Nikmati kuliner khas Bugis, Mulai dari Jalangkote hingga Nasu Pallekko
Nikmati berbagai hidangan khas Bugis, mulai dari Coto Makassar hingga Jalangkote. Rasakan kelezatan asli dari Sulawesi Selatan!
Daerah Sulawesi Selatan, terutama yang dihuni oleh suku Bugis, dikenal dengan keanekaragaman kuliner yang menggoda selera. Ketika Anda mengunjungi wilayah ini, mencicipi hidangan khas suku Bugis merupakan suatu kewajiban.
Dari sajian berkuah yang kaya rasa hingga camilan manis yang menggugah selera, kuliner Bugis memberikan pengalaman gastronomi yang tidak akan terlupakan. Keistimewaan kuliner Bugis terletak pada kombinasi rempah-rempah yang otentik dan cita rasa yang unik. Beberapa hidangan bahkan hanya dapat ditemukan di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang datang khusus untuk menikmati kuliner khas Bugis, yang beberapa di antaranya telah terkenal di berbagai daerah di Indonesia.
-
Kapan kue pukis menjadi matang? Setelah bagian tepinya membeku, taburkan meses di atasnya. Tunggu sampai matang, angkat, dan sajikan.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa yang ditemukan di Kota Makhunik? Makhunik memiliki tempat tinggal, bengkel kerja, dan pemakaman kuno.
-
Apa ciri khas dari Kubur Kalang? Kuburan Suku Kalang di Bojonegoro memiliki kompleks kuburan dengan liang lahat berupa lempengan-lempengan batu pipih. Pada zamannya, kuburan suku Kalang termasuk memiliki nilai seni tinggi. Kini, peti batu ini dikenal dengan sebutan Kubur Kalang.
-
Di mana macan kumbang dan macan tutul ditemukan? Namun di sedikit tempat, kelestarian alam masih begitu terjaga. Salah satunya adalah di sebuah hutan yang berada di kawasan Blora, Jawa Tengah.
-
Kapan Mikha Tambayong mulai bertugas? Perempuan kelahiran Jakarta 15 September 1994 ini mulai aktif berdinas sejak Mei 2023.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas kelezatan berbagai hidangan khas suku Bugis, mulai dari yang sudah dikenal luas seperti Coto Makassar, hingga yang mungkin masih asing bagi Anda seperti Nasu Palekko dan Songkolo Begadang.
Coto Makassar, Simbol Kuliner dari Sulawesi Selatan
Coto Makassar adalah salah satu makanan khas dari Sulawesi Selatan yang telah dikenal luas di seluruh Indonesia. Hidangan ini berupa sup yang terbuat dari daging sapi dan jeroan, yang direbus dalam waktu yang cukup lama dengan menggunakan bumbu rempah khas Bugis.
Proses perebusan yang memakan waktu ini menjadikan daging dan jeroan sangat empuk, serta bumbunya meresap dengan baik. Biasanya, Coto Makassar disajikan bersama ketupat atau burasa, yaitu lontong bersantan yang memiliki rasa gurih dan tekstur lembut. Kombinasi rasa rempah yang kaya, gurih, dan sedikit pedas membuat hidangan ini sangat menggugah selera dan bisa membuat siapa saja ketagihan.
Pallubasa, Sajian Berkuah Mirip Coto Makassar
Pallubasa memiliki kesamaan dengan Coto Makassar, karena keduanya merupakan hidangan berkuah yang berbahan dasar jeroan sapi. Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan yang signifikan antara kedua hidangan ini. Beberapa tempat makan bahkan menawarkan variasi menggunakan jeroan kerbau.
Perbedaan yang paling mencolok terletak pada bumbu dan cara penyajiannya. Kuah Pallubasa cenderung lebih kental dan memiliki rasa yang lebih tajam. Selain itu, Pallubasa biasanya disajikan dengan nasi putih yang hangat, sedangkan Coto Makassar lebih sering disajikan dengan ketupat atau burasa.
- Nikmatnya Coto Makassar dengan Kuah Rempah Lezat dan Gurih, ini 5 Resep & Cara Membuatnya
- Mencicipi Burasa, Kuliner Tradisional Sulawesi Selatan yang Kental dengan Nilai Budaya
- Paniki, Kuliner Ekstrem Khas Sulawesi Utara yang Terbuat dari Daging Kelelawar
- Uniknya Nasi Kabaka, Makanan Khas Padang Panjang yang Berawal dari Bekal Anggota Keluarga
Konro, Iga Sapi Berbumbu Rempah yang Pekat
Konro adalah sebuah hidangan yang terbuat dari iga sapi yang dimasak dengan berbagai rempah khas, seperti asam jawa dan kayu manis. Proses memasak yang berlangsung lama membuat iga sapi menjadi sangat empuk, sementara bumbunya meresap dengan baik ke dalam daging.
Kuah Konro memiliki warna hitam pekat yang berasal dari penggunaan buah kluwak, yang menjadi salah satu bahan utama. Kuah yang kental ini diperoleh dari tumisan berbagai bumbu rempah, termasuk merica, kacang merah, pala, dan tentu saja, buah kluwak.
Sop Saudara, Sup Gurih dengan Bola Kentang Unik
Sop Saudara adalah sup yang terdiri dari irisan daging sapi, bihun atau mi, paru, serta potongan kentang goreng. Keunikan dari Sop Saudara terletak pada bentuk kentang goreng yang dibentuk bulat kecil, menyerupai bola pingpong.
Hidangan ini biasanya dilengkapi dengan kerupuk, kacang, dan telur rebus sebagai pelengkap. Kuah yang gurih dan segar dari Sop Saudara berpadu dengan tekstur khas bola-bola kentang goreng, sehingga menjadikannya salah satu hidangan favorit di kalangan masyarakat Bugis.
