Penelitian: Ini 5 Hal Gila yang Dapat Terjadi saat Orang Jatuh Cinta
Siapa sangka, saat kita jatuh cinta hal-hal seperti ini bisa terjadi.
Cinta bisa membuat seseorang jadi buta, gila, dan melakukan apa saja. Pendapat tersebut ternyata benar adanya.
Sejumlah penelitian telah menemukan fakta ilmiah di baliknya.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu psikologi manusia? Psikologi manusia merupakan cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental individu.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
Berikut ini kami tampilkan lima fakta ilmiah tentang jatuh cinta yang mungkin belum pernah Anda dengar, dilansir dari eList10 dan Lifehack.
Agresif
Ketika kita berpikir kita sangat mencintai seseorang hingga rela melakukan apa saja untuk mendapatkan orang yang kita sukai tersebut, kadang sebenarnya kita salah mengartikan obsesi sebagai cinta. Dan kita tidak menyadari bahwa obsesi dipicu oleh hasrat yang diciptakan oleh hormon.
Testosteron memainkan peran besar dalam hasrat seksual(bahkan pada wanita, walaupun tingkat testosteron mereka lebih rendah dari laki-laki).
Walaupun begitu, testosteron juga memicu perilaku agresif, yang bisa saja mendorong seseorang untuk melakukan tindakan berbahaya atas nama cinta.
Kecanduan
Ya, benar. Jatuh cinta benar-benar dapat membuat Anda kecanduan layaknya narkoba.
Orang-orang yang jatuh cinta 'dikuasai' hormon dopamin dan testosteron. Keduanya dapat menciptakan perasaan senang.
Sementara obat-obatan terlarang seperti kokain juga dapat memicu tubuh untuk menghasilkan perasaan yang sama. Itu sebabnya banyak orang menjadi kecanduan narkoba.
Gila
Orang yang tengah dimabuk cinta memiliki tingkat serotonin yang sangat rendah. Hal ini membuat mereka merasa cemas, stres, dan sulit untuk tidur.
Level serotonin yang sama juga ditemukan pada orang-orang dengan gangguan mental seperti penderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dan gangguan kecemasan.
Jadi hati-hati, jatuh cinta terlalu dalam bisa membuat Anda 'sama warasnya' dengan pasien gangguan kejiwaan.
Sel saraf aktif
Jatuh cinta juga bisa membawa hal positif selain perasaan bahagia semata. Menurut hasil penelitian, pada tahun-tahun pertama saat seseorang jatuh cinta sel-sel saraf mereka akan bekerja lebih aktif.
Pada masa ini, sebuah protein dalam tubuh yang disebut Nerve Growth Factor (NGF) yang penting untuk fungsi sel saraf simpatik dan sensorik tertentu berkembang pesat.
Patah hati memang benar-benar menyakiti (secara harfiah)
Ketika berhadapan dengan perasaan sedih karena ditolak atau putus cinta, dua area otak yang merespon rasa sakit psikologis dan rasa sakit fisik aktif secara bersamaan. Karena itulah patah hati terasa begitu menyakitkan.
Itulah lima fakta ilmiah unik tentang jatuh cinta.
(mdk/tsr)