, warung bikinan Pino masih bertahan hingga sekarang. Apalagi, pemerintah Inggris sempat memberi subsidi untuk bisnis-bisnis kecil selama pandemi. Ia mengaku cukup beruntung, karena sebagai orang Indonesia tetap diberi bantuan.
Pede dengan Cita Rasa Indonesia
Toba, restoran Indonesia di London, Inggris ©2023 youtube.com/@radityadika
Setelah sukses memperkenalkan kuliner Indonesia lewat Pino's Warung, Pinondang Sinaga melanjutkan tekadnya untuk mempromosikan kuliner Nusantara. Ia membuka restoran bernama Toba di kawasan St. James's Market, London, Inggris.
Tempat makan itu diklaim sebagai "restoran Indonesia otentik" di tengah London. Beda dari Pino's Warung, Toba menyajikan makanan otentik dari berbagai daerah di Indonesia. Kalau sekarang menu yang tersedia adalah rendang Minang dan ayam betutu khas Bali, tiga bulan kemudian Toba akan beralih ke masakan dari daerah lain.
"Jadi, bener-bener, saya mau mempromosikan Indonesian cuisine di UK," katanya. Saat ditanya apakah ia tak khawatir orang-orang Inggris sulit menerima rasa pedas masakannya, Pino mengaku percaya diri. Ia cukup optimis, meskipun rasa makanan yang ditawarkannya sangat berempah dan pedas.
Rupanya warga Inggris sedang menggandrungi masakan otentik. Bahkan menurut Pino, salah satu restoran Asia yang masuk Top 10 di Inggris adalah restoran masakan Thailand otentik yang masakannya serba pedas. "Mereka udah nggak jaman, makan dibule-bulein. Itu udah 2000's something lah, ya."
(mdk/tsr)