Palumara, Cita Rasa Asam Gurih dari Olahan Ikan
Bagi para penggemar seafood, Palumara merupakan pilihan yang sangat menarik. Hidangan ini adalah sup yang mengandalkan ikan sebagai bahan utama, umumnya menggunakan ikan kakap merah, baik dagingnya maupun kepalanya. Kuah Pallu Mara memiliki warna kuning yang menggoda, serta cita rasa yang unik, yaitu kombinasi asam, gurih, dan pedas.
Rasa asam dan gurih dalam kuah ini diperoleh dari campuran kemiri dan berbagai rempah yang digunakan. Kombinasi kesegaran ikan dengan kuah yang kaya rasa menjadikan Palumara sebagai hidangan yang sangat menggugah selera. Oleh karena itu, hidangan ini sangat direkomendasikan untuk dicoba ketika Anda berada di Sulawesi Selatan.
Barongko, Kue Pisang Legit untuk Pencuci Mulut
Barongko merupakan kue tradisional yang berasal dari Bugis, terbuat dari pisang matang yang dihaluskan dan dicampur dengan telur. Adonan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang dan dikukus hingga matang. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy, serta rasa manis yang sangat legit, disertai aroma harum pisang yang khas.
Biasanya, Barongko disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan, terutama dalam acara-acara adat dan perayaan besar seperti Lebaran. Kelezatan dari Barongko menjadikannya salah satu oleh-oleh yang banyak dicari dari Sulawesi Selatan.
Pallu Kacci, Olahan Ikan Berkuah Asam Segar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam bahasa Bugis, pallu berarti masakan dan kacci merujuk pada rasa asam. Sesuai dengan namanya, Pallu Kacci merupakan hidangan ikan yang disajikan dengan kuah kuning yang memiliki rasa asam yang menyegarkan.
Berbagai jenis ikan dapat digunakan dalam pembuatan Pallu Kacci, di antaranya adalah ikan bandeng, yang juga dikenal dengan sebutan lokal ikan bolu, serta ikan cakalang dan ikan tuna.
Songkolo Begadang, Ketan dengan Taburan Kelapa yang Gurih
Songkolo Begadang merupakan makanan yang terbuat dari ketan, baik itu ketan putih maupun ketan hitam, yang dikukus sampai matang. Keistimewaan dari hidangan ini terletak pada taburan kelapa parut yang telah digoreng sebelumnya, sehingga memberikan rasa gurih yang khas dan menggugah selera.
Hidangan ini umumnya disajikan bersama telur itik dan ikan asin, menciptakan kombinasi rasa yang unik antara gurih, manis, dan asin. Banyak orang menjadikan Songkolo Begadang sebagai pilihan menu sarapan atau camilan saat sore hari.
Nasu Palekko, Olahan Bebek (atau Ayam) Pedas Khas Sidrap
Nasu Palekko merupakan kuliner tradisional yang berasal dari Sidrap (Sidenreng Rappang) dan dikenal karena rasa pedasnya yang khas. Hidangan ini disiapkan dengan menggunakan potongan daging bebek (nasu) atau ayam, yang dimasak dengan berbagai bumbu rempah dan cabai rawit melimpah.
Meskipun daging ayam juga bisa digunakan, daging bebek lebih sering dipilih karena memberikan rasa yang lebih autentik dan gurih. Bagi para penggemar masakan pedas, Nasu Palekko adalah sajian yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Sulawesi Selatan.
Jalangkote, Pastel Khas Bugis dengan Saus Cuka
Jalangkote terlihat serupa dengan pastel, tetapi terdapat perbedaan signifikan pada kulit dan isinya. Kulit Jalangkote lebih tipis dibandingkan dengan pastel, dan umumnya diisi dengan bahan seperti wortel, kentang, tauge, serta laksa yang telah ditumis menggunakan bumbu bawang putih, bawang merah, dan merica.
Perbedaan utama antara Jalangkote dan pastel terletak pada saus yang menyertainya. Sementara pastel biasanya disantap dengan cabai rawit, Jalangkote disajikan dengan saus cair yang terbuat dari campuran cuka, gula merah, dan cabai. Kombinasi ini menciptakan sensasi rasa pedas, asam, dan manis yang sangat khas dan menarik.
Apa saja makanan khas dari daerah Bugis?
Makanan tradisional dari daerah Bugis memiliki variasi yang kaya. Beberapa contoh hidangan khas tersebut meliputi Coto Makassar, Pallubasa, Konro, Sop Saudara, Pallu Mara, Barongko, Pallu Kacci, Songkolo Begadang, Nasu Palekko, dan Jalangkote.
Apa saja kuliner khas dari Sulawesi Selatan?
Selain makanan tradisional Bugis yang telah disebutkan, Sulawesi Selatan juga memiliki berbagai kuliner khas lainnya. Di antara makanan tersebut adalah Kapurung, Mie Titi, Sop Kikil, dan Es Pisang Ijo.
Apa yang dimaksud dengan burasa?
Buras merupakan lontong yang dimasak dengan santan dan menjadi ciri khas kota Makassar. Hidangan ini seringkali disajikan sebagai pelengkap Coto Makassar, memberikan rasa yang lebih kaya dan nikmat.
Apa perbedaan antara Coto Makassar dan Pallubasa?
Perbedaan yang paling mencolok antara Coto Makassar dan Pallubasa terletak pada penggunaan bumbu, kekentalan kuah, serta cara penyajiannya. Coto Makassar biasanya disajikan bersama ketupat atau burasa, sementara Pallubasa lebih umum disajikan dengan nasi putih.